Chapter 13 - Echa

13.2K 1K 65
                                    

Echa berlari mengejar Arsen hingga berhasil mengapai tangan Arsen, "Lo kenapa sih?" Tanya Echa bingung.

Echa bingung mengapa Arsen mendadak jauh dari dirinya, Arsen selalu sibuk setiap dirinya meminta menemaninya, seperti saat ini. Jika bukan karena Echa merengek dan mengatakan bahwa dia sakit, Arsen pasti tidak akan mau mendatangi apartemennya.

"Lepas, gue paling nggak suka dibohongi." Ucap Arsen dingin lalu melepaskan tangan Echa dari tangannya.

"Kalo gue nggak bohong kayak gini. Lo nggak bakalan nyamperin gue. Lo bakalan lebih milih Ara ketimbang gue." Teriak Echa saat Arsen menjauh dari dirinya.

Arsen berhenti lalu menoleh Echa yang di belakangnya, "Ara memang lebih penting daripada lo."

Echa merasa sakit pada hatinya, selama ini hanya Arsen yang memperhatikannya, hanya Arsen yang mau menemani dirinya kapan pun itu, dan sekarang Arsen ingin pergi darinya.

Tidak.

Echa tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Lo lupa janji lo sama Mommy gue?" Tanya Echa yang masih menangis.

Arsen terdiam, dia tidak mungkin melupakan janjinya dengan mendiang Mommy Echa. Hanya karena janji itu Arsen bertahan di samping Echa.

Tapi, itu semua janji Arsen dulu, ketika tidak ada Ara di sampingnya, ketika Ara belum menempati rumah di sebelahnya.

"Lo janji sama Mommy kalo lo akan jagain gue sampai kapan pun. Sekarang lo mau ninggalin gue? Ninggalin gue demi cewek yang nggak pernah ngebalas perasaan lo itu?"

Arsen menyadari hal itu, Ara selama ini tidak pernah menunjukan rasa sukanya kepada Arsen. Selama ini hanya Arsen yang mengejar Ara, sedangkan Ara selalu mencoba melepaskan dirinya dari Arsen.

Maka bisa dibilang, cinta Arsen bertepuk sebelah tangan.

Echa sudah berdiri di depan Arsen, tangannya memegang kedua pipi Arsen, "Cuma gue, Sen. Cuma gue yang selalu ada buat lo dan begitu sebaliknya. Dan cuma gue yang bisa ngebalas perasaan lo itu."

Arsen masih tidak bergeming, dia sibuk dengan pikirannya.

"Lo tau seberapa dalamnya rasa sayang gue ke lo dan lo tau ini bukan rasa sayang gue sebagai sepupu, tapi lebih dari itu." Lanjut Echa yang saat ini sudah memeluk Arsen.

Echa menenggelamkan dirinya ke tubuh Arsen, "Buang perasaan lo ke Ara, lo nggak akan bahagia sama dia. Bales perasaan gue, Sen. Ayo hidup bahagia sama gue."

"Gue janji, bakal sayang sama lo seumur hidup gue."

Arsen tidak menjawab, pikirannya pergi ke beberapa tahun yang lalu, ketika dirinya dan Echa masih berusia delapan tahun.

#Flashback

Arsen memeluk tubuh kecil Echa yang saat ini bergetar karena menangis, mereka hanya berdua di salah satu kamar rumah sakit. Rey dan Bella sedang bertemu dengan dokter.

"Tenang, Cha. Mommy Amanda akan baik-baik saja." Ucap Arsen menenangkan Echa, bukannya tenang Echa malah menangis lebih keras.

Mungkin karena mendengar tangisan Echa, membuat Amanda, Mommy Echa membuka kedua matanya. Amanda melihat Arsen menenangkan Echa di dalam pelukannya. Amanda tersenyum haru.

"Mommy Amanda." Panggil Arsen yang melihat Amanda membuka matanya.

Echa melepaskan pelukan Arsen lalu berlari menuju Amanda, dia mengenggam erat tangan Amanda lalu menatap Amanda sedih, Echa tidak kuat melihat Mommynya harus penuh dengan infus dan peralatan rumat sakit.

VECINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang