18. Seperti inikah rasanya

13 3 0
                                    

 
  Aku baru tau,,
Jika mencintaimu seindah ini
Dan aku-pun baru tau,,
Jika mengiklaskan mu seberat ini..

□□□□□

_________________________________________

    Sedari pagi Key tak henti-hentinya menampilkan senyuman cantiknya. Dia bahkan mengabaikan Anna yang terus menatapnya dengan benci. Begitu hebatkah perasaannya kini pada Angga, sehingga dia harus egois dengan sahabatnya sendiri.

"Key, lo mau pesen apa?" Untuk ketiga kalinya pertanyaan itu Rendra ajukan.  Setelah pertanyaan pertama dan kedua Key abaikan karena sibuk dengan lamunannya.
Rendra dengan isengnya menggebrak meja cukup keras hingga mengalihkan tatapan beberapa siswa dan pengunjung kantin lainnya. 

"Berisik tau Rend," kesalnya. 
Rendra menatapnya beberapa saat.  Bukankah dia yang seharusnya kesal pada Key?.

Rendra menarik napas. Membuang kekesalannya sendiri. 
"Bukannya gue yang harusnya marah?" katanya dengan malas. "Lagian lo udah gue tanya sampe tiga kali masih aja gak nyaut." Lanjutnya lagi.

Key terkekeh sebentar menatap mimik wajah Rendra.
"Maaf... Maaf.. " jawabnya merasa bersalah.

"Lagian lo dari tadi ngelamun mulu. Mentang-mentang baikan sama si Angga.  Sahabat sendiri di lupain." Rajuknya.

Key semakin terkekeh. Betapa lucunya sahabatnya ini.
Key menatap Rendra sejenak.
"Gue gak lupain lo sama sekali.  Hanya aja gue udah terlalu bahagia bisa baik lagi sama Angga.  Ya, meskipun tidak sebaik yang dulu tapi setidaknya Sekarang gue lega banget." Cerocosnya.

"Ekhem... " dehem seseorang.

Rendra dan Key mengalihkan tatapannya seketika.  Menatap orang yang kini berdiri persis di belakang Rendra.

"Anna" gumamnya pelan. Key menatap Anna heran. Bagaimana pun juga dia masih bingung dengan sahabatnya itu.

"Ada apa?" Rendra membuka suara setelah Anna beberapa detik tak membuka suara.

"Gue mau ngomong sama dia" tunjuknya pada Key dengan sini.

"Yaudah ngomong aja" sergah Rendra dengan cepat.

"Lo gak usah halangin gue. Gue gak ada urusan apapun sama lo. Urusan  gue cuma sama Key. Faham kan lo." Ucapnya tajam.

Key menatap sebentar Rendra yang kini menatapnya khawatir.
Bibirnya melengkung. Seakan sebagai tanda jawaban bahwa dia akan baik-baik saja.

"Gue gak akan kenapa. Lo gak usah khawatirin gue. Gue bisa jaga diri baik-baik."

Setelah itu beranjaklah Key dan Anna entah kemana. Membuat Rendra semakin gusar dengan keadaan sahabat kecilnya itu. Dan tanpa mereka ketahui Rendra mengikuti mereka dengan sangat hati-hati.

***

  Anna membawa Key ke rooftop teratas sekolah. Sebenarnya itu membuat Key terheran sekaligus takut. Melihat bagaimana ekspresi Anna yang membuat nya bergidik sendiri.

"Kenapa lo bawa gue ke sini?" Pertanyaan  itu muncul memecah kebingungan di kepalanya.

Anna menatapnya sinis.
"Menurut lo!" Tekan nya tajam.

Key semakin was-was. Dia tau Anna adalah sahabatnya. Tapi tidak menutup kemungkinan jika Anna akan melakukan hal sesuka hatinya. Dan yang ia takuti adalah Anna akan menyakitinya.

"Na gue mohon sama lo. Jangan bersikap kayak gini. Gue rindu lo yang dulu." Mohonnya.

"Gue kaya gini juga karna lo. Lo tau kan kalo gue udah lebih dulu cinta sama Angga. Dan setelah lo hadir di hadapan dia. Angga cinta sama lo. Gue coba buat relain  dia buat lo,tapi yang gue liat,lo sama sekali gak hargain perjuangan gue buat ngerelain perasaan gue sendiri sama lo." Sulutnya.

Key terdiam mendengar penuturan Anna. Matanya menatap kosong punggung Anna yang kini sedang menghadap pekarangan sekolah.
Entahlah dia harus menjawab apa. Bibirnya terlalu kelu untuk mengeluarkan satu kata pun.

"Selama ini gue slalu ngalah sama lo. Gue relain orang-orang yang gue sayang buat lo. Tapi lo terlalu egois sendiri sama diri lo. Lo slalu mau yang terdepan. Lo slalu mau enak sendiri."

"Hidup itu perlu aturan Key. Gak bisa lo dengan seenak jidatnya ngelakuin hal sesuka lo. Gue udah terlalu sabar sama lo. Dan sejak saat dimana lo sia-siain perjuangan gue buat relain Angga buat lo. Lo dengan gak tau dirinya nolak Angga mentah-mentah."

"Gue benci sama lo. GUE BENCI!!! " teriaknya melengking.
Key terkesiap. Kaget dengan reaksi Anna. Air matanya jatuh saat itu juga. Benarkah dia seegois itu,sampai-sampai dia tak sadar telah melukai perasaan sahabatnya sendiri.

"Maafin gue." Hanya itu yang mampu dia ucapkan. Tak ada lagi kata yang mewakilinya saat ini.

"Maaf lo gak berguna buat gue sekarang. Karna gue gak mau lagi berurusan sama lo." Tekannya.

"Lo tau sedikit demi sedikit gue bakal hasut Angga buat benci sama lo. Gue bakal hasut dia kalo lo sama Rendra pacaran." Matanya menatap tajam Key yang kini sedang menatap nya dengan mata berair.

"Gue bakal jauhin lo sama Angga. Sampai lo rasain apa yang gue rasain saat ini." Lanjutnya penuh penekanan.

"Gue tau gue salah. Tapi..." Key tersenggal. Tak mampu menahan isakannya. "Gak bisa lo kasih gue kesempatan buat perbaiki itu semua? Lo berubah Na. Lo bukan Anna yang gue kenal." Lanjutnya.

Anna menatapnya sinis.
"Kesempatan buat lo?" Tawanya pecah saat itu juga. Entah lah...apa arti tawa itu. Yang jelas Key hanya bisa menatapnya sedih.
"Harus berapa kali lagi gue kasih lo kesempatan Keyra?" Ucapnya tinggi.

Key memundurkan langkahnya sesaat setelah Anna yang terus berjalan ke arahnya semakin dekat.

"Gue mohon sama lo. Kasih gue kesempatan buat perbaiki semuanya. Gue janji apa pun yang lo mau. Gue bakal turuti semuanya." Jelasnya. Tak ada jalan lain selain itu menurut Key. Dia tak bisa kehilangan sahabat nya ini.

"Semuanya??!!" Ulang Anna dengan mata yang berbinar. Ditatapnya kembali Key dengan lekat.
"Ok tawaran yang menarik." Terusnya.
"Gue bakal jadi sahabat lo yang baik lagi..." Anna menjeda kalimatnya. "Asal lo relain Angga buat gue. Dan biarin gue hidup bahagia sama dia." Akhirnya dengan senyuman kemenangan nya.

"Ok. Kalo itu yang lo mau. Gue iklasin Angga buat lo. Asal lo jangan jauhin gue dan bersikap kayak gini sama gue." Tak ada pilihan lain selain menuruti segala permintaan Anna. Meskipun jujur dihatinya yang paling dalam dia sangat berat untuk melakukan itu.


"Gue kecewa sama lo." Satu kalimat yang membuat keduanya kaget di buatnya. Terutama Anna yang kini menatapnya khawatir.

Dan Angga telah tau semuanya......

I'm come back😲
Don't forget to vote🌟
#See_you_next_part  🤗

RiscaRezkyAniara


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MONOKROM  [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang