Berganti Hyunsik yang melangkah sendirian di belakang, sibuk dengan ponselnya mendengarjan seseorang di seberang sana. Tiga orang sisanya kini melangkah dalam diam. Sunyi. Tak ada yang berani bersuara.
"Hari ini kau bekerja paruh waktu?" tanya Ilhoon kemudian memecah keheningan di antara mereka bertiga.
"Aku ikut!" tahu-tahu Changsub mengangkat satu tangannya. "Aku ikut kalau kalian bekerja paruh waktu di tempat yang sama!"
Jung Ilhoon terkekeh geli. "Kalau tidak di tempat yang sama? Kau akan ikut siapa?"
Lee Changsub terdiam. Dua manik matanya sibuk memperhatikan Micha dan Ilhoon bergantian.
"Kau kenapa? Kenapa lama sekali menjawabnya?" tanya Ilhoon kemudian.
"Tentu aku ikut denganmu! Kenapa juga aku harus ikut dengan Micha?" sergah Changsub sembari menggidikan dagu pada Ilhoon juga Micha.
Dua mata Micha menyipit, menyelidik bahwa memang ada yang salah dengab Changsub semenjak jauh sebelum White Day tiba.
"Apa?"tanya Changsub sewot.
"Kau...akhir-akhir ini kenapa sering ikut bekerja sambilan dengan kami?" tanya Micha curiga. Di sebelahnya Ilhoon kembali terkekeh, tahu pasti apa sebenarnya alasan Changsub.
"Kenapa memangnya? Aku tidak boleh ikut kalian mencari uang jajan tambahan?" kata Changsub agak dibuat-buat nada bicaranya.
"Uang jajan tambahanmu kau belikan cemilan, kan kemarin? Lalu diberikan padaku?"
Ilhoon berekasi terkejut sekaligus tak percaya pada Changsub. Mendengar Micha berkata seperti itu, Ilhoon semakin yakin dengan dugaannya.
"Haish!!! Kan aku sudah bilang, karena aku tidak punya pacar! Lagipula memang apa salahnya memberikan teman sejak kecil cemilan?" kata Changsub tak mau kalah.
"Salah,"jawab Ilhoon. Pemuda itu masih senyum-senyum geli. Di belakang Hyunsik tiba sambil memainkan ponsel, lalu ia coba membaca keadaan sebentar.
"Apa yang salah?" tanya Changsub heran.
"Salah. Karena kau tidak mengatakan sebenarnya..."jawab Ilhoon kemudian.
Hyunsik dan Micha menoleh pada Changsub berbarengan dan si Lee itu menunjukan tampang seperti habis dipergoki.
" Dia tidak mengatakan apapun saat memberikan cemilan? "tanya Ilhoon pada Micha. Satu jarinya menunjuk Changsub. Hyunsik hanya memperhatikan tiga wajah sahabatnya bergantian.
Kim Micha menggeleng. Sepertinya memang Changsub tak mengatakan apapun hal yang penting. Tapi, maksud Ilhokn dari 'katakan' disini pun Micha masih tidak mengerti.
"Dia benar-benar tak mengatakannya?" tanya Ilhoon sekali lagi.
Kim Micha mendesis panjang sembari menggerakan kepalanya. Berpikir tentang malam di hari White Day. "Dia hanya memberiku kantung plastik berisi cemilan saja....lalu....oh!!"Micha memetik jari." Lalu dia bilang-"
" Hentikan! Hentikan! Hentikan!! "dua tangan Changsub membungkam mulut Micha. Posisinya, satu tangan di depan mulut dan lainnya di belakang kepala.
Melihat kejadian tersebut, Ilhoon semakin tersenyum. Lain dengan Hyunsik yang wajahnya datar-datar saja karena masih belum mengerti apa yang terjadi.
Beberapa detik kemudian, Changsub kembali memekik kesakitan. Jarinya digigit kuat oleh Kim Micha yang merasa risih karena dua tangan Changsub di kepalanya.
"Nah, karena kau belun mengatakannya juga, aku akan pergi bersamanya... Ucap Ilhoon lalu menggiring Micha pergi dari sana menuju tempat Micha dan Ilhoon melakukan kerja paruh waktu bersama.
Sedangjan Changsub hanya mengomel sembari berusaha menyingkirkan Ilhoon dari sekitar Micha dan Hyunsik yang senyam-senyun memperhatikan tiga sahabatnya.
-FIN-
YOU ARE READING
I LOVE YOU IN THE PAST, PRESENT, FUTURE
Novela JuvenilBTOB's Fanfiction Fanfiction yang berlatar belakang usia remaja dan kehidupa sekolah. Ceritanya yang ringanyang mungkin bisa membuat pembaca meyukainya. Catatan : Tidak semua member BTOB menjadi pemeran utama di cerita ini. Lee Changsub, Im Hyunsik...