Setelah beberapa bulan akhirnya Viktoria kembali ke academy. Mengajak semua siswa kembali menjadi bagian dari dirinya. Ketiga sahabatnya itu juga selalu mendampinginya dan melarangnya banyak hal. Kadang dia merasa jengkel dengan tingkah posesif ketiga sahabatnya itu, tapi dia sadar jika mereka sangat menyayanginya.
" Kayak udah lama gak kesini aja lo " kata Natasya tertawa renyah.
" Kan emang, 4 tahun gue gak sadar. Sekarang udah banyak berubah ya " guman Viktoria senang, bahkan murid di academy sangatlah banyak. Dia tidak bisa membayangkan itu.
" Murid tahun ke 7 akan segera di lepaskan, sebaiknya lo dan Om Gian segera menyiapkan banyak misi-misi negara untuk mereka " kata Alisya memberi saran.
" Dan itu sangat merepotkan, kita pasti akan meneliti semua masalah bukan dan memberi mereka misi sesuai dengan kemampuan mereka " kata Agatha yang menghela nafasnya kasar.
" Tenang saja, Btw gimana dengan Delon?? Apa dia balik ke asrama?" Sinis Viktoria karena melihat Delon dari kejauhan, mungkin dia sekarang membenci anak itu.
" Ya seperti itu, setelah di penjara 1 tahun dia di lepaskan dan Om Gian menerimanya di Asrama. Dia baru angkatan tahun ke 4 " kata Natasya nyengir kuda, sebenarnya dia tidak enak dengan Viktoria.
Viktoria lebih memilih pergi meninggalkan ketiga sahabatnya itu, mencari Gian adalah hal yang paling utama sekarang. Menurutnya pamannya itu tidak tau dampak yang akan di terima jika memberi musuh mereka kesempatan.
Brukk....
" Maaf... " cicit seseorang yang tadi menabrak Viktoria, gadis itu memutar bola matanya malas melihat wajah Delon yang tertunduk.
" Kenapa lo masih disini! Cepat pergi " kata Viktoria dengan nada kasar, cowok itu hanya mengangguk patuh.
" Maafkan aku kak " guman Delon dan berlalu pergi, Viktoria hanya mendecih sinis.
Setelah sekian jam dia mencari Gian tapi laki-laki paruh baya itu belum juga terlihat. Di dalam academy yang besar ini mungkin akan susah menemukannya.
" Hai nyari aku ya?" Tanya Devano yang tiba-tiba datang dengan wajah menggodanya itu.
" Gak, Om Gian dimana?" Tanya Viktoria mengalihkan pembicaraan.
" Hari ini beliau gak datang ke academy, beliau sedang mengadakan rapat dengan wali kota masalah kelulusan anak tahun ke 7 " kata Devano menerangkan.
" Sekarang gue nanya sama lo, kenapa Om Gian bisa-bisanya nerima Delon kembali ke academy?" Tanya Viktoria dengan nada tajam, dia sungguh kesal.
" Hei Ria!! Tumben kamu gak mikir dengan logis. Dari kejadian itu Delon sama sekali gak terlibat " kata Devano merangkul gadisnya itu.
" Maksunya apa? Jelas-jelas dia juga nyerang kita " kata Viktoria kesal.
" Dia anak yang baik, waktu itu dia jelas dinyatakan tidak bersalah karena dia di jadikan uji coba oleh kedua orang tuanya. Setelah setahun di rehabilitasi akhirnya dia kembali normal " kata Devano menjelaskan, okey sekarang Viktoria merasa bersalah terhadap anak itu.
Viktoria yang ingin pergi langsung di cegat oleh Devano.
" Mau kemana?" Tanya Devano menatap Viktoria.
" Gue ada misi lanjutan yang belum tuntas " kata Viktoria meyakinkan Devano, laki-laki itu jelas tau apa yang di pikirkan Viktoria.
" Delon tidak punya keluarga lagi, semenjak keluarganya di penjara seumur hidup, dia menetap di asrama academy. Dia selalu sendiri jika teman-temannya pulang ke rumah mereka saat natal. Delon hanya merayakan natal di Asrama dengan Om Gian dan Erlan " lanjut Devano seakan memberi Viktoria petunjuk.
" Gue tau apa yang harus gue lakukan sskarang " kata Viktoria tersenyum hangat.
" Semoga berhasil honey " kata Devano yang mengecup kening gadis itu dan berlalu pergi.
" Badebah!! Kebiasaan membuat ku merah seperti ini " gerutu Viktoria.
*****
" DELON!!" teriak Viktoria saat melihat Delon yang akan terjun dari lantai atas Academy.
" Apa yang lo lakuin Hah?" Bentak Viktoria panik, cowok itu hanya diam menahan isak tangisnya.
" Gue gak di butuhin lagi!! Gue cuma sampah!! Gak ada yang mengakui hidup gue lagi, jadi untuk apa gue hidup. Gue cuma sebatang kara " kata Delon dengan tangisnya yang pecah.
" Ada gue " kata Viktoria yang memeluk cowok itu memberi kehangatan.
" Bahkan lo sendiri benci sama gue " lirih Delon sendu.
" Gak!! Gue gak pernah benci sama lo, maafin sikap gue tadi. Gue yang salah sama lo " kata Viktoria halus, dia menatap manik mata cowok itu.
" Mulai sekarang lo adik gue, dan rumah lo adalah rumah gue " kata Viktoria tersenyum hangat sedangkan Delon menatap Viktoria kosong.
" Dua hari lagi natal, semua teman-teman lo udah siap-siap mau pulang ke rumah masing-masing. Kenapa lo gak siap-siap?" Kata Viktoria membuyarkan lamunan Delon.
" Hah?? Rumah gue di asrama ini sedari dulu " kata Delon menunduk sedih.
" Udah gue bilang kan, lo adik gue sekarang. Jadi sekarang lo siap-siap dan tunggu gue di gerbang academy " kata Viktoria memberi perintah.
" Kita mau kemana?" Tanya Delon.
" Ke rumah kita, rumah gue adalah rumah lo juga " kata Viktoria.
" Serius?? Kalo gitu gue... aku akan siap-siap " kata Delon gelagapan.
" Hehe ya udah sana " kata Viktoria terkekeh geli.
Delon pergi meninggalkan Viktoria yang masih tersenyum hangat itu, tanpa dia sadari Devano sudah ada di depannya dengan senyum yang mengembang.
" Mau ngedate?" Tanya Devano dengan wajah menggoda.
" Ayo!! Gue senang banget " teriak Viktoria girang.
" Minggu depan kita udah nikah " kata Devano tersenyum manis.
" Iya tau, bawel " kata Viktoria yang menarik tangan Devano menuju parkiran.
" Kebahagian yang sebenarnya adalah ketika kita menerima tempat yang memberi kita kehangatan " Viktoria.
******
Vote and coment
Don't forget follow me :)
Happy reading guys
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GIRL'S [Complete] (BOOK 1)✔
RomanceFollow dulu guys :) Empat gadis mafia yang terkenal sadis dan berdarah dingin. Kelompok mafia yang sulit di tangkap dan di cari jejaknya oleh para polisi.Menjadi pembunuh bayaran, preman, penyiksaan, dan kekerasan sadis menjadi pola hidup keempat g...