"Untuk saat ini biarlah aku bahagia walau hanya sebentar"-kth
.
.
.
.
.
.
Warning! Typo berserakan____________________
"Wah kau sudah sadar?!" namja tampan yang tengah memakai baju putih dokter itu tersenyum menampilkan dimple yang sangat enak dipandang (mochi aja suka :v)
"Kau tidur terlalu lama. Dan kau tau? Itu membuatku kesepian dan sangat terganggu. Aku kesepian karena aku tidak dapat melihat dan mendengarkan celotehan bahkan tawamu. Aku terganggu karena 2 siluman terus saja menelponku setiap jam hanya untuk menanyakan keadaanmu" namja itu mendekati Taehyung
"Hahahaha maafkan aku hyung" tawa Taehyung
"Kau sudah sadar?!" suara Jimin membuat semua menoleh. Taehyung mengangguk imut (pengen mochi bawa pulang mak :'()
"Syukurlah" Jimin memeluk Taehyung erat
"Hyung sesak" keluh Taehyung
"Maafkan aku" Jimin menatap manik Taehyung
"Uummm Tae aku minta maaf atas apa yang aku lakukan selama ini. Aku tidak tau apa yang kulakukan dan itu semua diluar kendaliku. Pada kenyataannya kaulah yang paling tersakiti disini" Jimin menangis untuk ketiga kalinya. Pertama ketika ia masih bayi, kedua ketika kedua orang tuanya meninggal dan ketiga saat ini
"Kau boleh memukulku dan membalas semua perbuatanku yang sengaja kulakukan padamu. Tapi aku mohon maafkan aku yang tidak pantas untuk dimaafkan ini" tangis Jimin pecah. Ia mencium tangan Taehyung
"Hyung sudahlah" Taehyung tersenyum
"Aku memaafkanmu dari dulu hingga saat ini" Taehyung mengusap airmata Jimin
"Terimakasih"
"Astaga aku kelilipan! Kenapa air mata ku keluar ahjumma?!" tanya Namjoon dokter tampan yang sedari tadi melihat adegan maaf-memaafkan.
Sedangkan Hyerin hanya geleng-geleng kepala melihat Namjoon yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri begitu pula dgn Jungkook dan Hoseok (emng Hyerin eomma itu nganggep semua anak deh keknya :v)
"Kau merusak moment khidmat ini hyung!" sebal Jimin
Taehyung hanya tersenyum. Sepertinya akan ada anggota pertengkaran lagi. batin taehyung
"Salahkan dirimu yang terlalu menghayati" Namjoon mengusap kasar air mata nya
"Aku tidak sedang bermain peran" cibir Jimin
"Aku tidak bilang seperti itu"
"Aish sama saja" Jimin berbalik hendak keluar
"Mau kemana hyung?" tanya Taehyung
"Kantin. Lama-lama laper liat muka Namjoon hyung"
"Hei sopan sedikit sama yang lebih tua!" Namjoon tidak terima kan? Cukup Jungkook dan Hoseok saja yang laknat jangan Jimin. Karena nanti klo Jimin ikut laknat saingannya bertambah dong?
"Kau sadar jika kau tua" tawa Jimin
"Astaga Taehyung aku penasaran apa yang diminta eommamu ketika hamil anak itu" gerutu Namjoon
"Entah hyung. Seharusnya hyung bertanya dgn eommaku bukan denganku, karena saat Jimin hyung lahir aku belum lahir" jawab Taehyung dgn polosnya
"Aish baiklah. Apa kau ingin menelpon dua peliharaan mu?" tanya Namjoon mengeluarkan ponselnya
"Iya!" jawab Taehyung kelewat semangat
"Baiklah"
Namjoon menekan medial nomor Jungkook dan merubah panggilannya menjadi Video Call
"Ada apa hyung? Tumben kau menelponku? Kau merindukanmu kan?"
"Ogah! Taehyung yang merindukanmu"
"Apa?! Taehyung?! Dia sudah sadar?!" itu suara Hoseok yang kebetulan ada dirumah Jungkook
"Hai hyung...hai Kookie" sapa Taehyung melambaikan tangan ya kearah dua sahabatnya
"Astaga Tae! Kami merindukan mu" Hoseok histeris
"Maaf hyung kami tidak bisa menjengukku karena ada ujian dadakan dari choi ssaem. Mungkin besok aku akan menjengukmu" kata Jungkook
"Ah tidak apa-apa"
Dan seterusnya Namjoon membiarkan Taehyung melepas rindu dgn kedua sahabatnya. Sekali-kali ia juga ikut dalam perbincangan itu menimbulkan gelak tawa yang meramaikan ruangan Taehyung malam ini
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCWeheheheh mochi back lagi 😅
episode selanjutnya akan ada Jungkook dan Hoseok yang meramaikan cerita
Tetap stay ya....makasih udh baca
Annyeong.....
Imut banget yaallah😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me! [END]
FanfictionApakah aku terlahir sebagai anak pembawa sial? Kenapa hyungku menganggapku seperti itu? Padahal dulu mereka sangat menyayangiku. Apa karena kematian orang tuaku? Tapi itu bukan salahku. Aku ingin kita kembali seperti dulu hyung, dimana kau menyayang...