13. Brother

9.3K 515 1
                                    

Tap...

Tap....

Tap....

Suara langkah kaki bergema di sepanjang koridor, semua yang ada di dalam ruangan langsung menegang. Terutama seorang gadis yang sudah berantakan tidak karuan yang di ikat di tiang. Gadis itu hanya menegadahkan kepalanya lemah, dia tidak punya kekuatan untuk menghadapi traumanya itu.

" Haii little girl, kita ketemu lagi. Ini suatu keajaiban bukan?" Kata seorang Pria dengan jas dan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. Dia nampak masih muda sekitar umur 25an.

" Apa mau lo?!" Desis Viktoria, yah gadis itu adalah Viktoria. Dia hanya bisa menatap pria di depannya itu dengan mata lemah seakan tidak kuat.

" Gue mau lo beby " kata Pria itu mengecup pipi Viktoria sekilas, yang lain melihat itu hanya terlonjak kaget. Sedangkan Devano sudah mengepalkan kedua tangannya kesal.

" Lepasin gue Valron!" Teriak Viktoria kencang, dia tidak ingin berlama-lama bersama laki-laki itu di dalam satu ruangan.

" Kenapa? Lo gak  mau kembali di kehidupan gue? Lo adik gue  Ria, lo harus nurutin gue" kata Valron dengan nada tajam, sontak semuanya membulatkan kedua bola matanya.

Adik??...

Jadi selama ini Viktoria masih memiliki keluarga.

" Gue bukan adik lo lagi! Lo PSIKOPAT!" Teriak Viktoria menangis kencang, dia tidak sanggup menerima fakta jika kakaknya ini adalah seorang Psikopat.

" Lo juga.... psikopat adikku sayang " kata Valron tersenyum simpul, Viktoria terus meronta karena ikatan tali itu tidak bisa dilepaskan.

" Lo itu psikopat, bagaimana bisa lo kabur dari tempat rehabilitasi?!" Pekik Viktoria tajam, gadis itu merintih karena pergelangan tangannya tergores oleh tali tambang yang mengikat tangannya.

" Sudah gue bilang gue bukan psikopat, jadi salah jika gue di keluarkan. Dan seharusnya lo yang ada di tempat itu " kata Valron dengan nada tajam, cowok itu bahkan menyeringai sadis. Satu tangan memegang pisau tajam, sudah jelas jika dia seorang psikopat.

" Lo psikopat brengsek!! Lo orang yang gue sayang dan orang yang gue benci. Jika lo bukan seorang Psikopat kenapa lo bunuh orang tua kita dengan sadis? Apa itu bukan cara seorang Psikopat?!" Teriak Viktoria meluapkan uneg-unegnya, Valron hanya terkekeh mendengar itu.

" Mereka yang salah! Mereka gak pernah nganggep gue anak mereka! Mereka jadikan gue hewan " teriak Valron tak kalah keras, Viktoria bahkan sudah menangis dan menggeleng kuat.

" Mereka gak seperti itu, mereka sayang sama lo Valron!" Kata Viktoria menatap mata Valron tajam, yang dia temukan hanyalah kebencian yang begitu mendalam dalam benak laki-laki itu.

" Gak! Mereka gak pernah sayang sama gue. Yang utama adalah lo! Karena lo hidup gue berubah, karena lo kasih sayang gue terbagi. Semuanya karena lo!" Teriak Valron penuh emosi, dia menjambak rambut Viktoria dengan keras membuat gadis itu meringis.

" LEPASIN DIA!" teriak Agatha dan Natasya bersamaan dari dalam penjara.

" Tutup mulut lo itu! Lo itu perusak kehidupan gue, seharusnya gue juga bisa bunuh lo waktu itu " kata Valron dengan tatapan tajam ke arah Viktoria, laki-laki itu maju dan menjulurkan pisau itu ke arah dagu Viktoria.

" Lo tau kan bagaimana sakitnya jika pisau ini tertanjap di kulit lo?" Desis Valron di telinga Viktoria, gadis itu hanya meringis karena Valron dengan perlahan-lahan menggores lengan Viktoria dengan wajah yang berbinar.

" Dasar psikopat lo!" Maki Viktoria yang masih mengerang kesakitan, Valron menatap pisaunya yang sudah berlumuran darah Viktoria, gadis itu hanya mengerang kesakitan tanpa bisa melepas ikatan talinya.

Tiba-tiba pintu di dobrak oleh seseorang, betapa terkejutnya Viktoria melihat Gian dan Erlan datang bagaikan penyelamat baginya. Gian sebanarnya adalah paman dari Viktoria, tapi tidak ada yang mengetahui itu sampai sekarang.

" Apa yang kamu lakukan kepada adik mu Valron?!" Bentak Gian dengan suara lantang membuat Valron nyengir seakan itu hanya kesalahaan biasa saja.

" Hanya membalaskan dendam saya, ternyata kau masih hidup uh? Aku kira kau sudah mati setelah aku mengebom Academi milik Papa ku sendiri " kata Valron terkekeh geli, bahkan Viktoria sudah melotot mendengar pengakuan secara tidak sengaja itu.

" Jadi lo yang menghancurkan Academi papa!! Bangs*t lo! Lo tau kan Papa sayang sama academy itu. Papa membangun academy itu untuk lo VALRON!" teriak Viktoria yang merasa emosi dengan keadaan yang terjadi.

" Iya! Academy yang membuat gue kehilangan kasih sayang dan membuat gue menderita karena latihan keras yang mereka berikan. Lo gak tau betapa tersiksanya gue Viktoria!" Bentak Valron balik, Gian yang melihat itu langsung menyuruh Erlan melepas yang lain di dalam penjara.

" Apa kita akan menangkap laki-laki bejat itu?" Tanya Alisya yang sudah muak melihat Valron melukai Viktoria.

" Jangan! Biarkan mereka melepas emosi mereka dulu " kata Erlan memberi aba-aba, dia tidak mau bertindak gegabah. Karena mereka sedang tidak bersama orang normal melainkan dengan orang gangguan kejiwaan.

" Apa maksud lo?! Papa.... papa membuatkan academy itu agar lo bisa menjadi pemimpin rumah nanti Valron!! Papa gak ada niat untuk buat lo tersiksa kayak gini " kata Viktoria menangis melihat Kakaknya yang terlihat begitu tertekan itu.

" Gue gak percaya! Lo gak ada bukti kan atas perkataan lo itu. Semuanya hanya bohong belaka, lo itu jahat Viktoria " kata Valron menjambak rambutnya sendiri frustasi, sedangkan Gian diam-diam melepas ikatan tali pada Viktoria.

Gadis itu terlepas dengan tubuh lemah, dia menatap Valron yang terduduk dengan mata yang memerah menahan tangis. Mereka berdua sama, sama-sama merasakan penderitaan yang kuat.

" Kembalilah bersama gue Valron! Gue sayang sama lo, meskipun lo udah bunuh orang tua kita. Lo tetap saudara gue " kata Viktoria mendekati Valron dengan tertatih-tatih, dia berusaha menahan rasa sakit di lengannya.

" Diam! Lo bohong, gue gak percaya pada siapa pun " teriak Valron yang terdengar memilukan di pendengaran Viktoria.

Gadis itu mendekap tubuh Valron dengan kuat, dia rindu!! Dia rindu sosok kakaknya yang sudah lama pergi meninggalkannya di dalam pusat pertahaan Rehabilitasi. Dia yakin kakaknya tidak berbuat jahat, ada sesuatu yang terjadi.

" Tapi gue udah bunuh mereka Ria!! Gue bunuh mereka dengan tangan gue, potong tangan gue sekarang Ria!! Gue gak pantas hidup " kata Valron yang menyodorkan tangannya kepada Viktoria, gadis itu menggeleng dan memukul wajah Kakaknya itu.

" Sadar!! Gue mohon sadar! Jangan gila lo, lo satu-satunya yang gue milikin sekarang Valron " kata Viktoria dengan tangisnya yang mulai pecah.

Dia tidak tau bisa memeluk kakaknya lagi walau dalam situasi seperti ini.

" Gua gak gila kan? Gue masih normal! Gue gak mau balik ke tempat gelap dan pengap itu lagi " kata Valron gemetar, Viktoria menggeleng seakan memberi isyarat bahwa Valron tidak akan kembali ke tempat seperti itu lagi.

*.
.
.
.

NEXT.....

VOTE GUYS :)

TINGGALKAN JEJAK KALIAN DALAM MEMBACA 😘

MAFIA GIRL'S [Complete] (BOOK 1)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang