Sebelas

1.8K 88 14
                                    

Pernah aku memiliki rasa seperti ini
Hanya sekali tapi tak terbalaskan
Tapi kali ini rasa itu datang lagi
Dan membuatku selalu mendambakan

_Mia Az-zahro_

~***~


PPSM hari ke 2

Pagi - pagi sekali sebelum shubuh kami sudah berkumpul di depan lapangan RST untuk berangkat bersama menuju kampus Poltekkes. Masih jam 04.00 wit, gila nggak sih?

Kami diundang dalam acara pembukaan bersama PPSM Kesehatan se - kota Jayapura. Dengan atribut lengkap dan beberapa tugas yang sudah diberikan oleh kakak panitia, kami berangkat dengan bus yang sudah disediakan. Untung saja, saat adzan berkumandang aku masih sempat untuk melaksanakan sholat shubuh di masjid RS.

Sesampainya kami disana, masih sepi belum nampak cama dari Poltekkes yang hadir. Sepertinya kampus kami benar - benar tidak mau dikalahkan dalam hal kedisiplinan.

"Ayooo.... Cepat turun, buat barisan sesuai kelompok masing - masing. Para tubelnya diharapkan mendampingi adek - adeknya dan mengumpulkan tugas yang kemarin diberikan. Laksanakan!" perintah ketua panitia.

"Siap, laksanakan!" kami pun segera bergerak dengan teratur dan rapi membuat barisan.

"Teman - teman, tugas kemarin sudah saya siapkan. Jadi kalian tenang saja ya!" ucap abang tubel kelompokku.

"Siap, abang! Terima kasih yaa," balas kami.

Tugas itu lumayan berat jika kami tidak dibantu oleh abang tubel kelompok sesama cama. Kalian tau apa yang ditugaskan? Sama sekali tak terpikirkan olehku, yaitu tugas membawa cacing hidup sebanyak 1 toples sosis setiap kelompok. Astaghfirullah!!!

Pikirkan saja, kami pulang jam 10 malam dan masih harus disuruh mencari cacing hidup sedangkan jam 4 pagi kami harus sudah berada di lapangan apel RS. Apakah para cama tidak diijinkan tidur???

Huh! Untungnya saja disetiap kelompok ada abang tubel yang mendampingi kami, sehingga ia begitu membantu dalam menyelesaikan tugas yang aneh dan memberatkan itu.

Sambil menunggu ijin masuk kampus, kami diminta duduk di atas tanah kering dalam barisan. Masih gelap, hanya nampak garis - garis putih dan jingga di ufuk timur.

Aku menoleh ke sekitar, mencari sosok yang selalu mengganggu otakku belakangan ini.

"Abang ganteng kemana ya? Kok gak keliatan dari tadi?" gerutuku lirih.

Sedikit cemas karena sedari berangkat tadi aku belum melihatnya sama sekali. Aku mulai merasa membutuhkan sesuatu darinya.

"Assalamualaikum, selamat pagi!" suara itu terdengar jelas. Deg!

"Wa'alaikumsalam, pagi!" jawab cama tegas.

"Sudah pada sarapan semua?" tanyanya penuh semangat.

"Siap, belum!"

"Ini saya bagikan snack, segera habiskan. Setelah itu kita persiapan masuk. Diharapkan sampahnya simpan dulu dalam tas, buang jika sudah bertemu tempatnya."

"Siap, kak!"

"Dimohon kakak panitia bagikan snacknya sekarang, terimakasih. Jangan lupa berdoa ya!" ia pun ikut membagikan sekotak snack pada cama dan tepat pada barisanku.

Jodohku, si Abang Loreng! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang