01. Jeno Alfairuz Zafran ❤

36.8K 1.2K 145
                                    

Up!

Vote! *bagi yang belum.

Comment!

Thank you and happy reading ‹3 !!



















•••
MLHS
•••


11:15 WIB

At School...

Saat ini kelas sedang jam kosong, jadi kamu hanya duduk malas di kursimu. Iya kamu masih SMA, sudah kelas 3 sih, senin depan sudah ujian kelulusan. Teman sekelasmu sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang membaca buku, bergosip, tidur, dan ada yang melamun seperti hal yang kamu lakukan.

"Sayang?"

Tiba-tiba saja ada suara lembut yang memanggilmu dari samping kiri. Reflek kamu menoleh, raut wajahmu berubah senang, ternyata sosok kekasihmu sudah duduk di samping kamu, itu sebenarnya kursi milik Eric, teman sebangkumu, dia blasteran Indo-Amerika omong-omong, dan anak itu sedang di kantor osis, maklum dia mantan ketua osis angkatan tahun lalu dan sekarang ia sering dimintai bantuan oleh adik kelas yang kini menjadi enam harian osis.

"Hum?" Responmu lembut juga, begitu cerah saat mengetahui kekasihmu yang notabenenya berbeda kelas denganmu kini berada di sampingmu.

Kekasihmu itu tersenyum dan berkata, "Kelas kamu jamkos, ga bosen? Mau makan? Biar aku beliin makanan di kantin."

Kamu menggeleng, "Engga Je, udah ga usah repot-repot. Kamu kok bisa-bisanya ke sini? Jamkos juga?"

Dia, Jeno. Jeno Alfairuz Zafran, siswa tampan, lemah lembut, yang senyumannya bisa membuat semua orang berada di ambang kematian. Dia, kekasihmu. Kalian sudah menjalin hubungan sejak semester akhir di kelas sepuluh, jadi sudah lumayan lama.

Kini giliran ia yang menggeleng sambil menunjukkan eyesmile nya, "Engga jamkos sih, tadi ada tugas, tapi udah selesai. Ini beneran ga mau beli makan? Soalnya dari tadi aku liat kamu lemes, aku jadi takut kamu sakit. Kata Haechan, kamu ga ke kantin pas istirahat tadi."

Bibirmu terangkat membentuk sebuah kurva tipis yang sangat manis. Hal yang paling tidak bisa kamu tolak dari sosok ini adalah sikap perhatiannya. Ia begitu memperhatikan dirimu, entah itu pola makan, waktu istirahat, serta mengingatkanmu tentang tugas sekolah. Tak jarang, ia bahkan membantumu dalam mengerjakannya. Sebesar itu perasaannya terhadapmu.

"I'm okay, Jeno. Aku emang belum laper aja kok. Jangan khawatir, kamu sendiri udah makan belum?" Tanyamu.

Ia mengangguk, "Udah, Mama Jaemin bawain dia bekal banyak banget, jadi Jaemin maksa aku sama Renjun buat makan bekal dia bareng-bareng. Soalnya emang banyak banget sih bekalnya." Kamu mengangguk paham atas jawabannya.

Kalian terdiam beberapa saat, namun Jeno kembali memecah keheningan antara kalian berdua, "Sayang...."

Kamu pun menatapnya dengan alis terangkat, "Hm?"

Jeno terlihat sedih, kedua alisnya turun, "Aku nanti ga bisa anter kamu pulang, ada urusan di rumah. Aku order-in taksi ya?"

Kamu menggeleng dengan senyum teduh, "Aku bisa pulang sendiri kok, ngga papa."

Ia menatapmu datar, paling tidak suka jika kamu menolak seperti ini. Ia melakukan ini karena ingin kamu baik-baik saja saat ia tidak ada di sampingmu. Kamu menyadari perubahan raut wajahnya, tidak ingin hal ini berbuntut panjang, akhirnya kamu pun menyetujuinya.

MARK LEE 🍉 Husband Series [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang