Chapter : 17

15 6 0
                                    

Setelah mengantar deeva, arsa memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya.

"Assalamualaikum bunda"ucap arsa saat ia membuka pintu rumahnya mendapati ruangtamu kosong namun terdengar suara berisik dari arah dapur.

"Waalaikumsalam"bukan bunda nya yang menjawab melainkan laura sepupunya yang menjawab.

"Loh kok lu disini"melihat kedatangan sepupu nya, arsa menatap heran sekaligus tidak suka pada laura.

Pasalnya laura adalah sepupu nya yang ia tahu menyimpan perasaan padanya.

"Kok kamu nanya gitu sa, aku ke sini karena rumah aku pindah ke dekat rumah kamu"laura tersenyum lembut pada arsa.

"Ngapain lu pindah ke deket sini kenapa ga jauh jauh aja?"

"Arsa kamu tuh gak boleh gitu ama laura"bunda nya datang dari arah tangga.

"Abis gak suka aja aku bun, dia ga bakal ngerti kalo aku gak bilang kayak gitu"arsa meninggalkan dapur dan masuk ke kamarnya.

'Aku pasti bakal menangin hati kamu sa'batin Laura.

17:00 WIB

Deeva tengah duduk di meja belajarnya,wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetaran.

Ia menyadari ada sesuatu yang salah dari diri nya, ia bergegas pergi ke kamar kenzie.

Ibunda nya saat ini tidak ada di rumah,karena sibuk rina harus lembur.

Tuk

Tuk

Tuk

"Kenzie"

Kenzie tak kunjung datang, akhirnya deeva membuka pintu kamar kenzie dan mendapati kakak nya tertidur.

Deeva bingung, peluh keringat sudah membasahi pelipis dan baju nya, pandangannya juga sudah mengabur.

Kepalanya sakit bukan kepalang,ia perlahan berjalan pelan menuju kasur kenzie dengan langkah tertatih.

Dan sial nya,sekarang semua nya menjadi berputar ia tak bisa menahannya lagi tubuh nya tumbang jatuh ke lantai.

Ia tak bisa lagi mengendalikan dirinya sendiri,yang ia lihat hanyalah lampu di atap kamar kenzie yang berputar dan perlahan semua menjadi gelap.

******

Sayup sayup terdengar suara orang berbicara,perlahan ia membuka matanya.

"Dee"suara bariton menusuk indra pendengarannya,memaksa nya untuk melihat siapa yang memanggil nya.

Dengan perlahan indra penglihatannya pulih dan dapat melihat dengan jelas, ruangan bernuansa putih, bau obat dan infus di lengannya?

Serta oksigen yang di pakai nya membuat dahi nya berkerut.

"Dee hei bangun, jangan tinggalin gue dee"kenzie.suara bariton yang menusuk indra pendengarannya sejak tadi adalah suara ke kenzie kakak nya.

Kenzie bergegas memanggil dokter setelah menyadari adik nya sadar, ada seorang laki laki dan seorang gadis cantik yang berdiri di pojok ruangan.

Serta ada ben dan giandra di samping kiri nya menatap nya dengan cemas.

Alea pun ikut berdiri di samping kedua sahabatnya, deeva bersyukur masih banyak orang yang memerhatikan dirinya dan peduli padanya.

"Deeva hi-ks hi-ks lo hi-ks, kenapa hi-ks bisa kaya gini hi-ks"alea menangis sesegukan sepupu nya itu terlihat berantakan.

"Ssst alea ini rumah sakit, jangan berisik"tegur giandra, ia takut alea mengganggu sahabatnya yang tengah berbaring lemah di atas kasur berseprai putih di lengkapi infus dan oksigen.

WHEN I MISS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang