19 • Let's End

2.1K 330 13
                                    









"Yer, lo darimana?"

Gadis yang berjalan lesu di sana mendongak saat namanya di sebut. Terlihat olehnya para pacarnya yang berdiri menunggunya untuk keluar kelas, minus Xiaojun yang menjadi jarang masuk sejak pemakaman ibunya seminggu yang lalu.

Ah soal penyakitnya, keempatnya masih belum tahu sampai sekarang. Koeun dan Chaeyoung juga tutup mulut untuk hal ini. Meski karena itu keduanya mendadak over protective terhadap kesehatannya namun Yeri sangat bersyukur keduanya memahami keadaannya. Kemotrapinya juga berjalan lancar, kakak pertamanya yang bekerja di Singapura membiayai semuanya. Rencananya juga setelah kelulusan sekolah Yeri akan melanjutkan pengobatan kesana.

"Yer, lo kenapa? Kok murung. Apa ada yang ganggu lagi?" Yeri menatap Lucas yang bertanya khawatir padanya.

Mengganggunya? Bukankah apa yang dia terima kemarin-kemarin adalah akibat dari ulah para pacarnya? Yeri masih ingat saat Xiaojun, Lucas, dan Hendery berkata kalau bukan masalah memiliki empat pacar. Tapi nyatanya dampak negatif itu justru menimpa Yeri seorang. Sekarang ia tanya, apa para sahabat yang merangkap pacarnya itu memang benar-benar perduli padanya?

Netranya melirik saat Hendery memegang keningnya. "Lo gak apa-apa. Lo kenapa sih, gak biasanya murung dan diem terus kayak gini?"

Yeri hanya menghela nafas dan menggeleng pelan. Ia berjalan menuju mejanya dan mengambil barang-barang di sana.

Ia kembali melirik, menatap satu persatu ke arah pacarnya yang terlihat membicarakan sesuatu. Lalu fokusnya tertuju pada Mark yang ada tak jauh darinya.

'Mark... dia suka seseorang.'

'Dia suka sama lo bego! Dia cinta sama lo dan sakit hati sama lo. Tapi lo seenaknya pacaran sama empat orang sekaligus!'

Teringat kembali olehnya perkataan Mina saat mereka bertemu di kamar mandi tadi. Mark mencintainya dan sakit hati karena ulah dan kebodohannya.

Ia kembali menatap yang lain. Kenapa mereka membohonginya dan membawanya dalam keadaan sulit begini?. Kemudian dia menghembus nafas dan menggeleng. Mengikuti langkah yang lain yang mulai melangkah keluar kelas.

Dalam hati ia kembali berdebat dengan dirinya sendiri. Tidak seharusnya dia menyalahkan sahabatnya. Bagaimanapun, dia adalah yang paling salah. Dia terlalu bodoh bahkan tidak menyadari bagaimana proses sebuah hubungan yang sebenarnya.

'Tapi waktu itu mereka bilang gak apa-apa kalau punya pacar lebih dari satu,'

'Lo tuh emang bego banget ya. Cuma orang yang gak baik yang punya lebih dari satu pacar. Mereka gak nganggap hubungan kalian serius dan cuma mau bikin lo seneng, makanya mereka bilang gitu. Dengan kata lain, lo terlalu bego jadi gampang kena tipu,'

Yeri menggigit bibirnya. Benarkah? Benarkah ketiga pacarnya itu hanya menipunya? Benarkah mereka tidak menganggap serius hubungan ini? padahal Yeri benar-benar menganggap semuanya sebagai pacarnya, Yeri selalu mencari tahu bagaimana pacaran yang baik dan apa saja yang di lakukan oleh sepasang kekasih. Tapi, apa hanya ia yang menganggap semua itu serius?

'Mark cinta sama lo, bego!'

'Enggak!' Yeri menatap Mark. 'Kalau Mina jujur. Itu artinya Mark emang beneran cinta gue kan?' tanyanya dalam hati.

Dan ia hanya kembali merasa bodoh saat tidak menyadari itu sedari awal. Padahal selama ini, hanya Mark yang selalu mengatakan 'cinta' padanya. Hanya Mark yang terasa berbeda setiap kali memperlakukannya saat mereka berkencan. Hanya Mark yang memegang tangannya, memanggilnya 'sayang', bahkan...

Yeri's Protectors | SM 99LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang