13 • Haters

2.1K 325 6
                                    

Part 13 : Haters

•••






Bel tanda pergantian pelajaran yang berbunyi membuat berhentinya kegiatan belajar mengajar untuk berganti dengan pelajaran yang lain. Begitu pula dengan kelas 12-3 yang baru saja selesai menjalani pelajaran olahraga yang cukup melelahkan.

Sebagian dari murid kelas itu terlihat masih sempat untuk sekedar beristirahat di kantin, ada pula yang langsung bergegas berganti baju untuk pelajaran selanjutnya. Salah satunya Yeri, yang saat itu tengah berjalan menuju ruang ganti sendirian karena Koeun dan Chaeyoung pergi ke toilet lebih dulu sebelum ikut berganti baju.

Gadis berambut hitam itu mengibaskan tangannya, mengipas karena merasa cukup gerah karena keringat di tubuhnya. Dia tersenyum saat membayangkan mencuci muka terlebih dulu sebelum ganti baju. Dengan pemikiran itu, dia mempercepat langkahnya.
Dia berbelok di tikungan koridor karena ruang ganti terletak di bagian belakang gedung.

Beberapa murid lain yang baru selesai olahraga juga terlihat menuju tempat yang sama, tidak perduli perempuan atau laki-laki karena ruang ganti itu memang bersebelahan. Tapi saat langkahnya tinggal enam langkah lagi, tiba-tiba-

'Byuuuurrr'

- guyuran air yang entah datang darimana menyiram tepat di atas kepalanya. Basah kuyup, itu sudah pasti.

Yeri terdiam dengan mata terpejam, setelah merasa tidak ada lagi guyuran itu. Dia membuka matanya dan mengusap wajahnya, melihat kaget pada seluruh tubuhnya yang basah. Beberapa murid yang ada disana hanya melihat dan mulai berbisik-bisik. Tapi Yeri tidak perduli, dia mendongak dan mendapati sebuah ember besar di atas sana. Entah bagaimana caranya ember itu bisa terbalik tepat saat dia melewati jalan itu.

Beberapa siswi yang ada disana bahkan tertawa melihat Yeri yang masih terdiam dengan ekspresi yang hampir menangis.

"Yeri!" suara teriakan seorang pemuda yang datang dari arah belakang tak membuat gadis itu menoleh, dia hanya menunduk dan memeluk dirinya sendiri. "Astaga, Yerm.. hei.."

Netranya melirik, hampir menangis saat melihat raut khawatir kekasih bulenya. "Mark.." dia mengucap nama itu lirih.

Mark mendelik kepada semua orang disekeliling sana. "Siapa yang bikin lo kayak gini?" tanyanya dengan suara tinggi. Membuat suara tawa tertahan dan bisik-bisik sebelumnya tak lagi terdengar. Melihat semua orang disana hanya terdiam, membuat Mark semakin geram.

Tangannya terkepal dengan rahang mengeras. "Brengsek! Gue bakal cari pelakunya dan bikin orang yang udah ngelakuin ini gak ganggu lo lagi!"

Teriakan peringatan itu lagi-lagi hanya direspon oleh keheningan. Mark berbalik dan segera menarik Yeri pergi dari sana.

Sementara di balik tembok terdekat, seorang siswi tersenyum puas akan hal itu. Dia menjatuhkan tali yang terhubung pada ember yang tadi menumpahkan air kepada Yeri.

"Rasain, lo emang pantes dapetin itu!" Ia mendengus kesal saat ternyata masih ada yang mau menolong gadis yang baru saja ia kerjai. "Cewek kayak lo tuh harus tau diri." Dia masih berbicara sendiri.

Setelah puas menyaksikan hal itu, dia berbalik dan langsung tersentak mundur mendapati seseorang sudah berdiri di belakangnya. "S-sunbae?" ucapnya penuh nada gemetar.

Orang yang dipanggil 'sunbae' tadi berdiri tenang disana dengan mata yang masih tertuju kearah kejadian yang baru saja terjadi itu.

Dia mengangguk pelan, "Bener, cewek kayak lo tuh harus tau diri." Ucapnya kemudian. Dan saat mata hitamnya melirik, siswi itu tahu kalau julukan yang di ucapkan pemuda didepannya tertuju padanya.

Yeri's Protectors | SM 99LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang