33. Ombrophobia?

31 4 0
                                    

"Dy, kantin yuk. " ajak Sarah

"Nggak Sar, lo sendiri aja. " tolak Ardy

"Dy, lo kenapa? " tanya Sarah

"Gua? Gua baik baik aja kok. " jawab Ardy

"Lo kok mau sih dekat dekat sama cewek genit ini. " ucap Sarah

"Nadya cewek genit? Adanya lo tuh cewek genit yang bisanya ngedeketin semua cowok. " ucap Ardy

"Dy, lo kok malah nuduh gua kayak gitu. " ucap Sarah

"Emang benar kan. Lo pikir gua nggak tahu waktu SMP lo sengaja kan ngedeketin gua sama Ardy buat lo sakitin perasaannya. Lo mau gua sama Ardy musuhan kan, lo emang cewek terlicik yang pernah gua temuin. " bentak Rizki

"Belain aja terus, kalian nggak tahu kan si Nadya aslinya kayak apa. Kalian aja baru kenal pas dia pindah sekolah kesini, emangnya kalian tahu alasan dia pindah. " ketus Sarah

"Gua tahu alasan Nadya pindah karna si Andre cowok brengsek itu. " ketus Ardy

"Eh lo kalau nggak tahu kebenaran sesungguhnya jangan asal nuduh. " kesal Andre menghampiri Ardy

"Emang kenyataannya gitu. " ucap Ardy

"Asal kalian tahu ya, Nadya pindah kesini karna dia itu punya gangguan jiwa tahu nggak. Makannya dia tuh malu karna di bully terus sampai akhirnya dia mutusin untuk pindah sekolah. " ucap Andre

"Nad, apa benar itu?" tanya Gracia

"Memangnya salah kalau gua punya gangguan jiwa. Gua emang salah sekolah disini, seharusnya gua sekolah di SLB bukan disini. " ketus Nadya

"Nad. " ucap Ardy

"Guys, guru guru ada rapat mendadak jadi kita boleh pulang. " teriak seorang siswi

"Udah boleh pulang kan, kalau gitu gua pulang duluan. Kalian nggak mau kan lama lama sama orang yang punya gangguan jiwa kayak gua. " ucap Nadya menahan tangis lalu pergi pulang

"Udahlah gua juga mau pulang. " ucap Andre pergi keluar kelas

"Ardy, pulang bareng yuk. " ajak Sarah merangkul lengan Ardy

"Sorry, gua ada urusan jadi lo pulang sendiri aja. " ucap Ardy melepaskan genggaman Sarah lalu pergi meninggalkannya

"Cia kita juga pulang yuk. " ajak Rizki

"Iya, lama lama panas ya disini. Kayak ada setannya." ucap Gracia pergi meninggalkan kelas bersama Rizki

"Mungkin kali ini lo menang Nad, tapi setelah kenyataan itu apa para teman lo ini masih mau dekat sama lo. " ucap Sarah

Nadya terus berlari menuju gerbang sekolah. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya, beruntung sekolah sudah sepi karna sudah banyak yang pulang.

"Nadya. "

"Apaan lagi sih! " ketus Nadya

"Lo mau pulang, gua anter ya. "

"Hah, lo mau nganter gua pulang. Nggak salah tuh Dre, setelah apa yang lo lakuin ke gua. Lo masih bisa berlaga baik ke gua. " bentak Nadya

"Plis Nad, gua bela belain pindah kesini demi lo. Karna gua itu masih cinta sama lo. " ucap Andre

"Jadi Andre masih menyimpan perasaan ke Nadya. Apakah mungkin mereka akan jadian. " ucap Ardy yang tidak sengaja lewat

"Pupttt, hahahaha. Lo lucu banget Dre sumpah. Bercanda lo nggak lucu. " ucap Nadya tertawa

"Gua nggak bercanda Nad, gua serius. Apa lo mau jadi pacar gua. " ucap Andre

"Ya pasti nggak lah! Lo ngaca dong! Apa dirumah lo nggak ada kaca! Lo itu udah nggak pantes buat gua, setelah lo buat hati gua sakit. Lo masih berani bilang cinta sama gua. Sampai kapan pun gua nggak akan pernah suka, apalagi mau jadi pacar lo! " bentak Nadya

Refrain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang