Vanya sedang asyik melamun mengenang kenangan pahit dua minggu yang lalu.
"Oke kita sambut pasangan yang kedua untuk melangsungkan pertunangannya inilah dia King Arkan Fararel dan Queen Rivanya Gilsa Hananda" suara MC dengan lantangnya.
Vanya menaiki panggung bersamaan dengan Arkan di hadapannya.
Mereka bertukar pasangan yang sudah di setujui kedua belah pihak lima hari yang lalu. Saat Rian mengetahui dirinya pingsan di sebabkan Zilla yang bersama Gavin. Bahkan mereka sudah menggoreng media dengan rumor kencan mereka.
"Oke pasangan yang kedua silahkan" kode sang MC kepada Arkan.
Vanya merasa gugup pasalnya sosok di depannya tak pernah berbicara panjang cukup dengan mengangguk dan menggeleng saja bahasa sehari-harinya apakah Vanya sudah siap untuk menghadapi malu? Tentu saja siap! Dia sudah menebalkan makeUpnya dari acara dandan tadi jadi kalo malu pun tidak akan terlihat jelas merahnya.
"Rivanya Gilsa Hananda seorang wanita cantik yang berdiri anggun malam hari ini. Seperti yang kamu tau aku tak pernah berbicara banyak kesemua orang termasuk kamu. Tapi disaat orang lain yang baru mengenalku langsung pergi mengacuhkanku tapi kamu selalu disini menerima aku apa adanya. Terimakasih!" Vanya menutup mulutnya terkejut sekaligus terharu sedangkan anggota keluarganya yang lain merespon Arkan dengan rahang jatuh.
Pria dingin, cuek dan datar. Bertompel di kanan dan kecamata minusnya terlihat maskulin saat mendengar suaranya yang berat, seksi, dan tegas bahkan Vanya baru mendengar suara semerdu itu dalam hidupnya. Taklupa sorot mata yang ke abu-abuan itu memandang netra Vanya serius.
"Rivanya Gilsa Hananda apakah kau mau membagi kisahmu bersamaku, suka dan duka kita lewati bersama, menjalin hubungan kuat seperti keluarga kecil yang bahagia. RIVANYA GILSA HANANDA YOU BE MINE? WILL YOU MARRY ME?" Tanya Arkan tegas sontak saja mereka yang menyaksikan meneteskan airmatanya terharu termasuk Zilla. Gavin tidak seromantis Arkan tapi kegantengannya terlampau jauh dari Arkan yang patut Zilla banggakan.
Vanya menyeka bulir-bulir airmata di pipinya dan menjawab. "YES, I'M YOURS AND YES, I WILL." Jawab Vanya lantang yang mendapat tepuk tangan dari para tamu undangan.
Kotak cincin pun datang dan tak disangka Vanya cincinnya adalah cincin permata yang sangat Vanya inginkan dari kecil yaitu cincin berjenis biru safir.
Arkan memasukan cincin tersebut ke jari manis kiri Vanya dan disambut bibir melengkung dari Vanya. soalnya.. cincin ini tuh kegomblangan huaa..
Vanya tersenyum kembali, tak apa ia bisa membawa kembali cincin itu untuk di bengkel nanti.
Vanya memasukan cincin tersebut ke jari manis Arkan yang besar dari ukuran jarinya Vanya dan punya dia pas!
Bucket bunga pun datang dua pasangan pun berfoto bersama meninggalkan sesak sedikit dihati Vanya.
●○●○●○●○
"Nya lo yakin mau pindah dari sini?" Tanya Sivia yang merajuk sambil menarik narik kutang Vanya dari luar dan keplakan dari tali BH itu menyentil kuat permukaan kulitnya.
"Lo mau di gaplok pakai map Pak Botak apa yak?" Vanya dongkol dengan tingkah salah satu teman dekatnya itu
"Aarrghh Vanyaaaaaa" Sivia duduk dilantai dan kakinya ia gerakan brutal tangannya memukul lantai dan meraung-raung tak jelas.
"Ih Ivi malu ih.." Vanya menutup wajahnya dengan berkas yang di pegangnya dan jalan mengendap ke pintu dan berhasil keluar.
"Kamu yakin mau berhenti bekerja?" tanya pak botak bernama Viko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Terbaik [S E L E S A I]
RomanceNote: MAAF JIKA ADA KESAMAAN JUDUL, NAMA/TOKOH, LATAR TEMPAT, DLL. Ini adalah Jodoh Terbaik bukan Jodoh Terbalik..... "Apa menurut kamu? Jika kamu harus memilih menerima atau menolak seorang pria yang di jodohkan dengan Kakakmu tapi bertunangan sa...