10. Heart Beat (2)

10 0 0
                                    

Tangannya sedikit gemetar membuka gorden pintu.

TUK...TUK...TUK

Lagi!! Bikin penasaran.

GREEKKKK....

Keyla spontan menarik gordennya kesamping.

Glekk!! ASTAGAA....

Jantungnya nyaris berhenti berdegup.

Rambut hitam pekat acak-acakan. Mata coklat madu, memandangnya sayup. Alis hitam seperti ukiran bertaut. Hidungnya mancung. Bibirnya cukup merah dan tebal. Dia tersenyum , dua dekiknya sampai seperti sumur. Lama tidak menatap lekuk wajah itu. Sedekat ini. Hanya terpisah pintu kaca tembus pandang.

Bego ngapain gue liatin sampai sebegitunya. Sadar Keyla!!

Keyla mengerjap berkali-kali. Sudah penuh kesadarannya.

"ASTAGA NGAPAIN ELO DISINI!!"
Click
Entah dari mana cowok ini datang.

"Biarin aku masuk."

Tuk...Tuk..Tuk. Telunjuk cowok didepannya mengetuk-ngetuk pintu kaca lagi. Menyuruh Keyla membuka pintu.

Keyla masih tak paham. Mau apa cowok itu sebenarnya.

Dok...Dok...Dokk... .

Tangannya lagi menggedor pintu.
"Buka!!!"

"Sssttt!!, Apaan sih!" Keyla mau tak mau membuka pintu kaca . Membiarkan cowok jangkung berdekik itu masuk ke dalam kamar pribadinya.

"Gilaa yaa lo Lam!! Kaya maling tau!" Keyla mengomel. Gilam cowok itu lagi, bikin pusing.

"Tadi udah coba kaya tamu biasa. Lewat pintu depan. Tapi diusir sama anjing penjaga."

"Maksud elo Faro?"

Gilam hanya terkekeh. Betul Faro berarti. Sial abang gue dikatain anjing. Batin Keyla tak terima.

Ya iyalah diusir habis mainin anak orang seenaknya.

Elo aja enggak peka-peka.

Batin Keyla menggerutu. Matanya tanpa sadar menatap cowok didepannya itu tanpa kedip.

"Fuhhhhhh.... berhenti liatin aku kaya gitu"
Ucap Gilam. Bibirnya lembut meniup helain rambut Keyla. Sengaja sepertinya, cewek didepannya itu lagi-lagi bersikap seperti menekin toko.

Plakkkkkk....

Satu tamparan spontan Keyla mendarat di pipi Gilam. Kaget.

"Aduh! Sakit Key!"

"Maaf  lam sengaja!" Keyla tergelak. Gatel juga tangannya.

Itu untuk pergi dan tidak pamit. Batin Keyla.

"Aku pengen tau apa yang ada dalam pikiranmu Key." Kata Gilam to the point.

"Harusnya gue yang tanya, mau apa lagi lo sebenarnya?"

"Apa kamu enggak kangen sama aku?"

Bisa-bisanya Gilam berfikir begitu. Jelas itu bukan jawaban dari pertanyaannya. Argh bikin kesal. Batin Keyla.

"Ngomong apa barusan?? Mau Gue jitak ??" Tangan Keyla sudah bersiap. Gilam bikin Gemas.

"Keylaa! Keyla!! Kamu ngomong sama siapa?"

Dok Dok Dok

Suara Faro dari luar. Tepat didepan pintu.

ASTAGA!!. Teriak Keyla dalam hati. Bola matanya nyaris keluar.

Bisa babak belur Gilam kalau sampai Faro tau ada Gilam didalam. Keyla menatap tajam Gilam cowok itu bisa-bisanya tampak tenang.

"Sembunyi Gilam. Jangan diem aja!!!"

"Dimana?" Gilam mulai terlihat ikut bingung.

"Dimana aja! Buru!!

Gilam merunduk, ingin sembunyi dibawah kolong ranjang Keyla. Tidak muat sepertinya. Terlalu sempit untuk masuk. Dia nekat kepalanya saja yang berhasil masuk. Gilam mengeluarkan kepalanya lagi.

DUK... Kepala Gilam terbentur.
"Arghhh!"

"Keyla!! Keyla! Are youn oke?"

"Iye bang I'am fine" Ucap Keyla berusaha menahan Faro masuk.

"Dimana?"

Keyla mengacak-acak rambutnya sendiri bingung.
"Makanya kalo punya badan jangan tinggi-tinggi."

"Sembunyi disini!"  Lanjut Keyla. Tangannya menarik lengan Gilam menyuruh cowok itu bersemi dibalik daun pintu.

Keyla berusaha menarik nafas  panjang berusaha membuat dirinya agar tidak tampak cemas, sebelum membuka kenop pintu. Faro masih diluar sepertinya, kakinya dari tadi mengetuk - ngetuk lantai.

"Ada apa bang?"

Bukannya menjawab Faro melongok ke dalam kamar menata sekeliling. Tidak ada apapun sepertinya. Dia ganti menatap Keyla dari ujung kaki sampai rambut. Menempelkan punggung telapak tangannya pada kening Keyla. Tidak ada apa-apa sepertinya. Keyla juga hanya diam tak bergeming.

"Elo enggak halu kan? Sehat Kan?"

Spontan Keyla memukul lengan Faro main-main.
"Kurang ajar!" Ia baru sadar apa yang dipikirkan abangnya itu.

"Udah sana mandi biar enggak butek itu otak!!"

"Iya-iya sana pergi!!"

Nyaris saja. Beruntung nasib Gilam abangnya tak sampai masuk.

"Buru sana pulang!" Titah Keyla sesaat setelah Dari pergi.

"Oke dengan satu syarat!"

"Apaan lagi sih!!"

"Kita harus bicara!  Kafe Late jam 4 sore, jangan telat."

Apa ini barusan ngedate?. Are you seriously?.

"What!!" Protes Keyla.

"Ini bukan ajakan, aku maksa!" Gilam menyeringai.

Menyebalkan

"Enggak!!"

"Ini jaminan kalo kamu bakal dateng." Gilam menunjukkan ponsel Keyla yang berada didalam genggamannya.

Yang benar saja. Ponsel Gue. Mau dia apain ? Wah enggak main-main.

"Balikin enggak!! Gilam balikin!!" Sadari Keyla terlambat, cowok itu keburu lari.

"Jam 4 sore!" Teriak Gilam.

"Gilam!!" Kesal Keyla. Usil sekali Gilam.

Gilam acuh , cowok itu sudah bertengger di pohon yang berada dekat dengan balkon samping kamar Keyla. Percuma teriak-teriak nanti malah kacau kalo Faro sampai dengar.

Kita memang harus bicara mungkin.

____

Uwah lama tak jumpa , buka lagi setelah sok sibuk sekian lama :".

Terimakasih yg udah liat dan baca .
😊

NOSTALGIA RASA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang