35. Beautiful Time

5.9K 507 341
                                    

Up!

Judul tidak sesuai isi, part ini akan terasa membosankan. Jadi kalian bisa skip saja.

Tapi tinggalkan vote ya! Hehe

Happy reading!
















































•••
MLHS
•••

Setelah insiden memeluk Kak Hyun, Mark menjadi bulan-bulanan Ayah Bunda serta Kak Hyun sendiri selama kalian menginap di sana. Mereka menggodanya habis-habisan hingga Mark menyerah. Hingga suamimu itu sudah tidak peduli lagi dengan segala kalimat penuh ledekan dan sindiran yang mereka layangkan untuknya.

"Calon bapak tapi pundungan...."

"Hyun, bawa aja (Y/n) keluar, toh suaminya lagi ga mood tuh buat ngajakin jalan. Bibirnya udah maju kaya bebek hahahahaaa...!"

"Hyun, bawa kawin lari aja sekalian."

Sekitar dua hari, setelah itu Mark kembali memboyongmu pulang ke Toronto. Mungkin ia sudah tidak betah mendapat perlakuan seperti itu di rumah orang tuanya. Kamu yang melihat wajahnya selalu ditekuk suntuk pun hanya bisa tertawa geli. Mark itu sangat lucu jika sudah merajuk. Anak anjing saja kalah lucu darinya.

Sesampainya di rumah, Mark masih merajuk. Ia menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu dengan keras. Ia meracau tidak jelas sambil sesekali menyebut nama Tuhan.

Entah, mungkin Mark sedang berdzikir hahahahaa....

"Masih mau ngambek?" Tanyamu setelah selesai meletakkan kembali tas berisi pakaian di dalam lemari. Ya, saat Mark rebahan di sofa, kamu memilih untuk langsung ke kamar. Membereskan barang bawaan dan sekalian membersihkan badan. Hari sudah mulai gelap ketika kalian sampai di rumah ini omong-omong.

Setelah selesai dari kamar, kamu segera turun kembali untuk membujuk Mark yang tampaknya masih merajuk.

Kamu lihat ia masih diam sambil memejamkan mata. Namun keningnya berkerut menghasilkan garis-garis emosi di sana.

Akhirnya, kamu melangkah mendekat, mengambil posisi di dekat kepalanya, mengangkat kepalanya dan duduk sehingga kini kepalanya berada di pangkuanmu.

Akhirnya, kamu melangkah mendekat, mengambil posisi di dekat kepalanya, mengangkat kepalanya dan duduk sehingga kini kepalanya berada di pangkuanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tampaknya ia masih tidak bereaksi, matanya masih terpejam dengan kesal. Kamu tersenyum lembut melihatnya, tanganmu bergerak mengusap lembut surainya. Mengusap keningnya sehingga garis-garis itu memudar.

"Emosi mulu nih Ayah, nanti cepet tua baru tau rasa." Ujarmu. Berniat menegur dengan cara menyisipkan nada canda.

Bibirnya mengerucut sebal, sepertinya ia kesal mendengar kalimatmu.

Jemarimu masih mengusap kepalanya begitu lembut, dan sepertinya itu mampu membuat Mark sedikit demi sedikit melunak.

"Bibirnya kenapa cemberut gitu? Mau saingan sama donald duck ya?" Tanyamu, kembali bercanda.

MARK LEE 🍉 Husband Series [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang