16

5 1 0
                                    

"kenapa pipimu?"
"tidak apa"
"sini aku lihat"
"tidak perlu"
"aku lihat dulu!" pemuda itu mendekatkan wajahnya ke pipi Karen
"ditampar? apa tidak sakit hm?"
"tidak"
"sementara gunakan ini untuk menutupinya" pemuda itu memberikan sebuah wadah kecil
"apa ini?"
"itu.. penutup luka"
"penutup luka? kau terluka?"

"ikut aku jika ingin tau" pemuda itu menarik Karen untuk kembali ke kuil
"apa yang akan kau lakukan?"
"melihatkan lukaku" pemuda itu melepaskan pakaian atasnya
"tidak ada apa-apa"
"ambilkan aku air yang ada disana"

tak lama Karen telah memberikan air yang diminta pemuda itu
"terimakasih" pemuda itu membasuh lengan dan dadanya dengan air
"astaga"
"lihatlah ini lukaku sejak kecil"
"tidak akan sembuh?"
"tidak, sini aku oleskan pada wajahmu" Karen pun mendekat dan duduk dihadapan pemuda itu

-,oh astaga aku melupakan satu hal ini

"kau ditampar Taehyung?"
"hm"
"kenapa memejamkan mata?"
"hm.. tidak apa"
"oh aku tau, maaf" pemuda itu kembali memakai pakaiannya
"sudah kau bisa membuka mata" pemuda itu telah selesai mengoleskan penutup luka itu pada wajah Karen
"Karen bisa kau lihat aku"
"ada apa?" Karen langsung mendongakkan wajahnya
"namaku Park Jimin" ujar pemuda itu dengan senyumnya yang membuat kedua matanya membentuk bulan sabit
"akhirnya aku dapat memanggilmu" ujar Karen dengan senyumannya juga
"maaf aku lupa memperkenalkan diri"
"tak apa"

~

"Karen.. kenapa lama sekali, tadi Gaolin mencarimu"
"lalu bagaimana?"
"aku bilang kau sakit perut setelah makan malam, lalu Gaolin langsung pergi menemui tukang masak"
"syukurlah"

"Huijin" Gaolin memanggil dari luar kamar untuk kedua kalinya
"Karen gimana?"
"Karen sudah tidur"
"coba aku lihat sebentar"
"silahkan"

"Karen.."
"iya?"
"perutmu masih sakit?"
"sedikit"
"besok kalau perutmu masih sakit tak perlu ikut pelajaran"
"iya Gao, aku istirahat saja siapa tau besok sudah sehat"
"ya sudah, selamat tidur"
"Huijin, kalau ada apa-apa panggil aku"
"baik"

fyuh~

"bagaimana pipimu?"
"sudah hilang"
"kok bisa?"
"aku beri penutup luka"
"kau bertemu dengan siapa disana?"
"Park Jimin"
"oh tidak perlu ditanya kalau dia"
"kenapa?"
"dia memang baik dan lembut dengan semua orang"

to be continue

DemensieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang