29. Kelicikan Sarah

25 3 0
                                    

"Sumpah ya Ki, gua kesal banget sama tuh orang. Bisanya kok fitnah orang terus sih, andai Ardy dan Cia tahu yang sebenarnya gua nggak tahu deh ekspresi tuh orang kayak apa. " ucap Nadya tidak henti hentinya mengomel

"Terus lo maunya gimana? " tanya Rizki santai sambil meminum orange juice pesanannya

Ya, disinilah Nadya dan Rizki sekarang. Setelah pulang sekolah Nadya langsung mengajak Rizki pergi ke sebuah cafe hanya untuk sekedar mengeluarkan semua unek unek Nadya tadi disekolah.

"Gua juga nggak tahu, kayaknya Sarah itu orangnya cerdik. " ucap Nadya ikut meminum minuman pesanannya

"Bukan cerdik, tapi licik. " ucap Rizki

"Tunggu Ki, kayaknya dia itu pernah bilang sesuatu ke gua. " ucap Nadya

"Apa itu?" tanya Rizki

"Gua lupa. " jawab Nadya dengan polosnya

"Ya ampun Nad, ngapain bilang kalau lupa. Bikin orang penasaran aja deh lo. " ucap Rizki kesal

"Sabarlah, ini juga gua lagi berusaha buat ngingat. Hhmmm apa ya? Oh ya gua ingat. " ucap Nadya
"Sarah itu pernah ngomong ke gua tolong jauhin Ardy dan lo. "

"Mungkin ini saat yang tepat buat gua cerita ke lo. " ucap Rizki

"Ceritain sekarang juga, awas sampe bikin gua penasaran. " ucap Nadya galak

"Galak amat mba, ok ok gua cerita sekarang. Jadi waktu SMP gua, Ardy, Cia dan Sarah udah bersahabat. " ucap Rizki

"Tunggu tunggu, kalau lo, Ardy dan Cia udah sahabatan dari SMP kenapa kalian malah kayak orang musuhan. " ucap Nadya

"Makannya dengerin orang cerita dulu. " ucap Rizki

"Ampun bang, silahkan dilanjut ceritanya. " ucap Nadya

Flasback on

Rizki POV

Ini adalah cerita masa SMP gua bersama sahabat gua. Kami kenal dari awal MOS dan sampai akhirnya menjadi akrab. Setiap hari kami selalu bersama sama, hingga akhirnya masalah pun mulai muncul. Gua mulai menyukai Sarah, begitu pun Ardy. Awalnya kami mendukung satu sama lain untuk menaklukan hati gebetan masing masing, karna kita berdua belum mengetahui bahwa gebetan kita orang yang sama. Pas kenaikan kelas, semuanya baru terungkap. Gua dan Ardy memberanikan diri untuk menyatakan cinta ke Sarah, tapi bukannya memilih satu diantara kita Sarah malah memilih kita berdua sampai akhirnya pas tengah semester Sarah menerima Ardy dan pergi meninggalkan kita begitu saja. Mulai saat itu gua mencoba mengalah tapi Ardy terus menerus menyalahkan kepergian Sarah itu karna gua. Disitu kami bertiga terpecah Ardy terus bersama Cia dan gua... Gua memutuskan untuk sendiri dulu sampai semua kembali baik. Gua pelan pelan melupakan Sarah, sampai akhirnya gua bisa move on dan gua mulai menyimpan rasa kepada Cia. Setahun kemudian semuanya mulai mereda sampai kita kelas 1 SMA. Gua nggak pernah berani nyatain cinta gua ke Cia, rasanya sulit banget. Seiring berjalannya waktu kami bertiga mulai bersahabat lagi sampai gua tahu kalau ternyata Cia juga ternyata suka sama gua. Disitu gua senang banget dan akhirnya gua memberanikan diri untuk nembak Cia, tapi pada saat hari dimana gua mau nembak Cia disitu juga gua tahu kalau Ardy suka sama Cia. Gua bingung, gua nggak mau kejadian waktu SMP terulang kembali. Dengan keputusan gua yang sudah bulat, gua kembali mengalah demi Ardy, gua mulai menjauhi Cia bahkan membuat hatinya terluka. Makannya karna kejadian itu gua jadi agak jutek ke Cia begitu pun ke Ardy.

Flasback off

"Tapi apa itu nggak keterlaluan ya Ki, mengalah dua kali. Lo emang sahabat sejati Ki. " ucap Nadya

"Ah apaan sih lo, jadi malu kan gua. " ucap Rizki

"Oh ya, lo masih suka sama Cia? " tanya Nadya

Refrain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang