"aman?"
"aman cepat naik, cepat"
Karen terus berusaha menaiki tembok penjagaan
"siapa disana?"
"cepat, cepat" Huijin mendorong bokong Karen dan akhirnya Karen ada di atas tembok
"jubahmu mana aku bawa"
"terimakasih" setelah Karen melemparkan jubahnya ke bawah, ia langsung melompat turun
"Kim Huijin kenapa ada disini?"
"itu Presedir, jubahku jatuh dari jendela"
"oh ya sudah cepat kembali ke ruang makan"
"baik"
~
"kuil?" Karen terkejut. bukan hulu sungai yang didapat namun sebuah kuil tua yang gelap
"kenapa ada kuil disini?" Karen terus mendekati kuil itu. kuil yang gelap nan udara yang dingin membuat suasana disana semakin misterius. saat Karen ingin membuka pintu kuil, ia mendengar sebuah suara air mengalir
"hulu sungai" tanpa pikir panjang Karen langsung berjalan menuju sumber suara. benar dugaan Karen, hulu sungai itu letaknya tidak jauh dari kuil tadi. Karen langsung membasuh mukanya dengan air mengalir yang dingin itu
"aduh dingin"
selepas membasuh wajahnya, Karen tidak langsung kembali ia ingin menikmati malam ditepian sungai. lama Karen melamun akhirnya ia berniat untuk kembali pulang. yang membuat Karen penasaran adalah tiba-tiba kuil yang tadinya gelap menjadi terang. karena penasaran, Karen mulai mendekati pintu kuil untuk kedua kalinya.
"buka tidak?" Karen masih bergelut dengan pikirannya sendiri. ia tau ini kuil dan jika menerobos masuk itu bukanlah hal yang baik baginya
"buka aja deh" dengan hati-hati karen membuka pintu itu sedikit. ia mengintip ada apa didalam
Karen melihat seseorang yang sedang melakukan sesuatu
"apa yang dilakukan? siapa dia?"
seseorang itu terus menggerakkan tangan serta kakinya dengan indah
"sebuah tarian? oh! tarian ini.."
"siapa diluar?"
"oh astaga, sebaiknya aku pergi" saat Karen hendak meninggalkan kuil, tangannya lebih dulu dicengkram
Karen hanya bisa diam saat dirinya tertangkap telah mengintip. seseorang tadi mendekat kearah Karen dan berdiri tepat didepan Karen
"Karen?" merasa namanya dipanggil Karen pun mendongakkan sedikit kepalanya untuk melihat siapa yang barusan memanggilnya
-,tampan
to be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Demensie
Fanfictionseorang siswi dari sekolah ternama Busan terjebak dalam dimensi yang berbeda dari kehidupannya. ia harus bertemu dengan orang baru dan menjalani kehidupan yang baru. ia tidak tau bagaimana caranya kembali, haruskah ia tetap tinggal? atau mencari...
