1. Bullying?

54 17 7
                                    

Awalan dari sebuah cerita
Merupakan
Awalan sebuah konflik

Jangan lupa votementnya ya

Kelas X IPA 3 , saat semester 2
Saat ini di kelas sedang dalam kegiatan belajar mengajar, tapi sekarang guru yang sedang mengajar tidak masuk dikarenakan izin ke luar kota. Meskipun demikian, meja piket memberikan kami tugas, tetapi kalian tahu lah anak remaja zaman sekarang, bukannya mengerjakan tugas malah membuat kebisingan.

"Ck... Lihat tuh, bukannya ngerjain tugas malah bully anak orang, dasar gila," ucap Anissa yang melihat ke arah belakang pojok kelas, karena berisik dengan suara umpatan dan gertakkan.

"Tau ya... Ngapain coba ngusik hidup orang lain, biar apa sih kaya gitu," ucap Firda dengan tatapan tak senang melihat orang lain diganggu.

Brakk

Suara gebrakan meja terdengar amat jelas. Semua orang yang berada di kelas itu pun terdiam, mereka semua kaget termasuk Anissa dan Firda yang berada di dekat orang tersebut.

Orang yang menggebrak meja tadi menghampiri segerombolan anak laki-laki yang sedang membully orang lain.

"Jangan ngusik hidup orang lain ngapa!" seru Sahla sambil berdiri melindungi orang yang sedang dibully itu.

"Minggir lo!! Gak usah jadi pahlawan kesiangan dah.. Lo cewek bisa apa si, belagu banget lo!?, mentang-mentang lo anak OSIS," ucap pemimpin dari ketua yang baru saja memukul korbannya itu.

"Gak usah banyak bacot! Mending lu duduk, habis itu ngerjain tugas!" ucap Sahla dengan nada tenang tapi tajam.

"Hah! Lo sapa? Ngatur gue, jangan sok-sok an dah lo, digertak aja udah nangis, pergi gih lo dari pada nangis!" ucapnya

"Oh.. Lu masih belum kenal gue ya? Kenalin nama gue 'Sahla Ariana Putri' jadi lu semenjak 11 bulan, masih gak kenal gue?"

"Gak usah banyak bacot njir.. Mending lo pergi dari pada bikin gue kesel dan bisa - bisa gue tampol lo, untung lo cewek ya," ucapnya dengan kata kasar

"Kalau gue cowok lu bakal tampol gue? Tampol aja sini kalau lu bisa, kalau lu kalah jangan pernah ngusik orang lain lagi!" pintah Sahla dengan menantangnya.

"Anjir.. Sok banget nih cewek!" ucapnya sambil mengepal tangan erat - erat dan ia pun melayangkan pukulannya dengan pukulan ke arah kanan, dengan cepat Sahla pun mengikuti arah pukulan itu sehingga pipinya merasakan angin pukulan itu, dan pukulan itu mendarat di dinding kelasnya.

"Brengsek!!"

Dia pun melayangkan pukulan yang kedua dengan arah ke kiri.

"Males ah ngindar terus," ucap Sahla dengan tenang, dia  menahan pukulannya , padahal kekuatan laki-laki itu lebih besar dari perempuan, tetapi ini malah kebalikannya, Sahla bisa menahan pukulan tersebut meskipun lawannya sedang mencoba untuk memukulnya.

Krekk

Bunyi itu terdengar jelas karena keadaan kelas sedang hening hanya melihat Sahla dan anak laki-laki.

"Arghhh!!" teriakannya membut semua heran , apakah benar sakit? Padahal hanya Sahla, masa bisa sampai berbunyi seperti tulang patah?

Want To Be GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang