MARK LEE 🍉 Husband Series [✔]

02. Muhammad Zalyn Mark 🇨🇦

Up!

Vote! *bagi yang belum.

Comment!

Thank you and happy reading ‹3 !!

•••
MLHS
•••

"Hah?"

Kamu tidak mengerti. Semua sangat tiba-tiba dan kamu tidak bisa menerima hal itu begitu saja. Calon suami? Lelucon macam apa ini?

Dia orang asing, tiba-tiba ada di sini dan orang tuamu bilang bahwa ia adalah calon suamimu. Lucu sekali.

Lantas bagaimana dengan Jeno? Bukan kah mereka berdua bahkan bang Yukhei juga sudah tau bahwa Jeno adalah kekasihmu?

"Jangan bercanda Ma, Pa." Responmu kemudian.

Mama menggeleng, "Beneran, dek, dia ini calon suami kamu."

Kamu tertawa, "Mama, aku lagi ngga ulang tahun. Ngga perlu prank begini."

"Mama serius, dia, Mark, calon suami kamu." Jawab Mama dengan lugas.

Kamu terdiam sebentar, menatap orang tuamu tidak percaya. "Aku ada Jeno, ngga bisa menikah sama orang lain."

"Pisah aja sama Jeno." Sahut Papa begitu ringan. Hal itu membuatmu marah, mereka tidak bisa memutuskan hal sepenting ini secara sepihak.

"Excuse me?" Tanyamu untuk memastikan.

Papa bisa dengan mudahnya berkata seperti itu tanpa memikirkan perasaanmu, lucu sekali sampai kamu ingin menangis rasanya. Kamu lirik sekilas laki-laki yang mereka maksud. Entah mengapa, saat melihatnya, kamu merasa sangat marah. Sehingga, kamu kembali menatap Papa.

"Ngga, Pa. Aku ngga mau." Jawabmu kemudian.

Papa menggeleng, "Kamu harus, dek."

"I said no, Papa ga bisa paksa aku." Kamu menyahut dengan tegas.

Papa menghela napas, "Of course I can, kamu akan menik-"

"I DONT AND NEVER!" Sahutmu dengan nada keras, meski sebenarnya kamu tidak ingin membentak orang tua. Namun, kamu sudah terlanjur marah, Papa tidak mengerti bahwa kamu sungguh tidak mau menikah dengan orang asing tersebut.

Suasana mendadak hening setelah kamu berteriak, sepertinya mereka terkejut. Kamu mengucapkan maaf dalam hati.

"Tapi ini demi kebaikan kamu." Suara Mama memecah keheningan.

"Emangnya kalau sama Jeno ga baik? Ma, Pa, kalian udah kenal baik juga sama Jeno, kenapa jadi tega gini? Ngga, aku ngga mau." Jawabmu.

"Jeno pasti ngertiin kamu, dia kan sayang banget sama kamu." Ini Papa.

"Terus kenapa Papa Mama ga bisa ngertiin aku? Kalian ga sayang sama aku? Aku ada Jeno, tapi tiba-tiba kalian ngenalin orang asing ini sebagai calon suami aku? Lucu banget." Kamu membalikkan perkataan Papa. Kamu tidak mau, menikah adalah hal sakral, tapi orang tuamu malah menjodohkanmu dengan lelaki asing yang tidak pernah kamu kenal. Lagipun, kamu sungguh menyayangi Jeno. Bagaimana jika dia tau tentang hal ini? Kamu tidak bisa membayangkannya.