Setelah sarapan seperti biasa dengan keluarga utama, Alyssa di antar oleh beberapa keluarga dan kerabatnya sampai di luar pintu di mana Redithia telah menunggu dengan kendaraan hitam yang akan di gunakan Alyssa untuk pekerjaannya.
"Ingat kamu adalah satu-satunya putri sulung keluarga utama Leonardo, jangan membuat nama keluarga kita tercoreng!" kata Devanio dengan tegas dan dingin ke arah Alyssa yang balas menatap datar laki-laki berstatus sebagai ayahnya itu.
"Aku ingat, papa." balas dingin Alyssa dengan nada yang begitu terasing namun sama sekali tidak di pedulikan oleh Devanio.
"Itu baik, selain itu kamu yang harus memanfaatkan orang lain bukan di manfaatkan!"
"Aku ingat, papa."
Sementara yang lainnya di belakang sama sekali tidak ada yang membuka suara selama keduanya berbicara, seolah mereka yang ikut mengirim kepergian Alyssa hanya untuk menonton interaksi dingin antara ayah dan anak.
"Baiklah kamu dapat berangkat, hati-hatilah." kata Devanio sedikit menyelipkan perhatian kosong ke arah Alyssa.
"Terimakasih, papa." balas monoton Alyssa.
Setelah mengatakan itu Alyssa berbalik sama sekali tidak memperhatikan beberapa kerabat yang mengantar kepergiannya berlalu begitu saja masuk ke dalam mobil yang di kemudikan oleh Redithia.
Beberapa kerabat dan keluarga utama yang melihat apa yang di lakukan oleh Alyssa terhadap mereka mengutuk dengan kejam di dalam hati mereka dan berharap sesuatu yang buruk menimpa Alyssa nantinya di sana karena berkelakuan begitu sombong.
Ketika mobil yang di tumpangi Alyssa telah keluar dari gerbang rumah utama, Devanio dan beberapa orang yang di sana masuk kembali ke dalam untuk melanjutkan aktivitas masing-masing.
[ ]
Sebelum menuju lokasi Aldio sebelumnya mengatakan untuk menemuinya di restoran B, Alyssa menyimpulkan kalau bukan hanya dirinya yang di undang oleh Aldio dalam pekerjaan ini.
Namun Alyssa sama sekali tidak keberatan selama mereka tidak mengganggunya dan mereka masing-masing mengurus urusan diri sendiri di luar lingkup pekerjaan karena tentu saja kalau berhubungan dengan pekerjaan Alyssa akan rasional dan menerima kerja sama dari mereka.
Setelah sampai Alyssa menunggu untuk Redithia membukakan pintu mobil untuknya, bukan karena ingin menjadi sombong atau pamer namun karena sejak kecil Alyssa sudah terbiasa dengan hal-hal yang di lakukan oleh Redithia.
Keluar dari mobil Alyssa langsung berjalan masuk menuju restoran yang lumayan mewah itu, saat di ambang pintu masuk seorang pelayan menyapa Alyssa sambil bertanya.
"Nona Alyssa?"
"Um." dehem singkat Alyssa sambil sedikit menganggukkan kepalanya.
"Mari saya antar, tuan Aldio telah memesan ruang dan meminta saya untuk mengantarkan anda ke sana." kata pelayan wanita itu dengan sopan tanpa niat untuk mendapat manfaat dari Alyssa.
"Terimakasih." bisik pelan Alyssa walaupun dapat di dengar oleh pelayan wanita itu.
"Tidak masalah, itu pekerjaan saya." balasnya dengan nada ramah.
Karena tidak ada lagi yang perlu di katakan oleh Alyssa, ia berjalan lebih dulu diikuti oleh pelayan wanita itu dari belakang masih dengan sikap hormat dan profesional.
"Nona Alyssa, ini ruangan yang di pesan oleh tuan Aldio." kata pelayan wanita itu sambil menunjuk pintu ruangan bernomor 15.
Dengan anggukan sebagai balasan Alyssa berjalan dengan tenang menuju pintu lalu membukanya dengan pelan, di dalam Alyssa menemukan sekitar delapan hingga sepuluh orang telah duduk menunggu kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
December
Fantasy"Gelap!" "Gelap!" "Semua terasa begitu gelap." "Di sini juga dingin, tolong aku!" "Siapapun tolong aku!" "Kenapa tidak ada satu pun orang yang menolongku!" "Tak ada yang perduli padaku di dunia ini!" "Kenapa di sini mulai terasa nyaman." "Aku ingin...