Seumur hidup deeva ia bersumpah, ia tidak pernah bertemu dengan laki laki seajaib arsa, selebay arsa yang begitu menyukai nya.
Awalnya memang ia tidak pernah menghiraukan laki laki itu mengikuti nya kemana mana, tetapi semakin sering arsa bersama n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- ARSA BHADRIKA CENDRIC -
***
"Ih lo kenapa sih ko ninggalin gue"Alea bardecak kesal karena tadi ia di tinggal gitu saja oleh deeva di kantin.
Sekarang mereka sedang di kelas, karena saat deeva meninggalkan alea ia berlari ke dalam kelas ntah karena apa.
"Gapapa"ujar deeva lirih yang masih panik karena mata nya tadi tidak salah, ia melihat cowo itu tadi.
"Lo yakin? Kok muka lo pucat gitu?"tanya alea yang sekarang sedang panik melihat wajah deeva yang memucat.
"Yakin ko,al gue ke toilet dulu ya"ujar deeva diiringi anggukan oleh alea
Deeva jalan keluar kelas dengan langkah gontai, sesampai di toilet ia segera membasuh wajah nya dan nafas nya tersengal, ia ingin sekali menangis saat ini.
Akhirnya deeva memutuskan untuk bolos pelajaran dan pergi ke Rooftop.
Suasana di koridor cukup ramai mengingat saat ini masih memasuki jam istirahat.
Tak mau jadi pusat perhatian deeva berjalan sambil menunduk, dan tanpa sengaja ia menabrak bahu seseorang.
Bruk!
"Aww, sakit"keluh deeva saat tubuhnya terhempas begitu saja dan ia terjatuh, lututnya menghantam lantai koridor.
"Eh sorry sorry, ga sengaja"ucap seorang murid laki laki tersebut pada deeva.
"Eh, iya gapapa gue juga minta maaf"ujar deeva seraya bangun, lutut nya memar membuat deeva sulit mengangkat tubuh nya.
"Ka deeva?"
Mendengar namanya di panggil deeva menolehkan kepalanya pada seorang yang ia tabrak.
"Ya?"deeva bingung ia sendiri bahkan tak mengenali seorang di depan nya saat ini.
"Lo kenal gue?"tanya nya lagi
"Kenal lah"jawab orang tersebut sambil melemparkan senyum.
"Oh"deeva hanya menjawab dengan muka datar sambil membersihkan seragmnya yang sedikit kotor akibat terjatuh tadi.
Orang tersebut hanya menghela nafasnya berarti benar berita yang ia dengar bahwa adeeva itu pendiam.
