Prolog

181 7 1
                                    

Di sebuah sekolah ternama berdirilah seorang cewek didepan gerbang sekolah sambil menatap tulisan besar yang ada di gerbang sekolah. Dengan sedikit ragu Nadya Adriani Wijayanti melangkahkan kakinya memasuki sekolah yang akan dijadikannya tempat menuntut ilmu.

"Lo pasti bisa, move on. Lo harus yakin pasti bisa." ucap Nadya melangkahkan kakinya

Tatapan aneh mulai bermunculan saat Nadya memasuki sekolahnya, mungkin karna dia adalah murid baru jadi tidak sedikit orang yang menatapnya sinis tapi tidak jarang juga banyak cowok yang menatapnya dengan tatapan kagum.

"Hai murid baru ya. "

"Hai boleh kenalan. "

"Siapa sih, songong banget. "

"Sok banget. "

Itulah perkataan perkataan yang didengar Nadya. Nadya sama sekali tidak peduli dengan perkataan yang muncul dia terus berjalan mencari ruangan kepala sekolah.

Setelah berjalan dan mencari akhirnya Nadya menemukan ruangan yang dicarinya. Dengan sopan Nadya mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum. " ucap Nadya mengetuk pintu

"Masuk. " teriak seseorang dari dalam

"Permisi pak." ucap Nadya masuk kedalam ruangan kepala sekolah

"Kamu Nadya ya, silahkan masuk. "

"Iya pak. " ucap Nadya

"Duduk. "

"Makasih pak. " ucap Nadya duduk dan tidak sengaja mendapati orang yang duduk disebelahnya

"Pak udah bel tuh, saya masuk kelas ya."

"Enak aja kamu minta masuk kelas, urusanmu belum kelar. Sana kamu duduk disofa saya lagi ada tamu. "

"Iya deh pak. "

"Jadi kamu Nadya Adriani Wijayanti?"

"Iya pak. " jawab Nadya

"Kamu masuk kelas XI IPS2. "

"Baik pak kalau begitu saya permisi dulu." ucap Nadya bangkit dan keluar dari ruangan kepala sekolah

Nadya sangat penasaran dengan cowok yang ada disebelahnya tadi. Ketika berjalan keluar ruangan Nadya mencoba untuk melihat cowok tersebut tapi wajah cowok tersebut terhalang oleh rambut yang cukup panjang.

Refrain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang