[22]° 🍁Pergi🍁

1.1K 131 20
                                    

"Bagaimana dok?" Chanyeol saat ini berada di ruangan dokter setelah dokter baru saja memeriksa keadaan adiknya Jiyeon.

"Dia, mengalami hilang ingatan terhadap orang orang baru dalam hidupnya, tapi tenang lah Chanyeol-Ssi ini hanya sementara." Dokter menjelaskan pada Chanyeol.

"Benarkah hanya sementara?" Chanyeol terlihat sangat cemas. Pria itu bukan kasian pada dirinya ataupun Jiyeon tapi lebih kasian pada Taehyung. Jiyeon sama sekali tak mengenal kekasihnya itu.

"Iya tenanglah, yang penting adik anda selamat sekarang!" Dokter tersenyum hangat pada Chanyeol dan Chanyeol membalas senyuman itu.

^

Taehyung masih saja tak pergi dari ruangan Jiyeon. Taehyung tersenyum pahit ke arah gadis yang menatapnya dengan tatapan membingungkan itu, Taehyung lalu mendekat ke ranjang Jiyeon.

"Mau apa kau?" Jiyeon lantas mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya karena melihat Taehyung semakin dekat ke arah nya.

"Kenalkan!" Taehyung mengulurkan tangan kanan di depan Jiyeon dan Jiyeon semakin menatapnya bingung. "Namaku Taehyung," lanjut Taehyung dengan senyumnya yang sungguh sangat manis menurut Jiyeon. Jiyeon tak membalas uluran tangan Taehyung melainkan menatap nya dengan datar.

"Kau tidak mau berkenalan dengan ku, Jiyeon?"

"Dari mana kau tau namaku?" Jiyeon kini mengalihkan pandangannya asal dengan raut wajah yang cemberut, cuek.

"Aku punya kekasih, tapi dia tidak ingat padaku sekarang!" Lagi-lagi Taehyung tersenyum pahit

Jiyeon mengangkat sebelah alisnya, "Apa hubungannya denganku" Jiyeon cuek cuek saja dan Taehyung sangat sedih akan hal itu.

'Andai saja kau tau jika kau adalah orangnya Jiyeon!' Batin Taehyung masih menatap Jiyeon dengan ekspresi sedih nya.


^


"Lepaskan!" Sekarang Mark sudah berhasil mencegah Sana kabur dengan menahan tangannya.

"Lepas Mark!" Mark malah menarik tangan Sana dan pada akhirnya kini Sana menatap dirinya. Keduanya berada di koridor rumah sakit.

"Kau harus minta maaf sekarang."

"Tidak mau-- hiks." Sana mulai lagi, dia menangis lagi kali ini. "Tidak Taehyung, tidak kau kenapa selalu aja membela Jiyeon ha?" Sana berteriak sesekali mengusap air matanya.

"Kalian berdua sama saja, apa untungnya gadis itu-- " Sana kembali berteriak di depan Mark. "Cukup.." Sana akhirnya diam karena melihat ekspresi marah Mark.

"Kau kenapa seperti ini Sana? Ada apa denganmu ha? Aku pikir kau gadis baik."

"Hiks hiks ... Ini semua karena adikmu itu Mark, hiks." Tubuh Sana goyah. Gadis itu terduduk lemas di lantai sambil mengusap air matanya yang sudah membasahi pipi nya.

Mark tak tega melihat Sana dan membawa dirinya duduk jongkok di depan Sana lalu membawa gadis itu ke pelukannya. "Tidak seharusnya kau mengikuti kata-katanya." Mark mengelus punggung Sana. Menenangkan gadis itu Dewata dekapan hangat nya.

𝑇ℎ𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑡 𝑆𝑡𝑎𝑟 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang