Chapter - 14

17 5 0
                                    

Hyunsik telah berada di sebuah cafe. Bersama dengan Seongeun, mereka berdua bersantai dan mengobrol hal-hal lucu. Namun, Hyunsik hanya tersenyum seperlunya. Seongeun tahu, pasti pemuda itu memikirkan sesuatu.

"Ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Seongeun khawatir.

Dua tangan Hyunsik meraih kepala Seongeun. Diam disana dengan mata Hyunsik lurus menatap dua manik indah milik Seongeun.

"Maaf, aku sudah membuat kau menunjukan wajah seperti itu," ucap Hyunsik lembut. Ia merasa tak enak juga pada Seongeun yang sudah bercerita ke sana kemari, namun hanya ditanggapi seperlunya saja oleh Hyunsik.

Dua tangan Seongeun menyentuh tangan Hyunsik yang masih bertengger di kepalanya. Gadis itu menggeleng pelan. "Jika ada sesuatu yang mau dikatakan, katakan saja..."

Im Hyunsik tersenyum lagi dan menarik dua tangannya. Lalu dia tertarik dengan kalimat Seongeun barusan. Mungkin inu saatnya Hyunsik bertanya soal Ilhoon pada Seongeun.

"Jung Ilhoon," ucap Hyunsik. Seongeun hanya diam menunggu lanjutannya.

"Itu teman oppa yang tidak membalikam tubuhnya waktu itu, kan?"

"Iya. Kau mengenalnya?"

"Tidak. Bagaimana aku bisa kenal jika tidak melihat wajahnya."

"Kalau Jung Ilhoon itu kakakmu? Apa kau akan mengenalinya?" Baek Seongeun terdiam. "Dia Jung Ilhoon, Seongeun-ah... Jung Ilhoon kakakmu. Kau masih ingat padanya, kan?"

"Oppa... Kau bicara apa? Aku sudah mengatakan sebelumnya, bahwa aku adalah anak tunggal..." jelas Seongeun dengan wajah tak percaya. Hyunsik ternyata masih saja mengungkit soal kakak yang Seongeun tahu itu hanyalah ilusi belaka.

Im Hyunsik mengerutkan dahi. Ternyata Seongeun masih juga berbohong padanya. Berbohong soal ia tak kenal Jung Ilhoon sama sekali.

"Dengar. Aku berteman dengan kakakmu, Seongeun-ah... Mungkin kau tidak mengenalinya karena sudah sekian lama kalian tidak saling bertemu. Jadi-"

"Cukup, oppa... Kenapa... Kenapa oppa sepertinya penasaran sekali dengan keluargaku?"

Im Hyunsik bersandar lemas di kursinya. Ia mengambil ponsel dan menguhubungi Jung Ilhoon. Meminta si sahabat untuk bertemu sekarang juga. Untungnya Ilhoon tak banyak curiga dan menyanggupi permintaan Hyunsik. Mereka janji bertemu di pinggir sungai Han dengan Seongeun ikut serta.

Jung Ilhoon yang sama sekali tidak mengira akan bertemu adikknya itu akhirnya bertatapan muka dengan Seongeun.

Ilhoon sempat ingin meledak namun ia tidak mau melihat Seongeun sedih karena ia melukai Hyunsik.

"Annyeonghaseyo... Baek Seongeun imnida..." tak disangka, Seongeun membungkuk 90 derajat. Lalu menunjukan wajah bingung bergantian pada dua pemuda yang sedang bersamanya.

Hyunsik dan Ilhoon sama bingungnya. Bingung karena sikap Seongeun yang seperti melihat orang lain pada Ilhoon.

"Kau yakin dia adikmu?" tanya Hyunsik datar pada Ilhoon.

Di hadapan Seongeun dan Hyunsik, Jung Ilhoon mengerutkan dahi sempurna. Adiknya bersikap aneh. Kenapa tidak mengenali kakaknya sendiri?

"Kau tidak ingat aku?" tanya Ilhoon kemudian.

"Tentu aku ingat! Di halte bus, teman Hyunsik oppa yang tak memutar tubuhnya sama sekali padaku, kan?"

Mendengar ucapan Seongeun, Hyunsik bergerak ke depan gadis itu. "Hentikan candaanmu...tak perlu lagi berbohong padaku. Jika memang ada masalah dengannya, katakan padaku..."

"Ap-apa maksudmu? Bercanda? Berbohong? Kalian sedang bicara apa sebenarnya?" ucap Seongeun semakin bingung.

"Kau membawanya kemari karena ingin membujukku?" tanya Ilhoon dari belakang Hyunsik.

Si Im agak berbalik. Menatap sinis orang yang paling membuatnya kesal saat ini. "Aku hanya ingin ada yang bisa membuatmu mendengarkan perintah..." hening. "Atau kau yang berbohong pada kami waktu itu?"

Ilhoon beralih menatap Seongeun yang terlihat bingung dan takut. "Tidak. Aku tidak berbohong."

"Lantas? Apa ini?"

Jung Ilhoon tidak bisa menjawab, karena ia sendiri pun tidak mengerti situasi Seongeun saat ini. Anak itu sama sekali tidak mengenali kakaknya. Lalu Ilhoon pun meninggalkan tempat. Membiarkan Seongeun dan Hyunsik berdiri di sana.

Baek Seongeun hanya menunduk takut. Ia yang tak mengerti apa pun itu hanya bisa berdiri di hadapan Hyunsik.

"Kau kenal dengan Jung Hae Joon?" tanya Hyunsik untuk terakhir kalinya.

Seongeun menggeleng. Ada air mata yang membendung di dua atensinya. Hyunsik terlalu memaksanya hari ini. Bahkan sampai menyebutkan sebuah nama yang sama sekali tidak Seongeun kenal. Jung Hae Joon adalah seorang politikus terkenal dan dia adalah Ayah Ilhoon sekaligus Seongeun. Namun, anak ini tak mengenali Ayahnya.

Dua tangan Hyunsik merengkuh tubuh Seongeun. Memeluknya lembut dan membisikan kata maaf berkali-kali. Dia sudah melakukan hal gegabah secara buru-buru. Bahkan menyakiti orang yang ia sayangi.

"Maafkan aku, Baek Seongeun..."


-FIN-

I LOVE YOU IN THE PAST, PRESENT, FUTUREWhere stories live. Discover now