21

4 0 0
                                    

beberapa hari setelah kejadian hilangnya Kim Seok Jin, kegiatan sekolah mulai kembali seperti semula. seluruh siswa sudah bisa keluar dari area sekolah namun masih dalam pengawasan pihak sekolah.

"Karen nanti malam mau ikut aku?" tanya Jimin
"kemana?" celetuk Huijin
"bisa tidak mereka ikut? hanya mereka" pinta Karen
"tapi Karen..."
"anggap saja mereka tidak ada"
"jika kami tidak diperbolehkan tidak apa" ujar Haeun
"benarkah?"
"tapi Karen juga tidak diperbolehkan ikut"
"b-baiklah"

~

malam ini mereka berlima akan keluar dari asrama. dengan berbalut jubah sekolah.
"gimana? aman?"
"aman, ayo"

akhirnya mereka keluar dari kawasan sekolah. mereka berlima berjalan menuju kuil dekat hulu sungai. Jimin mempersilahkan keempat putri raja masuk duluan. setelah melihat sekeliling aman, Jimin mengunci pintu kuil.

"Jimin lenteranya?"
"aku tidak membawanya"
"lalu apa yang akan kau lakukan?" curiga Haeun
"ayo kita berkumpul di tengah kuil, aku akan menceritakan sesuatu"
"tentang apa?" tanya Misaki penasaran
"hilangnya Yoongi"

"kau tau sesuatu?" tanya Huijin
"berhati - hatilah dengan Namjoon"
"dia dibalik ini semua?" tanya Karen to the point
"dia satu - satunya orang yang pandai membuat strategi"
"lalu dengan begitu kau menuduhnya sembarangan Park Ji Min?" tegas Haeun
"tidak seperti itu, aku telah menemukan beberapa bukti. disaat semua terlelap hanya menyisakan aku dan Namjoon di toilet asrama"

"apa masalahnya?" tanya Misaki
"Namjoon sekamar dengan Yoongi, itu pasti mempermudah dia untuk menculiknya. dan yang aku curigai adalah saat Namjoon selesai ia tidak langsung kembali. dia menungguku masuk kamar"
"lalu? apa kau melihat Namjoon membawa Yoongi?"
"lebih tepatnya menyeret Yoongi"

"Yoongi diseret?"
"ya aku melihat bayangan Namjoon menyeret tubuh Yoongi"
"apa yang terjadi selanjutnya?"
"aku tidak sempat mengikutinya, aku ngantuk sekali saat itu jadi aku kembali kekamar"
"yah..."
"yang terpenting kalian harus berhati - hati dengan Namjoon, aku tidak ingin Namjoon menculik kalian cukup kami saja" ujar Jimin sembari menatap Karen
"terima kasih infonya kami akan menjaga diri" ujar Haeun

to be continue

DemensieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang