Part12

6.5K 488 46
                                    

Ketika nanti aku pergi, bolehkah aku meminta kalian untuk tersenyum-kth
.
.
.
.
.
.
.

Warning! Typo is my lifeu :"

.
.
.
.
.

Jimin pulang dengan keadaan berantakan. Ia berniat mandi dan mengganti bajunya karena sejak Taehyung dirawat ia tidak pernah mandi dan mengganti bajunya

"Kau pulang?" tanya Seokjin

"Apa pedulimu?" bukannya menjawab malah kembali bertanya

"Yak! Aku peduli karena kau adikku!" jawab Seokjin

"Benarkah? Lalu apakah orang yang kusebut dengan kakak ini tidak merasa bersalah karena mencelakai adikku hm?" tanya Jimin, terkesan santai namun dingin 

"Dia bukan adikku"

Tangan Jimin mengepal menahan emosi yang mulai timbul. Ia melihat wajah Seokjin dengan tatapan nyalang penuh kebencian. Untuk saat ini bolehkah ia menghajar pipi kakaknya itu? Bolehkah dia menguliti kakaknya dengan giginya? Terdengar psikobat bukan? Tapi biarkan saja, ia akan melakukannya jika dibolehkan dan diijinkan

"Dia memang bukan adikmu tapi dia adikku, bodoh!" bentak Jimin

"Kau masih menganggapnya ad--"

BUAGH










eh copot😂































Jimin meninju rahang Seokjin dengan penuh amarah. Cukup sudah Jimin bersabar untuk tidak menghantamkan kepala kakanya itu ke meja kayu jati yang ada disana

"Kau hampir membunuh adikku, keparat!" Jimin makin brutal memukuli wajah Seokjin

"Jimin! Hentikan!" teriak Yoongi
"Kau gila?! Kau hampir membunuh hyung mu sendiri!" bentak Yoongi melihat Seokjin terkapar

"Apa yang kulakukan kurasa benar" jawab Jimin datar

"Ada apa denganmu ha?! Teganya kau memukuli hyungmu!"

"Bukankah itu yang harus kutanyakan kepada kalian, keparat?!" Jimin menunjuk Seokjin dan Yoongi secara bergantian

"Kalian telah membuat adikku berada diambang kematian! Jika ada suatu hal yang terjadi pada adikku--" Jimin menarik nafas sejenak "--aku tidak akan pernah memaafkan kalian walau aku ingin sekalipun" jawab Jimin kemudian ia pergi dan melupakan tujuannya mengganti pakaian. Toh dia bukan orang susah yang tidak bisa membeli pakaian

.

Sesampainya dirumah sakit. Tepatnya berada di depan ruangan Taehyung, Jimin mendengar gelak tawa dari sosok yang ia rindukan. Tunggu?! Apa katanya tadi? Sosok yang ia rindukan?

Jimin langsung mendobrak pintu kamar Taehyung dan melihat Taehyung tengah bercanda dengan Jungkook dan Hoseok yang tadi datang untuk adiknya. Disana terlihat juga senyum Namjoon yang tidak pernah pudar

"Jiminie hyung" Taehyung merentangkan tangan memberi gestur peluk

"Ka-kau sadar?" tanya Jimin. Air matanya tak dapat terbendung ketika melihat Taehyung mengangguk dengan imutnya

Look at me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang