6. My World

27 7 4
                                        

•Budidayakan klik bintang terlebih dahulu•
•setelah itu baca, semoga suka•

Memang tak terduga ya takdir
Suka mempermainkan hati

****

"Total semuanya jadi Rp53.000,00 ya kak," ucap ba kasir yang langsung membungkuskan belanjaan ku dan belanjaan Kak Iky, sambil berseri-seri melihat ketampanan Riky.

"Di pisah ya ba, yang ini sama yang ini," ucapnya.

Sahla pun keluar dari pintu supermarket bersama orang tersebut.

"Makasih ya kak, besok bakal aku ganti uangnya kak Iky," ucap Sahla yang merasa tidak enak meminjam uang orang lain.

"Gak usah gak apa-apa kok," ucap Riky, yap orang yang meminjamikan Sahla uang yaitu Riky.

"Gak boleh gitu, besok aku balikin uangnya ya kak, soalnya uang aku ada di rumah, dan aku juga orangnya gak enak pinjam dari orang lain tanpa dibalikin lagi," ucap Sahla yang kekeh pendiriannya.

"Ya udah kalau itu maunya Sahla." sambil tersenyum.

"Kamu mau pulang kan, sini biar aku anterin ke rumah,Sa."

"Eh, gak usah kak, lagi pula rumah ku dekat dari sini kok," ucap Sahla yang masih tidak ingin tambah repot kak Riky.

"Tapi kak, kok kakak ada di sini?" tanya Sahla yang merasa bahwa ini bukan tempat daerah yang kak Riky lewati.

"Oh... Tadi aku habis cari tempat pertandingan basket dimana supaya aku engga kesasar waktu bareng sama tim sekolah kita, karena sudah tau dimana letaknya, pas diperjalanan pulang aku belum minum dari tadi pulang sekolah, jadi mampir ke supermarket deh, eh ternyata ketemu kamu," jelas Riky yang menampilkan senyum manisnya yang diiringi dengan senyum pipitnya, siapa aja yang melihat bakalan terpesona deh.

"Kak, jangan senyum terus dong, bisa-bisa aku diabetes hehe..."

"Bisa aja nih anak, ya udah mau dianterin pulang gak?" tanyanya sekali lagi.

"Engga usah kak, dibilangin rumah aku dekat dari sini, duluan aja."

"Ya udah kalau engga mau diantari ke rumah," ucap Riky sambil pergi menaiki motornya.

"Kalau gitu hati-hati sampai rumah ya Sa," ucap Riky sambil mengenakan helm motornya.

"Kakak juga ya!!" seru Sahla supaya terdengar oleh Kak Riky karena sudah memakai helm.

Sahla pun melihat punggung Riky sampai tidak tampak.

"Cie~ pacarnya ya neng?" ucap tukang parkir yang sedari tadi melihat drama kami, tapi bagi Sahla itu si bukan drama.

"Bukan kok Pak, nih Bapak mau tau banget dah."

"Oh bukan ya? Berarti gebetannya dong," ucapnya lagi.

"Bapak iri ya... Mending bapak langsung kerumah terus bikin drama seperti saya deh, dah dulu ya Pak saya mau pulang," ucap Sahla yang langsung pergi karena sedang malas untuk menjawab pertanyaan yang gak penting, yang penting hari ini adalah hari keberuntungan gue karena bisa bertemu Kak Riky tanpa di sengaja.

"Apa mungkin ini jodoh hehe.."

Sahla pulang dengan rasa gembira, disetiap langkah terasa lebih ringan seperti biasanya, perjalanan kerumah lebih singkat juga, apa ini yang dirasakan kesenangan.

****

Malam pun tiba, suasana di malam hari memang beda dari pada pagi hari, siang hari, sore hari. Di malam hari suasana gelap menghampiri setiap penjuru, ada orang yang takut dengan kegelapan dan juga ada orang yang suka dengan kegelapan karena menurutnya kegelapan itu tempat dimana kita sendiri dan menyadari bahwa setiap perjalan tak harus terang.

Want To Be GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang