Happy Reading...
Di sebuah ruangan yang bernuansa remang-remang akibat dari cahaya yang bersumber hanya dari sebuah lilin yang terletak di sudut ruangan ditambah dengan cahaya bulan purnama yang mengintip melalui celah-celah yang tidak tertutup rapi dari ruangan itu.
Selain itu terdapat empat orang dengan jubah hitam dan berhondie senada dengan jubah yang mereka kenakan menutup masing-masing kepala mereka sehingga menyebabkan tidak ada di antara keempatnya yang dapat melihat satu sama lain yang duduk terpisah itu.
"Kita harus tetap mengawasi segel itu, kita tidak ingin dia lepas dan menimbulkan kekacauan besar kembali."
"Segel yang selalu diperkuat setiap waktunya tidak akan dengan mudahnya di hancurkan begitu saja, kau terlalu cemas."
"Jangan terlalu meremehkan kekuatannya, apa kau lupa dengan bagaimana mudahnya ia menghancurkan lima klan terkuat hanya dengan setengah malam saja!"
"Benar, kita tidak boleh terlalu lengah dan hanya mengandalkan segel yang kapan saja dapat ia hancurkan, selain itu kita juga harus mempercepat mencari darah seorang Deity untuk menyempurnakan segel agar ia tersegel selamanya."
"Kau mengira mencari orang itu begitu mudah?!"
"Aku pernah mendengar ada seorang anak perempuan yang lahir dua belas tahun yang lalu yang di percaya sebagai seorang Deity."
"Itu tidak mungkin, karena selama 3000 tahun tidak ada dalam sejarah bahwa seorang Deity terlahir sebagai seorang perempuan. Kalaupun benar ia tidak akan bertahan dalam dua bulan karena tidak mampu menampung semua kekuatan Deity."
"Benar, mungkin saja itu hanya rumor yang di sebarkan oleh orang awam yang sama sekali tidak memahami siklus kelahiran seorang Deity."
♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠♠
Selama perjalanan Alyssa duduk di ujung pintu mobil sambil menompa dagunya dengan mata sayu menahan kantuk, terhitung lima kali menguap sejak mobil yang ia naiki ini meninggalkan rumah utama Leonardo. Padahal tadi malam Alyssa tertidur lebih cepat dari jadwal tidurnya seperti biasanya dan kemudian bangun lebih lama namun ia masih saja tetap mengantuk, tetapi itu bukan hal yang aneh lagi ketika memasuki bulan baru ini karena selama bulan ini berlangsung ia akan mudah mengantuk dan tertidur.
"Nona muda, sebaiknya anda tidur dulu sebentar sebelum kita sampai." kata pengasuhnya sambil melihat Alyssa lewat pantulan kaca spion depan.
"Hm." balas datar Alyssa sambil membaringkan tubuhnya di kursi penumpang yang mampu menampung tubuh mungilnya.
Kemudian tidak lama setelahnya Alyssa terjatuh kembali ke dalam kegelapan seperti biasanya ia tertidur, sedangkan lewat kaca spion pengasuhnya kembali melihat nona mudanya yang kini telah terlelap begitu cepat dengan helaan nafas kasihan.
Ia menatap kasihan tubuh semungil nonanya itu harus menahan penderitaan sedemikian rupa, dirinya sangat berharap bahwa suatu saat nanti akan ada membawa senyum penuh kebahagiaan sehingga melupakan mimpi buruknya.
Sedangkan di dalam mimpi, Alyssa tengah duduk di sebuah kursi kayu di ruangan gelap tanpa dapat melihat sekitarnya. Baginya kegelapan adalah sebagian dari dirinya sendiri karena tidak terlalu cemas atau panik menghadapi hal yang setiap hari ia temui, tiba-tiba sebuah suara dentingan jam mengisi udara di ruangan itu dan suara alunan nada yang berasal dari sebuah piano.
Alyssa sejenak menaikkan sebelah alisnya bingung mendengarkan nada pelan dan lembut yang begitu terasa menarik siapa saja pendengarnya merasa santai dan seolah berada di dunia yang lain. Namun kelama-kelamaan nada itu berubah menjadi cepat dan semakin cepat layaknya kini ingin membuat para pendengarnya merasakan perasaan frustasi, depresi dan tekanan lalu berhenti begitu saja meninggalkan suara dentingan jam yang semula suaranya tersamarkan oleh suara piano itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
December
Fantasy"Gelap!" "Gelap!" "Semua terasa begitu gelap." "Di sini juga dingin, tolong aku!" "Siapapun tolong aku!" "Kenapa tidak ada satu pun orang yang menolongku!" "Tak ada yang perduli padaku di dunia ini!" "Kenapa di sini mulai terasa nyaman." "Aku ingin...