Delapan

2.5K 100 9
                                    

.
.
Jam makan siang hampir berlalu, tapi perutku masih keroncongan. Hhh.... Aku lupa kalau siang ini belum sempat makan tadi saat di kos. Bisa bangun dari tidur saja sudah beruntung dan bergegas untuk pergi ke kampus mengikuti pra PPSM hari pertama.

Kalian pasti mengerti disaat begini mana mungkin aku bisa fokus konsentrasi mendengar arahan kakak panitia untuk kegiatan yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan.

Uuuh....dasar payah! Minum aja juga lupa bawa, mikir apa aja sih Mia?

Aku menaruh dahiku di atas lipatan tangan.

"Mia, kamu kenapa?" tanya Wulan lirih.

"Laper, Lan!?" Aku menoleh padanya.

"Ini minum aja dulu, tadi aku sempetin bawa dari kos." ia mengambil botol minum tuppy dari dalam tasnya.

Lalu aku dengan semangat meminum beberapa teguk air itu, "Alhamdulillah, makasih ya say."

"Yang di belakang harap disimak ya! Saya bagi kelompok dan nama yang dipanggil silahkan berkumpul sesuai kelompoknya!" teriak kakak panitia yang sedang memberi arahan di depan.

"Hmmm...kita bisa satu kelompok gak ya, Lan?"

"Moga aja, Mia."

Dan setelah pembagian kelompok, kami berdua duduk terpisah. Wulan masuk di kelompok 5, sedangkan aku masuk di kelompok 3. Setelah itu, dibacakan lagi nama pengganti untuk para CAMA selama kegiatan PPSM berlangsung 3 hari ke depan. Bukan hanya itu saja, kami harus mencari arti dari nama baru yang sudah disebutkan tadi, lalu segala perlengkapan yang harus disiapkan dan dipakai selama kegiatan itu.

"Neutrofil? Apaan ya? Nyari kemana? Buku keperawatan aja aku belum punya, ya ampun....belum lagi tugas yang lain. Ya Allah....!" Aku menggumam sendiri.

"Baik, saya ambil alih ya adik - adik. Duduk siaaaaap grak!" seseorang yang suaranya sedikit menggetarkan hatiku, aku melihatnya singkat.

Kali ini posisi dudukku berada di barisan ke 3 dari depan, lumayan jelas untuk melihat wajah kakak - kakak tingkat yang ada di area depan ruangan.

"Hayo! Konsentrasi ya dengan aba - aba. Jangan melamun, atau masih ada yang mengantuk jam segini?" serunya lagi, hatiku bergetar, siapa dia?

"Siaaaap, tidaaaak!" jawab seluruh CAMA.

"Oke, saya ulangi lagi. Duduk siaaap grak!"

Aku hampir kehilangan konsentrasi, deg....deg....deg....

"Yap, bagus! Pertahankan ya, istirahat di tempat graaaak!"

Aku menundukkan pandanganku saat dia melihat ke arahku.

Astaghfirullah...rasa apa ini, ya Allah?

"Baik, adik - adik tolong perhatikan ke depan ya! Disini sudah tertulis lirik beberapa lagu yang harus kalian hafalkan, bisa ditulis setelah saya ajarkan lagunya. Siiaaap?" jelasnya dengan suara lantang, tapi terdengar lembut untukku.

"Siiiaaaap!"

~~~~~

Jam 6 sore aku baru tiba di rumah kos. Melelahkan dan membuat tingkat stressku mulai meningkat.

"Mia, aku pulang dulu ke rumah ya! Besok sebelum ke kampus, aku ke kos dulu baru kita berangkat sama - sama. Maaf malem ini kamu harus tidur sendirian," pamit Wulan tiba - tiba.

"Hmmm kenapa?"

"Aku mau ambil baju putih dan celana hitam di rumah, nanti 'kan dipake buat PPSM. Jadi gak usah beli,"

Jodohku, si Abang Loreng! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang