14. Mulai dekat

31 4 0
                                    

"Huh, capek juga hari ini. Badan pegel pegel semua. " ucap Nadya merebahkan tubuhnya di kasur miliknya

"Belajar bentar deh, habis itu tidur. " ucap  Nadya duduk di meja belajarnya

Saat Nadya akan membuka bukunya, dia menemukan sebuah paperbag pemberian papanya tadi pagi. Awalnya Nadya tidak ingin membukanya tapi rasa penasaran Nadya semakin besar akhirnya dengan ragu Nadya membuka paperbag tersebut

Dan air mata pun langsung mengalir deras ketika Nadya mengetahui isi dari paperbag tersebut. Sebuah tas dan topi serta sebuah foto dapat membuat Nadya teringat kembali akan kenangan kenangan manis bersama keluarganya.

"Kenapa harus ini sih yang ada didalam paperbag ini. " ucap Nadya menangis mengingat masa lalunya

Flasback on

Hari ini merupakan hari yang sangat bahagia untuk seorang Nadya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke sepuluh tahun.

Balon warna warni, serta berbagai hiasan bergantungan di rumah Nadya. Semua keluarga besar juga turut merayakan hari bahagia tersebut.

Sekarang adalah waktunya pembukaan kado, dengan senang Nadya membuka satu persatu kado yang diberikannya. Saat Nadya membuka kado pemberian mamanya betapa senangnya dia mendapatkan sebuah tas dan topi berwarna hijau yang merupakan warna kesukaannya. Saking senangnya Nadya langsung memeluk sang mama dengan eratnya. Tidak lupa mereka pun berfoto bersama untuk kenang kenangan.

Flasback off

"Kenapa sih pa? Kenapa harus anda ingatkan lagi peristiwa itu. Apa yang anda mau. " ucap Nadya menangis sambil memeluk hadiah pemberian om Bima

****

Cuaca malam yang dingin membuat siapa pun tidak ingin berlama lama berada di luar. Berbeda hal nya dengan Tasya, saat ini dia masih berjalan menuju rumahnya setelah berkunjung dari rumah Ananta.

Dingin, itulah yang dirasakan Tasya. Tapi dia tetap berjalan. Sampai di tengah perjalanan tiba saja dia diganggu oleh seorang preman.

"Hai cewek cantik, sendiri aja. "

"Apaan sih lo ganggu tahu nggak? " ketus Tasya

"Eits, jangan galak galak lah neng jadi cewek. Ikut abang yuk. "

"Gua mau pulang capek! Pergi lo jauh jauh!" bentak Tasya

"Kalau nggak mau ikut, serahin barang barang lo. "

"Enak aja lo ngambil barang orang seenaknya. Kerja sana! Jangan malakin orang terus. " bentak Tasya

"Serahin barang lo kalau nggak. " ancam preman tersebut

"Kalau nggak apa! Lo kira gua takut, nggak!" tantang Tasya

Karna sudah terlalu kesal preman tersebut pun langsung mencekal tangan Tasya dan akan memukulinya. Saat tangan preman tersebut sudah hampir mendarat di wajah Tasya tiba tiba ada sebuah tangan yang menahan tangan preman tersebut. Saking takutnya Tasya sedari tadi sudah menutup matanya.

"Minggir lo mau jadi pahlawan kesiangan!"

"Gua bukan pahlawan kesiangan. Karna ini udah malam. " ucap Ananta sedikit bercanda

"Ya elah lagi tegang kayak gini masih sempat sempatnya aja bercanda. Capek deh." batin Tasya menahan tawa

"Jangan banyak bacot lo. " ucap preman tersebut memukuli Ananta

"Gimana sih, kalau mau mukul bilang bilang kek, udah tahu belum siap. " kesal Ananta menahan kesakitan

"Mana ada orang berantem bilang bilang. Bilang aja lo nggak bisa berantem kan, malah sok sok an jadi pahlawan kesiangan."

Refrain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang