Kenapa begini?

1.6K 87 1
                                    

Hari ini pernikahan Kakak sepupunya yaitu Zilla Alinsya dan Gavin Marion mantan tunangannya. Ingin sekali Vanya membumi hanguskan kembang-kembang yang ada di pelaminan itu dengan bom.

Tapi itu dulu! Sekarang Vanya sudah menerimanya dengan lapang dada.

Benar kata pepatah Jodohmu adalah cerminan dirimu!

Lihatkan Zilla dan Gavin bukankah sangat cocok sekali. Sama sama manusia arogan.

"Vanya" terdengar suara teriakan dari luar kamarnya. "Vava, Vanyaaaaa...."

"Berisik" umpat Vanya dalam tengkurapnya.

Klek.

"Oey.. lo masih mau molor? Nggak kenyang semalam emang?" Tanya sepupu cablaknya yang bernama Riva. Riva adalah sepupu Zilla karena dia tidak suka sifat Zilla makanya dia berteman dengan Vanya.

"Gue masih ngantuk" erang Vanya sambil menutup kepalanya dengan bantal.

"Galau sih galau. Harusnya lo itu bersyukur gak jadi tunangan sama si Gavin onyong itu" Vanya bangun dari tengkurapnya langsung menghadap Riva.

"Dih siapa juga yang masih mikirin laki-laki laknat itu?" Tunjuknya kearah hidung Riva.

Riva menepis telunjuk itu dan memeriksa kuku bercatnya. "Serius? Bagus dech kalo misalnya begitu asal lo tau gue kesini mau nyiapin-" ucapan Riva terjeda.

Tok tok.

"Masuk" Vanya menghadap Riva kembali, saat ingin bertanya. Tapi terjeda lagi saat empat orang perias pengantin memasuki kamarnya.

"Lho Mbak sekalian Anda ini salah masuk kamar" Vanya menghadang empat orang tersebut.

"Nggak Va. Emang mereka pada mau riasin lo" sela Riva di belakang Vanya.

"Lho kok gue? Gue kan bukan yang kawinnya" protes Vanya pada Riva.

"Susah ngejelasinnya! Sekarang lo duduk anteng turuti instruksi dari mereka bacotan lo lo telen dulu aja serius gue gak bohong ini menyangkut masa depan lo juga! Nanti gue kasih hadiah gede buat lo" Riva menuntun Vanya duduk di kursi rias.

Vanya ingin bertanya namun Riva menggeleng dengan mata berkaca-kaca. Riva gadis kuat ia tak mudah menangis jika gadis itu menangis berarti pertanyaannya akan sangat menyinggung.

Biarlah toh dia pun akan tahu!

2 jam berlalu.

Vanya sudah siap dengan gaun dan make-up pengantin adat Sunda. Vanya masih bingung dengan situasinya.

"Nya udah Sah tuh. Turun yuk" Riva melongok di daun pintu.

"Va, lo yakin ini bukan Prank?" Tanya Vanya gelisah.

"Prank Prank Prank!! Mata lo ijo. Ini beneran. Yakali gue dandan sama bohaynya sama pengantin malah ikutan Prank" elak Riva tegas. "Lo kira orang disini gaul apa?"

"Selow buk"

"Lo kalem hari ini doang susah apa yak?" Tukas Riva kesal dengan sepupunya itu.

Dibalas cengengesan oleh Vanya.

Mereka berdua telah sampai di depan para kerabat dekat yang rautnya seratus persen kecewa semuanya.

Membuat Vanya mengerutkan dahinya heran sekaligus penasaran. Tidak ada tamu undangan dari pihak Gavin maupun kedua orangtuanya sekaligus orangnya juga. Vanya melihat Om-nya tertunduk lesu di depan penghulu dan tidak melihat sang tante berikut anaknya. Dan yang lebih menganggetkan lagi di depan penghulu terdapat sesosok manusia ganteng seperti atasannya yaitu Arka Leonardo Larph.

Jodoh Terbaik [S E L E S A I] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang