14

1.4K 45 3
                                    

Karena apa yang kita rasakan tidak sesuai dengan pikiran kita.tidak selalu sejalan dengan kepercayaan dan ekspetasi atau harapan kita.

Dera baru saja menyelesaikan ritual mandi sorenya,kini dia sibuk mengeringkan rambut basahnya dengan menggunakan hair dryer,
Setelah 10 menit mengeringkan rambutnya dera turun untuk membantu bi uci memasak makan malam.namun langkahnya terhenti saat melihat sosok lelaki sedang tertidur di sofa ruang tengah dengan keadaan tv yang menyalan,dia adalah fajar..

"Kak"dera menepuk nepuk pipi fajar pelan

Fajar yang merasa tidurnya terusik pelan pelan membuka matanya,setelah mengumpulkan nyawa sepenuhnya fajar dapat melihat dera dengan jelas

"Kamu udah mandi ra?jam berapa sekarang?"tanya fajar dengan suara khas orang bangun tidur

"Baru beres,udah jam setengah 6 kak.mandi gih bau tau"dera menutup hidungnya

"Yang penting tetep ganteng"fajar membenarkan posisinya menjadi duduk

"Udah sana mandi,ganti baju"suruh dera

"Iya sayang"fajar menarik tangan dera hingga tertarik kepangkuanya

"Iii kak gamau ah,kaka bau"dera berusaha bangkit namun tangannya kembali ditarik.

"Bentar ra,lagi pengen gini"fajar memeluk dera tanpa memberi jarak sedikitpun.

Jantung dera berpacu lebih cepat,jarak sedekat ini membuat fajar dapar mencium aroma rambut dera yang baru selesai di keramas

"Udah kak,mandi sana baunya kemana mana"dera berhasil lolos dari  tarikan tangan fajar yang ingin memeluknya kembali

"Tapi kamu suka kak?"goda fajar

Rasanya geli mengubah gue-elo menjadi aku-kamu.namun mereka hanya refleks saja mengubah gue-elo menjadi aku-kamu hanya sekarang. kelanjutanya mereka akan mengubah gaya bicaranya seperti biasa

"Ih kak,cepet mandi atau aku pukul nih"ancamnya

"Pukul aja kalo bisa"fajar meremehkan

Dera spontan memukul lengan kiri fajar dengan keras,namun bukannya meringis sakit fajar malah tertawa lepas

"Kok nyebelin ya"dera manyun

"Iyaiya,ini mau mandi sayang"

"Gausah sayang sayangan jijik"

"Yaudah iya pacar,jangan ngambek ya nanti bibirnya dicium nih"fajar menjilat bibirnya agar basah

Dera malu,kemudian menunduk menyembukan rona merah dipipinya

"Cie malu,"bisik fajar kemudian pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

"Nyebelin lo kak"teriak dera

"Non dera kenapa?"tanya bi uci yang sedang memegang lap meja

"E..eh engga papa bi,oya dera mau bantu bibi masak boleh ya?"dera memohon

"Iya silahkan aja non"bi uci tersenyum kemudian pergi kedapur

Dera mengekori bi uci sampai dapur kemudian langsung mengambil sebuah celemek dan memakainya.dan mulai memotong sayuran rencananya dera ingin membuat capcay.

Adera StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang