06. Now We're Done

7.1K 656 114
                                    

Up!

Vote! *bagi yang belum.

Comment!

Thank you and happy reading ‹3!




•••
MLHS
•••

"Kamu jahat Je..."

Jeno tertegun atas kalimat yang keluar dari mulutmu. Ya. Jeno memang jahat. Ia tega menyembunyikan semuanya darimu.

"Maafin aku, aku kaya gini karena aku sayang sama kamu." Ucapnya tak kalah lirih.

"Kamu jahat." Ujarmu lagi.

Untuk yang kedua kalinya, kamu sebut ia jahat. Semakin erat saja rengkuhan kedua lengannya di badanmu. Tapi maaf, kamu telahh terlanjur kecewa.

"Jangan benci ak-"

Srek!

"KAMU JAHAT UDAH SEMBUNYIIN INI SEMUA DARI AKU JENO! KAMU JAHAT!"

Kamu hentakkan lengan Jeno dengan kuat dan penuh emosi sehingga kamu terbebas dari rengkuhannya.

Kamu tatap wajahnya yang penuh oleh air mata itu dengan tatapan tidak percaya. Sekarang kamu berhadapan dengannya, karena rengkuhannya telah kamu lepas secara paksa.

Ia menatapmu sedih, raut penyesalan tampak di wajahnya, "Maafin aku, aku ngelakuin ini demi kamu-"

"Demi aku? KAMU NGGA NGASIH TAU AKU KALAU KAMU UDAH TAU SEMUANYA DAN SEKARANG KAMU BILANG ITU DEMI AKU?!" Potongmu penuh emosi.

Ia mencoba meraih tanganmu namun kamu menolak, "Aku cuma ga mau kamu makin sedih dan bikin belajar kamu terganggu, waktu itu kita masih sibuk ujian. Tolong maafin aku sayang, maaf..."

Kamu menggeleng, merasa bahwa hal yang Jeno lakukan adalah kesalahan besar. Kamu pandang ia lurus pada mata, "Kalau kamu ngomong sama aku, kita pasti bisa batalin perjodohan itu dan sekarang kita gak bakalan ribut kayak gini. Aku ga mau nikah sama orang lain, Je! Aku maunya cuma sama kamu! Aku sayang sama kamu! Kamu bisa ngerti itu ga sih? Sekarang kamu tiba-tiba bilang mau ngelepas aku gitu aja? Kamu gatau seberapa sesaknya aku nahan semua ini sendiri cuma agar kamu ga tau dan kamu ga sakit. Tapi apa? Kamu malah ada di pihak Mama Papa dan ikut bikin aku sakit? Tega kamu?"

Ya.

Kamu menangis sekarang, menangis sambil menumpahkan emosimu yang meluap karena Jeno. Jeno pun masih mengalirkan air matanya. Ia masih menatapmu yang kacau dengan hati hancur. Ia ingin memelukmu sekali lagi, ingin membuatmu merasa tenang meski kenyataan tidak berpihak.

Jaemin, Renjun, Haechan, Eric, dan Yangyang pun masih tidak bersuara. Mereka terdiam melihat betapa kacaunya dirimu, betawa hancur juga Jeno saat ini. Ini persoalan bukanlah sesuatu yang bisa mereka bantu ringankan. Mereka tidak bisa melakukan apapun.

"Aku cukup tau diri (Y/n), mau kita usaha batalin sampai gimanapun, hasilnya pasti ibarat kita menegakkan benang basah. It will always be nothing." Jawab Jeno dengan suara serak. Ia mengatakan kalimat-kalimat yang sebenarnya juga melukai hatinya. Jeno tau mengatakan itu sama saja melukai diri sendiri, tetapi Jeno harus.

Kamu tatap ia penuh kekecewaan, "Terus kamu rela gitu aja ngelepas aku? Sebenernya kamu itu sayang ga sih sama aku?"

Jeno mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak tahu harus bagaimana membuat ini membaik.

Oh God? Mimpi burukmu telah menjadi nyata. Kamu akan berpisah dengan Jeno. Kamu tidak akan lagi menghabiskan waktu dengan senang bersamanya. Jeno bukan lagi milikmu. Eyesmile itu tidak akan lagi tertuju padamu. Kamu akan kehilangannya, kamu akan kehilangan Jeno. Kamu akan... sendiri tanpanya.

MARK LEE 🍉 Husband Series [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang