Alisya dan Seo berjalan menuju Hotel, tapi langkah mereka terhenti dengan mata Alisya yang terpaku pada sebuah taman bunga yang ada di depan Hotel. Gadis itu langsung lari terbirit-birit dengan wajah yang bersinar senang. Dia memetik satu bunga dan menciumnya dengan senang.
Seo yang melihat tingkah Alisya hanya terkekeh, karena dia tidak tau jika Alisya memiliki sisi kelembutan walau hanya karena beberapa hal. Seo mendekati Alisya dan menatap wajah gadis itu, satu kesan awal yang dia temukan dari gadis itu adalah manis.
Pipinya yang cubby membuat dia terkesan imut dan kaca mata yang bertengger membuat dirinya sangat elegan. Ntah kenapa kaca mata itu hanya untuk penghias agar dirinya menjadi lebih cantik di mata Seo.
" Kenapa lo natap gue kayak gitu?" Tanya Alisya yang merasa risih karena tatapan Seo yang begitu lekat. Seo hanya menggeleng kecil sebagai jawabannya.
" Apa sebaiknya kita nyari yang lain ya?" Tanya Alisya yang di balas gelengan tidak setuju oleh Seo.
" Mereka udah di kamar hotel " balas Seo santai, bahkan Alisya pun menatap aneh ke arah cowok itu.
" Lo gak kesambet kan? Dari tadi senyum-senyum melulu " kata Alisya menatap Seo intens mencari sesuatu yang salah dari cowok itu.
Tiba-tiba Seo mendekati Alisya dan menyelipkan bunga di telingan kiri gadis itu. Alisya hanya diam mematung menerima perlakuan Seo, cowok itu tersenyum manis ks arah Alisya.
" Manis " satu kata dari cowok itu sukses membuat pipi Alisya merona, ntah kenapa dia merasakan ada perasaan hangat menjalar di hatinya.
" Jangan main-main, ayo balik " kata Alisya yang segera melangkahkan kakinya kembali, tapi cekalan tangan Seo membuat Alisya terdiam.
" Gue suka sama lo Lisya!" Kata Seo terdengar lirih, Alisya hanya mampu mematung mendengarkan itu.
" Salah gue suka sama lo? Kenapa lo diem?" Kata Seo yang manarik Alisya agar gadis itu menatapnya balik, gadis itu hanya diam membisu.
" Gak.. gak mungkin lo suka sama gue!" Bantah Alisya keras, bahkan Seo sendiri bingung dengan jawaban yang di berikan oleh Alisya.
" Kenapa? Gue aja gak tau kapan hati gue berlabuh pada lo, jadi apa salahnya gue suka sama lo Lisya?!" Kata Seo dengan nada tegas, bahkan Alisya sendiri menatap mata Seo seakan dia juga merasakan keseriusan dari cowok itu.
" Gak! Lo gak mungkin suka sama mafia seperti gue, gue itu pembunuh Seo! Lo gak bakal bisa hidup dengan seorang pembunuh seperti gue " kata Alisya menahan getaran di hatinya, Seo tersentak atas bentakan gadis itu.
" Apa salahnya gue menyukai seorang mafia? Gue tau lo gadis baik " kata Seo memegang bahu Alisya erat, tapi gadis itu langsung menepis tangan Seo.
" Gak selamanya gadis mafia itu baik, pembunuh adalah orang paling berdosa Seo, jadi lo pasti tau kalo gue itu bukan orang baik " kata Alisya dingin, dia menatap Seo seakan ingin cowok itu tau betapa pedihnya yang dia alami selama ini.
" Gue tau lo jadi pembunuh karena suatu alasan kan? Lo gadis baik di mata gue Lisya!" Kata Seo menatap Alisya nyalang.
" Ya! Salahkan dunia ini yang gak adil sama kehidupan gue. Mereka semua yang sudah merebut orang yang gue sayang, mereka gak adil " kata Alisya menahan isak tangisnya, Seo langsung merengkuh tubuh gadis itu.
" Mereka yang sudah menuduh orang tua gue, menjadikan mereka buronan dan menghukum mati orang tua gue. Hancur! Gua hancur, mereka membunuh orang tua gue tepat di depan mata gue. Dunia ini gak adil Seo!" Tangis Alisya memenuhi taman yang begitu sunyi.
Seo mendekap gadis itu agar dia juga bisa merasakan sakit yang di rasakan gadis itu. Sekarang dia mengerti jika Alisya sangatlah menderita.
" Tenanglah, gue akan selalu ada disisi lo Lisya " kata Seo sembari mengelus puncak kepala Alisya lembut, gadis itu menggeleng lemah.
" Gue mafia, musuh gue banyak! Gue gak mau kehilangan orang yang gue sayang lagi " kata Alisya lemah, Seo mendengar itu hanya bisa tersenyum tipis.
" Hei jangan remehkan seorang Seona, tidak akan ada yang bisa nyentuh gue " kata Seo menenangkan Alisya, gadis itu hanya terkekeh kecil mendengarnya.
" Iya, bahkan para bodyguard bokap lo sampai gak bisa nangkap lo " kata Alisya tertawa kecil, bahkan Seo juga ikut tertawa tanpa merasa tersinggung.
" Alisya " kata Seo menatap manik Alisya dalam, gadis itu hanya diam membeku seakan terhipnotis dengan manik mata yang di miliki Seo.
" Mau kan lo jadi pacar gue?" Kata Seo menatap Alisya sungguh dalam, gadis itu bahkan tidak mampu berkedip apalagi menjawab peratanyaan yang di lontarkan Seo.
" Gue... gak bisa " kata Alisya lirih, dia terlalu takut kehilangan.
" Kenapa?" Tanya Seo lirih, dia mengangkat dagu gadis itu agar gadis itu kembali menatapnya.
" Gue terlalu takut kehilangan " balas Alisya membuat Seo tersenyum lembut mendengarnya.
" Tapi gue terlalu takut melihat lo bersama cowok lain, bahkan itu akan membuat gue mati seketika " kata Seo membuat Alisya menatap terkejut.
" Mau gak mau lo bakal tetap jadi pacar gue Alisya " kata Seo tersenyum lebar, Alisya melotot tidak terima dengan ucapan Seo.
" Lo maksa!" Pekik Alisya kesal.
" Karena gue tau lo bakal ragu terus, jadi gue putuskan kita pacaran mulai sekarang detik ini juga " kata Seo membuat Alisya kesal dan melayangkan pukulannya, dia hanya bisa meringis dan tertawa pelan.
Alisya juga ikut tertawa mendengar tawa dari Seo.
*
VOTE KUY :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GIRL'S [Complete] (BOOK 1)✔
RomantizmFollow dulu guys :) Empat gadis mafia yang terkenal sadis dan berdarah dingin. Kelompok mafia yang sulit di tangkap dan di cari jejaknya oleh para polisi.Menjadi pembunuh bayaran, preman, penyiksaan, dan kekerasan sadis menjadi pola hidup keempat g...