~Bintangku adalah keluargaku, mereka menyinari hariku yang membuatnya begitu indah, tapi mengapa kau mengambilnya sampai tak tersisa satupun~
•Park Jiyeon•
2009_
Park.Apartement
"Appa eomma," gadis kecil yang terlihat imut dan lugu memanggil kedua orang tua nya yang sedang duduk santai di ruang tamu.
"Ada apa Jiyeon sayang?" Sang appa merentangkan kedua tangan nya dan gadis kecil itu bergelayut ke dalam pelukan nya.
"Oppa dimana?" Tanya Jiyeon kecil dengan imutnya.
"Oppa kerja sayang," kata sang eomma.
"Kerja terus, kapan oppa berhenti bekerja dan menemani Jiyi disini?" Jiyeon kecil merajuk dan menggembungkan pipinya gemas.
Appa dan eomma yang melihat itu mencium pipi Jiyi gemas. "Oppa tidak akan berhenti bekerja sayang, karna oppa itu sudah jadi pemilik nya," jelas sang eomma.
"Memangnya oppa memiliki apa?" Tanya Jiyeon kecil dengan polos nya.
Sang appa tak ada hentinya tersenyum melihat sang istri yang tampak bingung menjelaskan nya. "Oppa mu itu pemilik ParkCompany sayang, dia adalah pewaris perusahaan appa," jelas sang appa.
"Berarti oppa sibuk dong?" Kata Jiyeon kecil, kali ini mengkerucutkan bibirnya. Kedua orang tua nya mengangguk membenarkan ucapan gadis kecil nya.
Sungguh menggemaskan sekali si gadis kecil Park itu.
^
"Appa eomma, kenapa belum pulang, hiks," Jiyeon kecil menangis sendiri di kamarnya. Duduk di ranjang dan berusaha meredam isakan nya.
Ceklek
Seseorang memasuki kamar Jiyeon, terlihat seorang lelaki 19 tahunan menghampiri Jiyeon. Sebut saja Park Chaenyeol, sang kakak yang begitu Jiyeon sayangi, pewaris pertama ParkCompany.
"Jangan menangis Jiyi, sebentar lagi appa dan eomma pulang," Chanyeol menenangkan Jiyeon lewat pelukan nya.
"Tapi kapan?" Tanya Jiyeon masih menangis dalam pelukan sang oppa yang terlihat 7 tahun lebih tua darinya.
"Besok, oppa pastikan besok," kata Chanyeol mengelus rambut Jiyeon kecil.
^
Morning
Jiyeon kecil masih menangis dalam kamar nya, semalaman gadis kecil itu tidak bisa tidur karena appa dan eomma nya tak kunjung pulang dari luar negeri hingga kini.
Chanyeol sendiri kelelahan menenangkan Jiyeon sampai dirinya tertidur di kamar sang adik.
"Oppa, kenapa tidak bangun di hari ulang tahun Jiyi?" Jiyeon kecil mengguncang tubuh Chanyeol yang akhirnya membuka matanya.
Saat membuka mata. Pemandangan pertama kali yang dilihat Chanyeol adalah menangis nya Jiyeon, lantas Chanyeol memeluk sang adik.
"Kenapa Jiyeon?" Chanyeol bernada lembut, yang sebenarnya dia sudah tidak tahan dengan menangis nya Jiyeon.
"Oppa tidak ingat hari ini hari apa?" Jiyeon kecil masih menangis dalam pelukan sang oppa.
Chanyeol tampak berfikir - fikir, benar saja dia baru ingat jika semalam sudah melewatkan hari terpenting adik nya yaitu ulang tahun nya yang ke 12.
"Hiks oppa lupa kan?" Jiyeon melepaskan pelukan sang kakak dan turun dari ranjang, setelah itu keluar dari kamarnya.
"Aduh bagaimana ini?" Chanyeol menepuk dahinya, dia benar-benar lupa.
^
Chanyeol sudah rapi dengan jas kantornya, rencana nya lelaki itu ingin memberi kejutan pada sang adik yang saat ini masih merajuk di kamarnya.
Tinung
Chanyeol menyadari bunyi bel pintu, memutuskan keluar dari kamar dan membuka pintu. Chanyeol membuka pintu rumah dan terlihat dua polisi di luar.
"Polisi?" Chanyeol bingung dengan kedatangan polisi ke rumahnya.
"Apa benar ini kediaman keluarga Park?" Tanya satu polisi.
"Benar, ada apa ya?" Tanya Chanyeol mengangkat sebelah alis nya.
"Terjadi kecelakaan di dekat bandara, dan kami yakin jika kedua korban berasal dari keluarga Park," kata polisi yang lain
"Apa?" Chanyeol terkejut dengan kenyataan bahwa appa dan eomma nya kecelakaan
Dengan segera Chanyeol meraih ganggang pintu untuk menutup kembali pintu, tapi ternyata ada Jiyeon di balik pintu yang dari tadi mendengar penjelasan polisi
Jiyeon tidak berekspresi sama sekali. Chanyeol terkejut melihat adiknya berdiri di belakang pintu, dengan segera Chanyeol membawa gadis kecil itu ke dalam pelukan nya
^
Hospital
Chanyeol terlihat di rumah sakit Seoul dengan gadis kecil di gendongan nya, sesekali lelaki itu meneteskan air matanya mendengar appa nya sudah tak selamat, dan hanya tinggallah sang ibu yang kritis di ruangan nya.
Dengan segera Chanyeol masuk ke ruangan ibunya dan menemukan nya terbaring lemas disana.
"Eomma hiks, kapan eomma bangun oppa?" Jiyeon menangis dalam pelukan Chanyeol, Chanyeol sendiri tak mampu menampung air matanya.
Berselang beberapa menit, eomma chanyeol membuka matanya dan terlihatlah disana Jiyeon dan Chanyeol yang langsung memeluknya.
"Chanyeol, maafkan eomma, pesan appa mu, kau harus menikahi putri dari perusahaan kim untuk kelancaran bisnis mu," kata sang eomma lemas.
"Kenapa eomma memikirkan itu ha?" Bentak Chanyeol, air matanya sudah tumpah membasahi pipinya. Masih sempat nya sang eomma memikirkan pernikahan anak nya ketika keadaan nya kritis seperti sekarang ini.
"Dan Jiyeon, selamat ulang tahun sayang," setelah mengatakan itu Nyonya Park menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
"Eomma..." Chanyeol dan Jiyeon memeluk eomma nya yang sudah tak membuka kembali matanya
Mengapa hari ini begitu kejam bagi Jiyeon kecil, tepat dihari ulang tahun nya yang ke 12 tahun kedua orangtua nya meninggal
^
2016_
"Oppa kau dimana?" Seorang gadis remaja menelfon sang kakak di perjalanan pulang dari sekolah nya
"Maaf Jiyeon, oppa tidak bisa menjemput mu, oppa ada meeting sekarang, oppa akan menyuruh Jiwon untuk menjemput mu," kata sang kakak di seberang sana
"Shireo, aku tidak mau dia," terdengar nada marah dalam ucapan Jiyeon
Tidak tau mengapa gadis itu membenci seseorang dengan nama Jiwon, karna nya Jiyeon kehilangan kasih sayang dari kakak nya. Sejak awal kedatangan Jiwon dalam keluarga Park membuat Jiyeon membencinya, dia begitu benci namun nyatanya dia tak bisa berbuat lebih karena Jiwon adalah tunangan dari sang kakak
"Ne," setelah mendengarkan ucapan Jiyeon, Chanyeol mematikan handphone nya. Kasih sayang nya benar benar hilang pada sang adik
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑇ℎ𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑡 𝑆𝑡𝑎𝑟 ✓
Romance[ 𝑺𝑼𝑫𝑨𝑯 𝑹𝑬𝑽𝑰𝑺𝑰 ] Kim Taehyung bagaikan bintang dengan kilau glasses nya. Membawa cahaya menciptakan kekuatan cinta mengalahkan luka.