9. Penasaran

35 3 0
                                    

Keesokan paginya saat langit masih gelap, suasana dirumah Nadya sudah sangatlah ramai, karna Ananta berteriak sambil mengetuk pintu kamar Nadya dengan kencang.

"Nadya buka pintunya!" teriak Ananta mengetuk pintu kamar Nadya dengan kencang

"Apaan sih kak, pagi pagi udah teriak teriak. Ganggu tahu nggak. " kesal Nadya membukakan pintu

"Aaaaaaa, setannn!!" teriak Ananta ketakutan

"Setan? Mana ada setan kak, ini gua Nadya. " ucap Nadya

"Masa sih." ucap Ananta memegang wajah Nadya dengan hati hati karna masih ketakutan

"Oh ya lo emang Nadya, lagian lo tumben banget pake masker wajah begituan. Biasanya kan lo agah make begituan. "

"Oh ini sih iseng iseng aja kak, penasaran gua gimana rasanya. Ya udah gua coba pake." ucap Nadya

"Hampir lupa, kenapa kak Ananta pagi pagi teriak didepan kamar gua. "

"Gua kesal sama lo Nad. " ucap Ananta

"Lah kok bisa? Kesal karna apa? " tanya Nadya

"Kemarin kata lo setelah gua bangun tidur bakalan dapat jodoh. Tapi setelah gua melek, nggak ada tuh cewek didekat gua. " ucap Ananta yang membuat Nadya kesal lalu menutup pintunya begitu aja

"Nad, kok ditutup pintunya. Nadya buka, lo kan belum jawab pertanyaan kakak. " ucap Ananta kembali mengetuk pintu kamar Nadya

"Apa pertanyaan gua salah ya? " ucap Ananta

"Ananta. " panggil om Bima

"Iya pa, kenapa? " tanya Ananta

"Bisa kebawah dulu. " jawab om Bima

"Kenapa pa? " tanya Ananta setelah menghampiri papanya

"Gimana sama penawaran papa kemarin?" tanya om Bima

"Gimana ya pa, Ananta belum bisa jawab. " jawab Ananta

"Baiklah kalau begitu, oh ya kamu hari ini kuliah? " tanya om Bima

"Kuliah pa, tapi anter Nadya dulu. " jawab Ananta

"Ya udah papa, mau buatin sarapan buat kalian dulu ya. " ucap om Bima

Setelah selesai mandi dan berganti seragam, Nadya pun langsung turun ke bawah dan bersiap untuk berangkat sekolah.

"Nadya ayo nak kita sarapan dulu. " ajak om Bima

"Makasih tapi saya sudah kenyang. " tolak Nadya

"Ayo lah Nad, masa kamu nggak kasihan sama papa udah bangun pagi terus bikinin kita sarapan. " ajak Ananta menarik Nadya duduk di meja makan

"Tapi kak, gua kenyang. " ucap Nadya

"Sekali ini aja. " ucap Ananta

"Iya iya, ni gua duduk. " ucap Nadya duduk dimeja makan

"Nah gitu dong. " ucap Ananta

"Udah lama ya kita nggak ngumpul makan bertiga kayak gini. " ucap om Bima mencairkan suasana

"Salah anda sendiri terlalu sibuk sama urusan kantor, sampe sampe lupa pulang ke rumah. " ketus Nadya

"Ananta, Nadya hari ini papa bakal pergi ke kalimantan selama seminggu. Kalian nggak keberatan kan." ucap om Bima

"Buat apa kita keberatan, biasanya juga gitu. Anda nggak pernah punya waktu buat keluarga ini, anda hanya memikirkan kepentingan anda sendiri tanpa memikirkan nasib kedua anaknya. Anda memang egois. " bentak Nadya

Refrain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang