"Makasih ya Ki, lo udah mau nemenin gua jenguk Nadya." ucap Gracia ketika sudah tiba dirumah sakit
"Biasa aja kali, nggak usah kegirangan kayak gitu. " ketus Rizki
"Gua kira lo udah mulai buka hati lo buat gua. Ternyata nggak. " batin Gracia sedih
"Semua ini gua lakukan demi bertemu lo Nadya, semoga lo suka gua bawain bunga ini." ucap Rizki mencium aroma bunga tersebut
"Ruangan Nadya dimana? " tanya Rizki
"Kata kak Ananta sih di ruang Melati no 8." jawab Gracia
"Berarti ini dong. " ucap Rizki menunjuk salah satu ruangan lalu membuka pintu ruangan tersebut.
Saat pintu terbuka, terpampang lah seseorang yang terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit. Nadya terlihat fokus melihat ke arah jendela yang ada di kamarnya sambil menangis.
"Nad. " panggil Gracia dan Rizki bersamaan
"Eh kalian berdua. " ucap Nadya buru buru menghapus air matanya
"Jangan, biar gua aja." ucap Rizki mengusap air mata Nadya
"Gua bisa sendiri kok. " ucap Nadya
"Nggak apa apa, lo juga kan masih lemah." ucap Rizki tersenyum
"Nadya cepat sembuh, gua kangen sama lo. Cepat masuk sekolah ya. " ucap Gracia memeluk Nadya
"Iya makasih udah mau jengukin gua. " ucap Nadya
"Nad, ini bunga spesial buat lo. " ucap Rizki memberikan sebuket bunga ke Nadya
"Makasih. Nggak usah berlebihan gitu deh Ki, make bilang spesial segala. " ucap Nadya
"Bunga ini emang spesial Nad, kayak orangnya juga spesial. " ucap Rizki
Seketika hati Gracia terasa remuk mendengar perkataan Rizki barusan. Entah mengapa, Gracia berpikir Rizki menyukai Nadya. Gracia tambah sedih saat tahu cintanya bertepuk sebelah tangan.
Ardy yang sedari tadi melihat kejadian tersebut dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, menjadi sedih saat melihat Cia sedih. Ingin rasanya Ardy masuk kedalam dan menghapus air mata Cia, tapi semua ini tak mungkin dia lakukan karna dia bisa ketahuan.
Dengan cepat Cia segera menghapus air matanya yang jatuh. Nadya yang menyadari Cia menangis langsung menyadari kesalahannya.
"Oh ya Nad, itu makanannya nggak dimakan?" tanya Rizki
"Nggak." ucap Nadya
"Gua suapin ya. " tawar Rizki
"Nggak usah! " tolak Nadya
"Aneh kenapa Nadya jadi jutek ke gua. " batin Rizki bingung
"Kalian cuma berdua? " tanya Nadya
"Iya, cuma kita berdua. " jawab Gracia
"Awalnya sih kita ngajak Ardy, tapi dia nggak mau. Kata dia, buat apa. Ya udah jadinya cuma kita berdua. " ucap Rizki
"Lagian siapa juga yang mau di jengukin sama Ardy, yang ada gua tambah sakit kali. " ucap Nadya
"Bisa aja lo bercandanya Nad. " ucap Rizki tertawa
"Oh ya Cia, lo udah makan belum? " tanya Nadya
"Belum Nad. " ucap Gracia
"Gua ada makanan, lo makan aja." ucap Nadya
"Iya Nad, makasih. " ucap Gracia segera mengambil makanan tersebut
Saat Gracia akan mengambil makanan tersebut. Dia melihat dari luar ruangan Nadya, sedang ada yang berbuat jahat. Dengan keberanian yang besar Gracia segera keluar ruangan Nadya untuk menolong orang yang mau dijahati tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain [END]
Teen FictionNadya seorang cewek yang membenci hujan dan mencoba menutupi sebuah masalahnya dengan menahan diri. Hingga suatu saat datanglah seorang laki laki yang datang mengubah hidup Nadya menjadi lebih berwarna