Setelah selesai makan dari kantin, Cia dan Rizki pun segera kembali ke kelas. Saat mereka tiba dikelas, mereka melihat Nadya dan Ardy sedang mengobrol serius. Entah kenapa Rizki merasa tidak suka Nadya dekat dekat dengan Ardy, apakah Rizki jatuh cinta kepada Nadya. Mereka berdua pun langsung menghampiri Nadya dan Ardy.
"Nad ini gua bawain lo batagor sama jus. Gua tahu lo pasti lapar kan." ucap Rizki memberikan batagor dan jus ke Nadya
"Makasih Ki, tahu aja lo gua lagi lapar banget." ucap Nadya menerima makanan tersebut dari Rizki
"Eh gua ke toilet dulu ya." ucap Gracia
"Mau gua anter. " tawar Nadya
"Nggak usah gua sendiri aja. " ucap Gracia pergi
"Gua juga mau ke toilet. " ucap Ardy lalu pergi
"Aneh kok pada ke toilet ya." batin Nadya
"Nad, batagornya nggak dimakan. Nanti keburu bel loh." ucap Rizki
"Eh iya, hampir lupa. Gua makan ya. " ucap Nadya memakan batagornya
Saking asiknya makan, Nadya tidak menyadari disudut bibirnya terdapat noda bumbu batagor.
"Lo kalau makan lucu juga ya. " ucap Rizki
"Kenapa kok lucu?" tanya Nadya
"Iya lo makan kayak anak kecil. " ucap Rizki tertawa kecil
"Pasti belepotan ya, dimana? " ucap Nadya berusaha membersihkannya sendiri
"Sini gua bantu lo." ucap Rizki membersihkan noda disudut bibir Nadya menggunakan tisu
"Aneh kenapa gua jadi deg degan gini sih. " batin Rizki menatap Nadya
Tidak sengaja Ardy melihat semuanya didepan kelas. Untungnya Cia belum datang ke kelas, saat Cia akan kembali ke kelas Ardy pun langsung mengalihkan pandangan Cia.
"Ardy lo ngapain masih didepan kelas, ini udah bel. " ucap Gracia
"Eh Cia, lihat deh itu pohonnya bagus banget ya. " ucap Ardy mengalihkan pandangan Cia
"Aneh banget sih lo Dy, bagus darimana coba. " ucap Gracia
"Coba lihat baik baik deh, bagus banget tahu. " ucap Ardy
"Tahu ah Dy, nggak jelas banget lo. Gua mau masuk kelas aja nanti ketahuan guru baru tahu rasa loh. " ucap Gracia memasuki kelas
"Eh Nad udah bel, gua balik ke bangku gua ya. " ucap Rizki tersadar
"Iya Ki, thanks batagor sama jus nya. " ucap Nadya
"Nad tahu nggak sih, si Ardy nggak jelas banget tahu. Masa pas gua mau masuk kelas dia tiba tiba nyuruh gua lihat pohon didepan kelas kan aneh banget. " kesal Gracia ketika duduk dibangkunya
"Kan Ardy emang orangnya nggak jelas." ucap Nadya
"Ardy? " ucap Gracia bingung
"Maksud gua, Dewa iya Dewa kan orangnya emang nggak jelas. " ucap Nadya
"Oh.. Iya bikin sebal banget. " ucap Gracia
"Mungkin Ardy ngelakuin itu untuk ngalihin perhatiannya Cia biar dia nggak sakit hati." batin Nadya melihat Ardy memasuki kelas
****
Sampai saat ini Ananta masih bingung mencari cewek yang akan menjadi pacar pura pura nya. Dia pun terduduk di salah satu tangga kampus sambil melamun. Saat dia masih disibukan dengan lamunannya tiba tiba saja dia merasakan basah di kemejanya. Ternyata benar, kemejanya tersiram jus akibat ulah seorang cewek yang tidak asing wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain [END]
Teen FictionNadya seorang cewek yang membenci hujan dan mencoba menutupi sebuah masalahnya dengan menahan diri. Hingga suatu saat datanglah seorang laki laki yang datang mengubah hidup Nadya menjadi lebih berwarna