"Maafin gua kak. Gua tahu tadi gua egois banget. " ucap Nadya memeluk sang kakak
"Lo nggak salah Nad, kakak yang egois. Seharusnya kakak nggak libatin lo sama masalah kakak, karna lo sendiri juga lagi ada masalah kan. " ucap Ananta
"Tapi tetap aja kak. Gua salah tadi udah pergi gitu aja. " ucap Nadya
"Nad, gimana ya. Kakak bingung sama keputusan kakak. " ucap Ananta
"Kak, kalau menurutku kakak mending minta petunjuk sama Allah kak (maaf yang non muslim). " ucap Nadya
"Mungkin kakak harus shalat istikharah ya Nad. " ucap Ananta
"Iya kak, karna keputusan ini keputusan besar kak. Karna menyangkut masa depan kakak. " ucap Nadya
"Kak, gua ke kamar dulu ya. ""Iya Nad. " ucap Ananta
Nadya segera masuk kedalam kamarnya dan mencari sesuatu dilaci meja belajarnya. Nadya pun berhasil menemukan sebuah foto tentang masa lalu kakaknya.
"Kak, alasan gua setuju kakak menikah sama kak Tasya karna ini. " ucap Nadya memegang sebuah figura berisi foto yang didalamnya terdapat seorang anak kecil yang dirangkul oleh dua orang pasangan
"Kak Anatasya apa kabar kak, diatas sana. Nadya kangen banget sama kakak. Tau nggak kak, sekarang tuh kak Ananta udah bisa tersenyum lagi didekat cewek setelah kedatangan seorang cewek yang mirip banget sama kakak. " ucap Nadya menangis
Flasback on
"Kak Tasya ayo kak ikut foto sama aku dan kak Ananta. " ajak Nadya
"Iya Nadya. " ucap Anatasya menghampiri Ananta
"Senyum semuanya. "
Kebahagiaan mereka bertiga layaknya sebuah keluarga. Senyum terukir dimasing masing bibir mereka. Anatasya dan Ananta sudah bersahabat sejak lama, hingga Ananta menyimpan sebuah perasaan kepada Anatasya. Hari dimana setelah Ananta menembak Anatasya, dia harus menerima kenyataan pahit. Anatasya pergi untuk selama lamanya karna penyakit tumor otak. Ananta sangatlah sulit merelakan kepergian Anatasya, setiap hari yang dia lakukan hanya diam menatap jendela berharap Anatasya dapat menyapanya kembali. Sejak kepergian Anatasya, Ananta menjadi dingin terhadap cewek. Menurut dia tidak ada yang dapat menggantikan posisi Anatasya dihatinya.
Flasback off
Nadya sama sekali bingung kenapa masa lalu tersebut tiba tiba terbesit kembali dipikiran Nadya. Air mata pun sudah mengering dari mata Nadya. Tiba tiba Nadya teringat sebuah kotak pemberian Anatasya sebelum dia pergi. Nadya pun segera mengambil kotak tersebut didalam lemari Nadya. Lagi lagi Nadya kembali teringat kenangannya bersama Anatasya.
Tiba tiba pintu kamar Nadya terbuka, dan berdiri lah sesosok laki laki yaitu kak Ananta. Entah kenapa raut wajah Ananta berubah ketika dia melihat kotak dan figura yang ada dikasur Nadya. Ananta terlihat sangat marah, dia pun langsung mengambil paksa kotak dan figura tersebut dari tangan Nadya.
"Kak kenapa diambil? " tanya Nadya bingung
"Kenapa lo masih nyimpen barang ini! Jawab gua kenapa Nad!" tanya Ananta penuh amarah
"Emangnya salah kak? Ini kan pemberian kak Anatasya. " jawab Nadya
"Jangan pernah lo sebut nama dia lagi! Gua nggak mau dengar nama dia lagi! " bentak Ananta membawa barang tersebut keluar rumah
"Kak, mau dibawa kemana kak barangnya? " ucap Nadya mengejar Ananta
Ananta benar benar marah melihat barang barang tersebut. Dia sama sekali tidak mau mengingat masa lalunya bersama Anatasya. Dengan penuh amarah, Ananta langsung membanting kotak dan figura tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain [END]
Teen FictionNadya seorang cewek yang membenci hujan dan mencoba menutupi sebuah masalahnya dengan menahan diri. Hingga suatu saat datanglah seorang laki laki yang datang mengubah hidup Nadya menjadi lebih berwarna