29

1.2K 35 7
                                    

Dera berada diruangan pribadinya,ya dera punya ruangan sendiri dirumah sakit cinta kasih

Dera menatap kearah luar,entah kenapa pikiranya tertuju pada raudha yang tadi siang menemuinya namun hanya sebentar

Akhir akhir ini mereka jarang bertemu dan meluangkan waktu untuk berduaan,raudha terlalu sibuk dengan pekerjaannya,namun dera memakluminya karena raudha sekarang sudah menjadi CEO dan dia memiliki tanggung jawab yang besar untuk perusahaan ya

Dera menghela nafasnya pelan,kemudian menatap cincin yang berada dijari manis tangan kirinya,kemudian ia teringat saat pertemuan dirinya dengan raudha,dera tidak melihat sebuah cincin ditangan raudha,padahal cincin tersebut adalah cincin pertunangan mereka

"Lo harus positif thinking ra,mungkin yuda lupa make cincinnya"gumam dera pada dirinya sendiri

Tok..tok..

"Permisi dok,ini lembaran indentitas pasien yang baru saja anda tangani"disari atau lebih sering dipanggil disa,memberikan sebuah kertas pada dera

"Pasien baja itu ya?oh ya,setelah ini saya tidak ada jadwal lagi bukan?"

"Iya dok,setahu saya tidak ada dok"

"Kalau gitu saya akan istirahat dirumah,kamu silahkan lanjutkan kalau kamu mau pulang juga gapapa kamu kan suster pribadi saya ini"

"Baik dokter dera,saya pamit keluar,maaf mengganggu"disa berjalan keluar

Dera menjawabnya dengan anggukan kemudian dia menuju meja nya untuk membaca sebuah kertas yang diberikan disa

"Hm..jadi namanya rayon baldarakha,umur 22,wah kakak kelas gue dong,gue baru umur 20 taun"

Dera kembali membaca biodata pasien nya yang ternyata seorang tentara militer negara,setelah itu dera melepas jas dokternya lalu mengambil tas slempang miliknya yang berada disofa kemudian keluar dari ruangannya

Tak lupa juga ia mengunci pintu ruangannya tersebut,dera berjalan melewati loby,banyak karyawan rumah sakit yang memberinya hormat dan dera hanya membalasnya dengan senyuman

Hanya dengan menempuh perjalanan selama 27 menit dera sudah sampai dirumahnya,dan ia bisa melihat kakaknya Fadlan sedang duduk diteras depan dengan seorang wanita

"Dera pulang"ucap Adera saat sampai didepan pintu rumah

"Eh lo udah pulang,ra?"tanya Fadlan

"Belom dera nya masih ngantor,ya udah lah ini gue baru sampe"jawab dera

"Kan nanya ra,siapa tau ini cuma arwah lo doang,oiya sini dulu ra"

"Serah,paan?"jawab dera malas

"Kenalin ini riska,ris kenalin ini adek gue Adera"

"Salam kenal der"

"Salam kenal juga calon kaka ipar,kalo gitu gue masuk dulu,awas lo kalo mesum ama cakapar gue"

Riska sedikit memerah karena ucapan dera yang menyebutnya calon kakak ipar,lampu hijau dari adik Fadlan pikirnya

"Cakapar apaan deh?"

"Calon kakak ipar,udah ah gue cape"dera langsung masuk kedalam rumah

"Dera cantik yah,lucu juga lagi"

"Dulu itu dia lugu banget pas ingatannya ilang tapi seiring berjalannya waktu dia mulai sdikit jadi dera sebenernya,ya walau beda gue tetep sayang sama dia,malah sayang banget"

"Emang dia lupa ingatan gara gara ap,kok bisa?"tanya riska sedikit tidak percaya

"Kejadian masalalu yang gue harapin dera ga bakal inget,dan bikin gue menyesel sampe sekarang.pokonya kejadian itu salah gue karena udah teledor jagain dera"ucap Fadlan sambil menunduk

Adera StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang