Gue gak ngerti kenapa
Masih ada aja orang yang
Ga suka sama gue tanpa
Gue ganggu dia.-Gavin
Budidayakan klik bintang terlebih dahulu sebelum membaca :) enjoy gays.
-----
"Ehm... Maksud lo apa ya ngomongin gue dari belakang," ucap seseorang dengan suara gentle yang berat tetapi bisa terdengar menyeramkan untuk gue, kini dia sedang berdiri sambil menyenderkan badannya di tiang tembok sekolah dengan tangan yang disilangkan kebadannya.
Gue yang merasa kalau tuh orang lagi bicara ke arah gue. Gue pun menoleh ke dia (Gavin), "Lu lagi ngomong sama gue?" Sambil menunjuk jari telunjuk gue ke arah gue.
"Bukan, bukan ke lu kok, gue ngobrol sama orang yang bilang kalau gue tuh sombong, gak peduliin perasaan orang, sok paling ganteng, segalanya dia sok-sok in deh, mulai dari sok dingin, sok cool, apa lagi tuh orang ngomong di belakang gue." Dengan tatapan dinginnya yang menatap gue.
"Jadi dia denger?" Sambil gue telan saliva gue dengan susahnya.
"Ehh... Si... Siapa ya?" Aduh gue keciduk, au ah bodoamat gue males berurusan ama dia, jadi gue pura-pura ga tau aja dah, cari aman.
"Gak tau tuh, ada orang yang ngomong gue dari belakang, padahal gue gak ngusik itu orang, dia juga gak tau sikap gue kaya gimana, tapi masih aja ada yang gak suka sama gue, kalo dah kenal sikap gue terus dia bilang gak suka ama sikap gue, itu mah wajar."
Gak ngerti lagi ama nih orang, biasanya ngomong singkat, tapi giliran ngomongin soal dirinya sendiri panjang x lebar duh ilah, pen liat toko nih gue, sambil nyari tempat dagang yang cocok.
"Ya... Terus apa hubungannya ama gue, gue lagi buru-buru nih, nanti aja kalau mau curhat lagi," sambil melanjutkan langkah ke arah luar sekolah, tapi baru beberapa langkah Gavin menarik pergelangan tangan gue dengan erat dan dia membanting gue ke tembok yang tadi dia sandarkan.
Gue yang mengeluh sakit dengan berkata 'aduh' tapi si Gavin bodoamat dengan perkataan gue tadi, dia berkata, "Masih belom mau ngaku juga ya?" Dia mengucap kata tersebut dengan wajah yang berjarak 15 cm dari wajah gue, ini terlalu dekat /////
Gue dorong badan dia, menjauhkan wajah dia, "I.. iya... Gue yang ngomongin lo dari belakang, karna lo sombong dan sering nolak pemberian orang lain, oke gue bilang ke lo, dan lo inget perkataan gue nih ya, yang ganteng bukan lo doang jadi jangan seakan lo yang paling ganteng dih," dengan nada kesal gue pun beranjak pergi dari hadapan si Gavin ngeselin itu.
"Woi Sahla! Yang seharusnya kesel tuh gue tau!" Teriak Gavin ke gue yang mulai menjauh darinya.
"Bodo amat," ucap gue dari kejauhan.
*****
Seperti biasa gue pulang naik kendaraan umum, gue biasanya si kalau pulang transit sekali. Sesampainya depan rumah yang menurut gue megah ini yang berpenghuni hanya gue doang merasa nih rumah benar benar luas tak berujung.
Gue buka pintu rumah, melangkah ke arah sofa, beristirahat di sofa yang empuk ini, membiarkan rasa penat gue hilang dengan sendirinya.
"Udah pulang neng?" Suara tersebut terdengar dari belakang sofa, dengan refleks gue menoleh, mungkin bi Asih tadi sedang berada di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want To Be Good
Storie d'amoreSahla Ariana Putri, melarikan diri dari kenyataan, ingin hidup bebas, dan menjalani hal yang lebih menyenangkan. Saat pertama kali melihatnya entah mengapa rasanya ku ingin tau dia lebih jauh, ternyata dia adalah seorang model iklan dan selebgram, n...