38

321 17 20
                                    

Hari yang ditunggu tunggu tiba disebuah pantai berpasir putih sebuah riasan pernikahan sudah terpasang dengan tema warna biru cerah

Beberapa meter didepannya adalah lautan biru yang sangat indah dan juga bersih,sebelum ke lokasi terpasang beberapa janur kuning

Dan dibeberapa jalan juga terpasang untuk petunjuk arah menuju tempat pernikahan.seorang gadis dengan baju kebaya putih sedang terduduk didepan cermin sambil menatap riasan makeup yang baru selesai

"Anak mamah cantik banget"puji seorang wanita yang sudah tua namun tetap memiliki wajah yang fress

"Mah,dera takut"ucap dera jujur,mengutarakan sesuatu yang mengganjal dalam benaknya

"Setiap wanita yang akan menikah atau mau melahirkan pasti merasakan rasa takut atau khawatir dan juga belum siap,tapi..semuanya akan terbayar karena satu kebahagiaan,sebuah ikatan janji dan status itu bakal buat kamu bahagia dan lupa sama ketakutan kamu,saat kamu hamil atau melahirkan sakit yang kamu rasain bakal terbayar saat anak kamu lahir didunia,jadi kamu tenang aja semuanya baik baik aja"

"Dera takut nanti dera gak bisa jadi istri yang baik buat yuda,gak bener ngerjain pekerjaan nesya sebagai seorang istri,dera takut.."

"Mamah yakin raudha gak mempermasalahkan itu,raudha sayang kamu apa adanya,dan mamah yakin kekurangan kamu bakal dilengkapi sama raudha,jadi sekarang kita keluar..akad udah mau mulai"

Dera bangkit dari duduknya,ia digiring oleh mamahnya menuju tempat akad dimulai,dera sudah memasuki pintu,beberapa orang,anggota keluarga dari dua belah pihak menatap dera dengan tatapan kagum

Raudha sendiri yang sudah berada didepan penghulu yang akan menikahkan mereka berdua,menatap dera tanpa berkedip untuk beberapa detik.lalu tersadar dan berdehem pelan untuk menghilangkan gugupnya

Dera sudah duduk berada disamping raudha yang menatapnya dengan senyum,lalu diatas kepala mereka ditaruh kain putih panjang,raudha sudah berjabat tangan dengan penghulu dan berlatih untuk mengucapkan janji suci

Setelah siap raudha langsung mengucapkan kata kata yang diucap oleh penghulu dengan lancar dan tidak ada gurat gugup dikalimat kalimatnya,setelah itu raudha dan adera Saling memasangkan cincin nikah yang mereka pilih di jari manis

Kemudian raudha mencium kening dera,setelah itu mereka berdua difoto dengan memegang buku nikah dan juga memperlihatkan cincin nikahnya

Setelah akad diselesaikan barulah resepsi dimulai,mereka berdua berganti pakaian menjadi warna biru laut cerah disertai dengan dasi berwarna senada untuk menyempurnakan penampilan raudha dan riasan bunga diatas kepala dera,mereka bedua sudah berada dikursi atau altar pengantin dimana raudha dan dera harus berdiri untuk menyambut para tamu yang datang begitu banyak,salah sendiri rekan kerja,teman,dan kerabat mereka begitu banyak..seselaki dera duduk untuk menghilangkan pegal dikakinya...begitu pula raudha

"Dari tadi tamunya ga abis abis,heran.."ucap dera saat antrian bersalaman dengan pengantin sedikit renggang"

"Ya..gimana lagi,ini juga belum semuanya tau yang..,masih ada seperempat yang belum kita undang"jawab raudha

"Masa?berapa banyak sih temen temen kita?atau sodara?rekan kerja?kamu tuh yang banyak rekan kerja nya"

"Ko aku?kamu juga sama kali..."

"Aku gak banyak,kamu kan suka banyak client banyak rekan bisnis sana sini"

"Kamu banyak pasien,hayoh?sama aja kan.."

"Aduh mas,mbak..selamat ya semoga cepet dikaruniain momongan"ucap salah satu ibu ibu,yang menghentikan debatan mereka

Dera hanya tersenyum sambil mengangguk membalas ucapan ibu ibu barusan,kalau raudha..ia mengucapkan terima kasih dan tersenyum

Adera StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang