Chapter 2 - Masih Arsen

22.5K 1.8K 110
                                    

Sekarang Ara bersembunyi di rumahnya, dia langsung pulang begitu saja setelah kejadian tadi, dia minta izin sama guru piket dengan alasan sakit.

Ara tidak tau lagi harus kemana untuk menghindari Arsen, dan bagi Ara rumahnya adalah tempat paling aman. Setidaknya jika Arsen berani ngapain-ngapain dia, dia akan teriak dan meminta tolong ke mamanya.

Ara melirik foto di atas meja belajarnya, melihat foto kecil dirinya dan juga Arsen. Sebenarnya Ara tidak mau menyimpan foto itu, tapi Arsen memaksa dirinya untuk memajang foto itu di kamarnya.

Ara dan Arsen sudah kenal dari kelas tiga sd, waktu ini Ara dan kedua orang tuanya baru saja pindah ke Jakarta dan secara kebetulan Arsen merupakan tetangganya.

Waktu pertama kali bertemu Arsen, Ara takut. Arsen menatap Ara dengan dingin dan tajam hingga membuat dirinya menangis lalu tidak mau datang lagi ke rumah Arsen.

Tapi iya mau gimana, orang tua Arsen, Bella dan Rey ternyata adalah teman SMA orang tua Ara, Marco dan Jennie.
Hal inilah yang membuat Ara tidak bisa lepas dari Arsen.

Arsen akan selalu mengikuti Ara kemana pun Ara pergi, dia juga akan melarang Ara bermain dengan siapa pun, entah itu cewek atau cowok. Jika Ara tidak mau mendengarkannya, Arsen akan membuang boneka kesayangan Ara, Doraemon. Hal inilah yang membuat Ara semakin menurut kepada Arsen.

Ara pikir dia hanya akan bertemu Arsen di perumahannya saja, tapi ternyata itu cuma mimpi belaka. Dia bertemu lagi dengan Arsen di sekolah, dan jeleknya lagi, mereka satu kelas.

Ara bahkan tidak punya teman semasa SD-nya, dia hanya bermain dengan Arsen dan mengikuti cowok itu pergi kemana pun dengan terpaksa.

Ara sudah pernah mengeluh kepada Jennie, tapi tentunya Jennie tidak percaya karena baginya Arsen itu anak yang baik, seperti Bella. Jennie juga cuma menganggap Arsen ingin melindungi Ara, seperti Rey ke Bella.

Hingga mereka SMP, Arsen tetap satu sekolah dan sekelas dengannya, tapi bedanya dia bisa memiliki teman lain selain Arsen, itu pun juga berkat Bella.

Bella meminta Arsen untuk memberikan Ara ruang sendiri, sehingga mau tidak mau Arsen setuju, dan hal itu membuat Ara semakin menyayangi Bella, karena hanya Bella pengendali Arsen.

Oh iya, sebenarnya nama Arsen itu, Zico Arsenio, tapi dia meminta Ara memanggilnya Arsen, dan hanya keluarganya serta Ara saja yang boleh memanggil dirinya Arsen.

Awalnya Ara bingung kenapa harus Arsen dengan Arsen, tapi setelah tau alasannya dia jadi menyesal menanyakan hal itu.

#Flashback

"Kenapa aku harus manggil kamu Arsen?" Tanya Ara waktu sepulang sekolah SMP.

Mereka berdua memang selalu berangkat dan pulang bareng dengan supir pribadi Arsen.

"Biar sama nama kita, kamu Ara aku Arsen, mirip kan?" Balas Arsen sambil menyuapi Ara roti yang tadi dia beli di kantin, tapi tidak dimakan, sengaja buat Ara. Pret.

Ara menggeleng tidak setuju, "Bedalah, aku Ara, kamu Arsen. Lagian aku nggak mau manggil kamu Arsen, aku lebih suka manggil kamu Zico, seperti yang lain."

"Sama, awalan kita Ar. Panggil aku Arsen mulai sekarang, jangan Zico lagi. Paham?"

"Nggak mau." Tolak Ara, dan Ara menyesal menolaknya.

Dia tidak pernah melihat Arsen marah, dan ini kali pertama dia melihat Arsen marah, ketika dia duduk di kelas dua SMP.

Arsen menarik gantungan tas Doraemon kesukaan Ara, karena memang tas Ara di samping Arsen, lalu membuangnya ke jalanan.

Ara shock, itu gantungan tas yang dia dapatkan dari Jepang, ketika dia liburan bersama kedua orang tuanya.

"Aku nggak suka kamu ngelawan aku, aku benci." Ucap Arsen menatap Ara tajam dan dingin seperti pertama kali mereka bertemu.

Ara takut dan berakhir menangis, bukannya minta maaf Arsen malah membuatnya semakin takut dengan bisikannya.

"Kamu harus nurut sama aku, kalo nggak, nanti semua koleksi Doraemon kamu aku bakar." Bisik Arsen pelan agar tidak dengar Supirnya, Pak Yono.

"Jahat! Kamu jahat, Ara benci Zico!" Marah Ara, tapi Arsen bukannya takut malah ketawa pelan, dan membuat Ara yang ketakutan.

"Arsen, Ara. Bukan Zico. Sekali lagi kamu manggil aku Zico, aku bakar beneran koleksi Doraemon kamu." Arsen lalu membelai rambut Ara dengan pelan agar Ara berhenti menangis.

Setelah kejadian itulah, dia terus memanggil Arsen dengan Arsen bukan Zico lagi.

#Flashback Kelar

Kali ini Arsen tidak mungkin membuang koleksi Doraemonnya, karena Ara sudah melupakan Doraemon.

Ara bangun dari tidurnya ketika mendengar suara pintu kamarnya di buka, dia melihat orang yang daritadi dihindari muncul di depan matanya.

"Ar-sen." Panggil Ara gugup.

Seharusnya dia tidak perlu takut kan? Ini rumahnya, dia bisa saja teriak ketika Arsen macam-macam, iya seharusnya begitu.

Tapi, sayangnya takdir bermain dengannya.

"Mama mu baru saja pergi dengan Mama ku, mereka katanya mau ke butik dan baru pulang sore. Aku disuruh jagain kamu." Ucap Arsen santai sambil melihat-lihat koleksi album boyband Korea kesukaan Ara.

Ara hampir berteriak kesal, mamanya selalu meninggalkan dirinya ketika dia butuhkan.

"Kamu pilih, disini atau di apartemen ku?" Tanya Arsen.

Ara tahu, Arsen akan menghukumnya, dia memang berbuat masalah dari kemaren dengan Arsen.

"Arsen, maaf. Ara janji nggak akan ngulangin lagi. Maafin Ara." Ara mencoba meluluhkan Arsen.

Arsen mendecak kesal, "Aku suruh pilih bukan nyuruh kamu minta maaf."

Arsen memilih salah satu koleksi album boyband kesukaan Ara, yaitu EXO-Love Shot, "Tapi, karena kamu nggak jawab dengan benar, jadi ini aku patahin ya?"

Dan dalam sekejap, album itu rusak parah oleh Arsen, dan hal itu membuat Ara terduduk lemas.

Ara mati-matian beli itu, dan sekarang dengan mudahnya dirusak oleh Arsen.

"Masih mau yang lain dirusakin?" Tanya Arsen santai sambil melihat album yang lain.

"J-jangan lagi. Cukup Arsen! Cukup!" Teriak Ara sambil menangis, dia sudah cukup sabar selama ini menghadapi Arsen, tapi kali ini, dia tidak bisa sabar lagi, EXO adalah belahan hatinya dan Arsen sudah merusak belahan hatinya itu.

Arsen menghela nafasnya, dia mendekati Ara lalu memeluknya, "Aku harap kamu nggak ngelakuin kesalahan lagi."

"Kamu tau aku nggak suka ditolak, diabaikan, dan nggak suka kalo kamu jadi pelindung seseorang. Kamu itu punya aku, dan kamu yang harusnya dilindungin."

"Ini terakhir kalinya, aku liat kamu berontak sama aku, paham?"

Ara hanya mengangguk lemah, dia tidak akan bisa melawan Arsen sampai kapan pun, karena Arsen akan berbuat apa pun untuk menariknya kembali.

🐾🐾🐾

Itu Arsen pengen ue injek deh wkwkwkwk

Oh yaaa, siapa nih yang nungguin kelanjutannya? Yuk komen dan vote dulu biar aku semangat lanjutin.

*Kak, updatenya kapan aja?*
-Setiap hari selasa yaa, aku bakal update seminggu sekali di hari selasa, jadi tungguin yaaa.-

VECINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang