Chapter - 30

25 5 0
                                    

Lee Changsub malam ini hanya melamun di jendela kamar. Ia sedang tidak mood belajar karena besok pelajaran matematika. Padahal ia tahu bahwa ia sudah kelas akhir sekarang. Dia juga tahu bahwa semua teman-temannya sedang sibuk memikirkan kelanjutan pendidikan mereka. Tapi, Lee Changsub sedang tak ingin memikirkan itu semua. Ia hanya ingin memikirkan satu hal. Seseorang yang ada di balik jendela tertutup di depannya.

Ketika pulang sekolah, Hyunsik tidak ikut untuk pulang bersama. Anak itu mengatakanbahwa ingin pergi ke suatu tempat. Sudah bisa Changsub tebak, kemana Hyunsik akan pergi. Kalau bukan ke PC Bang, dia pergi ke tempat Seongeun.

Lalu Jung Ilhoon juga pergi entah kemana. Hari ini anak itu absen dari sekolah. Dihubungi tidak menjawab. Dikirimi pesan pun tak membalas. Changsub memang agak khawatir, tapi Ilhoon kan sudah besar. Jadi, Ilhoon pasti tahu apayang harus dia lakukan.

Lalu Changsub hanya melangkah pulang bersama Kim Micha yang harus bekerja sambilan. Sebetulnya Kim Micha melakukan kerja sambilan bukan karena keadaan keluarga. Tapi, karena ia sangat suka menjadi barista juga waitress. Selagi ada kesempatan, maka Micha mencobanya dan berhasil mewujudkan mimpinya. Tadi gadis itu juga berkata bahwa beberapa hari ini Micha mendapat teguran karena sering sekali absen dari jadwalnya. Karena hubungan pertemanan mereka beberapa kali di rundung masalah. Keadaan memaksa Micha untuk absen dari pekerjaannya. Keseriusan Ilhoon juga dipertanyakan kepada Kim Micha.

Changsub juga tadi melakukan kerja sambilan di toko ayam goreng. Hari ini dia banyak keluar toko karena mendapatkan tugas untuk mengantar pesanan delivery. Tapi, berkat tugasnya tersebut, Changsub bisa pulang lebih cepat dan mendapatkan lagi satu kota ayam goreng.

Kini Lee Changsub yang sudah membersihkan diri hanya menyangga dagu di jendela. Masih memandang jendela Kim Micha yang tertutup. Ia rindu pada Micha. Padahal siang tadi mereka bersama, namun malam ini ia sudah ingin sekali bertemu dengan Kim Micha.

Cklek kreet...

Lee Changsub mengangkat wajahnya dengan alis terangkat. Kim Micha muncul di sana.

"Ouh! Kkamjjakiya!" seru Micha yang baru menyadari Lee Changsub ada di sana. "Kapan kau pulang?"

"Sekitar tiga puluh menit yang lalu. Kau baru pulang?"

Micha mengangguk. "Eoh. Baru saja tiba."

"Ya," panggil Changsub kemudian. Micha menggumam tanda menyahut. "Lulus nanti kau benar-benar akan ke luar negeri?"

"Kau takut sekali aku tinggal, ya?" goda Micha dengan senyum. "Ayo, mengaku!"

Lee Changsub tersenyum. Ia mendorong tubuhnya agak menjauh dari jendela lalu kembali di dekatkan. Ada pahatan senyum di sana. "Aku hanya khawatir. Bagaimana kita berempat nanti setelah ujian kelulusan."

"Mellow sekali!" seru Micha.

"Heh! Aku ini setia kawan namanya! Memikirkan apa kita masih bersama seperti sekarang! Sekarang saja Hyunsik dan Ilhoon sudah sibuk sendiri!" omel Changsub dengan bibir manyun-manyun.

Micha terkekeh geli. Changsub persis seperti Ibu Kim Micha jika sedang begini. Persis seperti Ibu ketika memarahi Micha di rumah. "Kau takut kesepian?"

Lee Changsub berpikir sebentar lalu menggeleng cepat. "Kenapa harus aku merasa kesepian? Nanti kita...akan terus bersama, kan?"

"Hah?"

"Iya. Terus bersama. Sejak anak-anak, remaja, dewasa dan tua..."

Micha tertawa. "Ya! Memang kau akan terus berteman denganku sampai tua?"

"Tentu tidak. Kan aku pernah bilang kalau aku tidak menganggapmu teman, kan?"

"Lalu?"

Lee Changsub mengeluarkan suaranya dari tenggorokan. "Kita. Tua. Bersama," jelas Changsub semabri menggerakkan kedua tangannya.

"Iya. Aku paham...Kita, tua, ber..." suara Kim Micha memelan dan berhenti tanpa menyelesaikan kalimatnya. Ia baru paham maksud dari kata-kata seorang Lee Changsub.

Di depan sana Lee Changsub tersenyum-senyum lalu berpamitan dengan ucapan selamat malam pada Micha. Sedangkan Kim Micha memegang wajahnya yang memerah lalu berlari ke atas tempat tidur dan melompat ke sana. Berguling selimut ke kanan dan ke kiri. Ibunya sempat menengok ke dalam kamar untuk melihat apa putrinya sudah tidur atau belum. Nyonya Kim juga membantu Micha menutup jendela yang tadi lupa ditutup oleh Kim Micha. Sepeninggal Ibunya, Kim Micha yang masih menjadi sushi roll dngan selimut bangkit duduk dan kembali memegang wajahnya.

"Ma-maksud Changsub...menua bersama...berarti...kita..." kemudian Kim Micha menutup bibirnya dengan dua tangan dengan tarikan nafas cepat. Tidak! Tidak! Micha tidak bisa membayangkannya! Ini artinya Changsub tadi...melamarnya?

-FIN-

I LOVE YOU IN THE PAST, PRESENT, FUTUREWhere stories live. Discover now