Natasya dan Agatha tidak henti-hentinya menyanyi dan berjoget ria. Lampu dugem sudah menghiasi apartemen yang selama ini mereka tempati. Alisya hanya santai makan kripik dan meneguk Vokad tanpa berniat ikutan gila bersama kedua temannya.
" Ya tuhan! Lo pada ngapain?" Teriak Viktoria kaget, baru dia sampai rumah dan sekarang rumahnya sudah berantakan.
" Party dong Ria! Udah lama kita gak party kayak gini, ayo gabung " kata Natasya dengan tawa bahagiannya itu.
" Gak! Lo berdua joget aja sendiri, gue mau gabung sama Lisya " kata Viktoria yang melangkah ke sofa dimana Alisya berdiam diri.
" Kayaknya lo betah diam di academy daripada disini " kata Alisya dengan kekehannya itu.
" Apaan sih, biasa aja " balas Viktoria malas.
" Pasti lo betah dong Ria! Disana kan ada Devano, pasti lo nyari kesempatan dong buat deket sama Devano " kata Alisya menggoda, bahkan gadis itu sampai menoel-noel pipi Viktoria yang tembem.
" Ngaco! Gue gak kayak gitu ya, lagian gue gak niat sama Devano " kata Viktoria kesal, gadis itu menuangkan Vokad dan meneguknya dengan sekali teguk.
" Mending lo sama Devano deh Ria! Gue sampai nunda pernikahan ini, karena Devano belum punya pasangan " kata Alisya nyengir kuda.
" Lah hubungannya sama gue apaan?" Tanya Viktoria gemas.
" Ya lo nikah aja sama Devano, nanti pesta nikahan kita kan barengan jadinya " kata Alisya dengan gaya-gaya bijaknya itu.
" Ngaco deh lo lama-lama, Devano itu gak suka gue tau " kata Viktoria dengan tawa sumbangnya itu.
" Lo kira Devano nembak lo itu karena iseng? Bukan karena suka gitu?" Kata Alisya yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran gadis di depannya ini.
" Gak tau juga, gue juga gak tau gimana perasaan gue ke dia. Masak gue asal nerima aja " kata Viktoria cemberut sebal, Alisya hanya menghela nafasnya kasar.
" Aduh gue aja udah peka sama perasaan lo, masak lo enggak sih " kata Alisya yang gregetan sekali dengan sikap Viktoria yang terlalu lemot.
" Eh lo tau gak, gue denger-denger habis Devano lo tolak dia itu puasa ngomong sama yang lain selama 1 bulan, kan parah !!" Kata Natasya yang ikut nimbrung di sebelah Viktoria.
" Hoak dapat info dari siapa lo?" Tanya Agatha yang ingin sekali mencolok mata Natasya karena menurutnya Natasya terlalu melebih-lebihi cerita.
" Dari David ku sayang " kata Natasya tersenyum manis.
" Jijik " balas Alisya yang menjitak kepala Natasya dengan mulusnya.
" Kita juga mau bilang sesuatu sama lo " kata Agatha yang mulai serius dan duduk berhadap-hadapan.
" Ngomong apa?" Tanya Viktoria penasaran, karena mereka bukan lagi Mafia jadi tidak ada yang serius bukan.
" Gue sama yang lain akan ikut jadi guru di academy, biar bagaimana pun kita akan tetap bantu dan selalu ada buat lo " kata Natasya tersenyum manis, Viktoria hanya menatap mereka tanpa merespon.
" Memang ini agak mendadak, karena kita udah bilang tidak mau terlibat lagi. Tapi kita gak punya pekerjaan jadi kita ngelamar menjadi guru aja di academy " kata Agatha nyengir kuda, sungguh ini terlalu jujur.
" Sudah gue duga, kalian tidak usah khawatir biaya sewa apartemen dan makan akan gue tanggung kok " kata Viktoria yang menatap mereka dengan tenang.
" Gak!! Kita gak mau tergantung terus sama lo, pokoknya biarin kita ikut membimbing siswa disana " kata Alisya yang menatap penuh harap ke arah Viktoria begitu juga Agatha dan Natasya yang memelas.
" Gak!! Gue takut ntar kalian malah bunuh murid-murid gue karena saking nakalnya. Gue tau kalian mah tak suka anak-anak bandel " kata Viktoria yang mengeluarkan semua patah demi patah kata.
" Ya elah Ria!! Kita juga gak tega bunuh bocah, lu mah kalo ngomong suka gak bener, negatif melulu otak lo " kata Natasya yang cemberut karena tuduhan dari Viktoria.
" Emang kapan kalian bakal nikah?" Tanya Viktoria yang merasa aneh dengan ketiga sahabatnya itu, sudah tunangan tapi belum menikah.
" Nunggu Devano punya calon!" Teriak Alisya kesal, karena kejombloan seseorang dia harus menjadi perawan tua.
" Ya udah sabar aja " balas Viktoria cuek, gadis itu juga tidak terlalu mengurusi urusan asmara teman-temannya itu.
" Cuek banget mbak! Gak perperikesahabatan banget sih lo, sahabat lo lagi susah bukannya bantu malah cuek bebek gitu " kata Agatha yang berusaha memancing Viktoria ke dalam jebakannya itu.
" Ya udah bantu apaan?" Tanya Viktoria malas, sejujurnya dia tau jika ketiganya pasti akan berbuat yang aneh-aneh.
" Lo mau ya pacaran sama Devano, ini permintaan pertama kita loh jangan di tolak " kata Natasya polos, bahkan yang lain langsung teriak kegirangan berbeda dengan respon Viktoria yang hanya menatap mereka membunuh.
" Ogah!! Meskipun permintaan keberapa gue tetap gak mau. Emang lo pikir ngelabuhin hati bisa sembarangan " kata Viktoria sinis.
" Devano kan bukan sembarangan orang, lagian dia baik, lembut, tajir, ganteng, putih, tinggi ya walaupun agak gesrek " kata Agatha yang menilai Devano dari segi sikap dan fisik.
" Yang gitu banyak kalik gak Devano aja " kata Viktoria yang berdiri dan melangkah pergi meninggalkan ketiga temannya itu.
Dia memilih berdiam diri di kamarnya menatap foto anggota keluarganya yang satu persatu pergi meninggalkan dirinya. Dia tau jika tidak dia saja yang menderita, ketiga sahabatnya itu juga mengalami hal yang sama-sama membuat mereka menderita.
" Aku kangen kalian! Ria akan segera wujudkan keinginan Papa menjadikan generasi ini menjadi lebih tangguh. Aku tau kenapa papa ingin membuat kak Valron kuat, pasti karena Alice dan orang tuanya kan? Aku tau setelah Papa melepaskan mereka semuanya akan berubah. Tapi satu yang tidak aku tau, kenapa Papa melepaskan keluarga psikopat itu?? Papa akan membuat dunia tergunjang " guman Viktoria lirih.
Viktoria merebahkan dirinya dan menghela nafas kasar, dia tidak tau harus berbuat apa sekarang dengan ketiga temannya yang sudah tidak ada lagi bersamanya. Dia bingung harus memecahkan banyak misteri dalam keluarganya. Dia bingung dengan keberadaan Alice dan kedua orang tuanya yang menjadi ilmuan ternama itu.
******
Vote and coment guys
Jangan lupa follow juga
Updeat tiap hari, tolong sabar menunggu ya 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GIRL'S [Complete] (BOOK 1)✔
RomanceFollow dulu guys :) Empat gadis mafia yang terkenal sadis dan berdarah dingin. Kelompok mafia yang sulit di tangkap dan di cari jejaknya oleh para polisi.Menjadi pembunuh bayaran, preman, penyiksaan, dan kekerasan sadis menjadi pola hidup keempat g...