Beberapa hari kemudian, Ananta kembali pergi ke kampusnya. Saat dia sedang berjalan tidak sengaja dia berpapasan dengan Tasya. Tidak ada tegur sapa diantara mereka, layaknya orang yang tidak saling kenal.
Sebenarnya diantara keduanya merasakan sakit hati yang mendalam, tetapi semua sudah menjadi keputusan mereka untuk tidak bertemu lagi.
"Eh kayaknya gua berhasil deh. "
"Iya, lo jago juga Fris. Mereka beneran berantem. "
"Padahal yang gua omongin kan nggak benar. " ucap Friska yang melihat Ananta dari kejauhan
"Yaiyalah, mana mungkin Ananta playboy. Dekat sama cewek aja nggak pernah. "
"Thanks lo udah mau bantu gua. Ini buat lo." ucap Friska memberikan amplop yang berisikan uang kepada temannya
"Sip kalau gitu, gua pergi dulu. "
"Sekarang adalah kesempatan gua. " ucap Friska menghampiri Ananta yang sedang duduk
"Hai Ananta, sendiri aja. Mau gua temanin nggak? " tawar Friska
"Gua lagi nggak mau diganggu, sana lo pergi. " ucap Ananta mengusir Friska
"Kayaknya lo lagi galau, lo butuh teman curhat? Gua siap kok jadi teman curhat lo. " ucap Friska
"Kalau lo nggak mau pergi terserah. Gua aja yang pergi. " ucap Ananta pergi meninggalkan Friska
"Mungkin sekarang gua gagal, tapi lihat aja nanti. " ucap Friska
****
Sepi? Itulah yang sedang dirasakan Ardy. Entah dari kemarin, dia merasakan seperti ada yang kurang di hari harinya. Meski sudah ada Cia, tetap saja Ardy merasa tidak semangat.
"Ada apa sih dengan gua ini. Come on jangan gara gara dia lo jadi kayak gini." batin Ardy
"Dy, lo bengong aja. Kenapa? " tanya Gracia
"Nggak apa apa kok Cia, gua nggak bengong. Cuma gua lagi mikirin sesuatu aja. " jawab Ardy
"Mikirin apa sih Ardy, sampe bengong gitu. " batin Gracia curiga
"Oh ya Cia, Nadya dirawat di rumah sakit mana? " tanya Ardy
"Kok, lo tiba tiba nanyain Nadya dirawat dimana. " ucap Gracia
"Nggak apa apa kok, kan Nadya udah nggak masuk tiga hari. Masa nggak ada yang jenguk. " ucap Ardy
"Kebetulan sih gua sama Rizki nanti sore mau jengukin Nadya. Lo mau ikut nggak? " ajak Gracia
"Gua ikut mereka berdua? Yang ada gua jadi nyamuk kali. " batin Ardy
"Woi, bengong lagi. Ikut nggak? " tanya Gracia
"Nggak ah. Ngapain juga gua jenguk Nadya, lo berdua aja. " tolak Ardy
"Yakin nggak mau ikut? " tanya Gracia
"Lagian gua ogah ketemu tuh cewek nyebelin." jawab Ardy
"Ya udah, berarti gua berdua aja sama Rizki. " ucap Gracia
"Sana puas puasin bucinnya." ledek Ardy
"Tahu aja lo." ucap Gracia
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain [END]
Teen FictionNadya seorang cewek yang membenci hujan dan mencoba menutupi sebuah masalahnya dengan menahan diri. Hingga suatu saat datanglah seorang laki laki yang datang mengubah hidup Nadya menjadi lebih berwarna