"Gue emang dasar payah ya?" Tanya Key pada dirinya sendiri. " Begok banget sih.!!" Ia Menepuki jidatnya yang dirasa tidak ada isinya.
"Tau begini Gue enggak kesini tadi.!"
"Enggak pengen ketemu lagi,capek Tuhan. Waktu dia enggak ada aja Gue masih sempet kepikiran. Ini ketemu lagi. Kapan lupanya?""Dia enggak salah Key, Elo yang salah , elo aja yang engga bisa beralih. Capek sendiri jadinya. Sadar Key, elo yang enggak mau ngaku sebenernya, ngakuin lo bukan siapa-siapa dan enggak pantes dia inget."
"Siapa sebenarnya kamu Key."
Batin Keyla terus bergemuruh,terasa sesak. Butiran kristal bening luruh begitu saja seiring batinnya yang terus berdebat. Suasana mendukung saja,dingin dan menyrusup. Gemuruh langit juga mulai terdengar. Serasi sekali dengan suasana hatinya.
Key menarik nafasnya berat.
"Dulu Gue kesini sama elo tau tempat ini dari elo , sekarang Gue kesini buat ngehindar dari elo." Tangannya berusaha menyeka pipi yang sudah basah.
"Lucu ya. Mungkin dulu Lo kasih tau Gue biar Gue bisa lompat dari sini kali ya." Tawanya miris.Sebisa mungkin Ia berusaha menetralkan suasana hatinya sebelum turun dari roof top. Key meraup wajahnya, menyeka sisa air mata yang masih bertengger. Matanya ia arahkan pada jalanan sebrang gedung yang ramai oleh kendaraan. Sejenak sesak dalam hatinya sedikit cair. Sempat berfikir untuk pulang sebenarnya,tapi dia tidak mau mati konyol. Mati Menabrak tiang atau masuk jeruji besi karena menabrak orang. Beruntung pikirannya masih cukup sehat untuk diajak berfikir.
Tangannya meraba-raba saku baju mencari benda pipih kesayangannya. Barusan ia sadar ia masukkan ponselnya dalam ransel tas,dan itu ada pada Gea. Anak itu sempat menarikinya tadi, ranselnya saja yang berhasil ia tangkap sedang pemiliknya lolos.Cukup sudah mungkin mengasingkan diri,ia berniat kembali kebawah. Sigadis berambut sebahu yang crewet itu pasti juga cemas mencarinya.
"Kamu masih ingat tempat ini juga ternyata."
Spontanitas Keyla berbalik.
ASTAGA GILAM!!MAU APA DIA. Batin Keyla gelisah.
Beruntung air matanya sudah tidak berbekas. Memalukan jika orang dihadapannya ini tau kalau dia baru saja menangisinya
"Kenapa juga Gue lupa!" Jawab Keyla memberanikan diri. Dia tidak ingin lari lagi.
"Siapa juga yang bakal lupa sama masa SMAnya." Gilam tersenyum tipis.
"Apa kabar Key?" Langkahnya mendekat.Masa SMA Gue ada Lo didalamnya, gimana Gue mau lupa.
"Jauh lebih baik dari yang dulu." Kakinya bergerak mundur. Membuat Gilam berhenti berusaha mendekat.
Sempat hening sejenak, laki-laki dihadapannya tampak berusaha mencerna kalimat Keyla barusan.
" Mungkin ada yang harus kamu denger dari aku Key." Yakin Gilam, raut wajahnya mendadak memohon.
Aku,Kamu?. Konsisten sekali menggunakan kata itu. Tidak seperti dirinya tidak jelas. Teman-temannya sempat menuntutnya menggunakan salah satu saja. Lo-Gue atau Aku-Kamu, menurut mereka aneh, Ia sering sekali menggunakan dua kata berbeda itu sekaligus dalam satu kalimat.
Keyla mengalihkan pandangannya,enggan rasanya menatap wajah orang dihadapannya ini lebih lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOSTALGIA RASA [On Going]
Teen FictionKeyla Arditama itu namanya. Gadis yang biasa-biasa aja. Enggak cantik-cantik amat dan nggak terlalu pintar. Setiap hari kerjaannya mengutuk dirinya sendiri, karena jatuh cinta sama sahabat sendiri. Bertahun-tahun tidak jelas bagaimana perasaan ber...