1st

8.8K 285 31
                                    

Kim Soora Storyline

Cho Kyuhyun >< Seo Joohyun aka Kwon Joohyun

Mereka yang terbiasa berinteraksi dengan gadis itu sering mengatakan senyumnya seanggun mentari. Ditanya kenapa? Karena hanya dengan menunjukan senyum tulusnya, di sekitarnya akan ikut terkesima dan tanpa disadari akan ikut menyunggingkan senyumnya.

Gadis yang usianya akan beranjak 15 tahun bulan Juni nanti dengan kesadaran hatinya ikut membantu menjadi pekerja di salah satu panti sosial. Kegemarannya membaca berhasil membuat imajinasinya meluas dan tanpa di sadarinya ia bisa berbagi dengan mendongengkan apa yang di dapatnya pada manula yang berada di panti tersebut. Bagi gadis itu, manula disana sudah di anggapnya sebagai Kakek dan Neneknya. Yeoja itu bahkan tak sungkan bermanja-manja pada mereka. Memperlakukan manula yang tak di urus itu sebagai saudaranya sendiri.

Maka wajarkan jika mereka disana mengatakan kasih gadis ini sehangat matahari yang menyejukan. Tidak berlebihan dan tidak juga menutupi sinarnya. Terasa pas menghangatkan.

“Halmeoni sedih, karena Joohyun akan pindah ke Seoul.” Salah seorang manula yang sudah menganggap gadis itu cucunya sendiri menunjukan kekecewaan ditinggalkan.

“Tapi Hyun tidak akan melupakan Halmeoni. Yaksok.” Gadis bernama Joohyun itu mengacungkan kelingkingnya tanda berjanji.

Sang nenek tersenyum kecil, “Janji ya, Halmeoni ingin Joohyun sering mengunjungi panti ini ya.”

“Ne, janji yeoja.” Balasnya sumringah. Lalu pelukan tanda perpisahan pun terjadi.

Manula itu berjejer rapi layaknya anak sekolah, mendapatkan pelukan mentari hangat tak akan di sia-siakan begitu saja. Gadisdengan tubuh semampai itu memeluk nenek dan kakek yang menunjukan raut kesedihan atas kepergiannya. Inginnya, Joohyun tetap tinggal di kota ini. Menghabiskan waktu ditanah kelahiran. Sayangnya, orang tuanya yang terlalu penakut melepas ketiga putrinya memaksa tiga buah hatinya untuk mengiikuti orang tuanya ke Seoul. Memulai semuanya dari nol.

“Pai-pai,, Hyun pergi ya.” Katanya kemudian sambil melambai pada sekumpulan manula yang menunjukan kecintaannya pada gadis itu. Wajah senyum dengan raut kesedihan terpeta pada masing-masing wajah. Joohyun paham perasaan itu. Tapi mau bagaimana lagi, ia terlalu takut untuk melakukan semua sendiri tanpa Ibu, Ayah dan dua kakak perempuannya. Sebenarnya bukan takut, Joohyun tidak terbiasa melakukan semua hal sendirian.

“Ck, kau seperti pergi tanpa ada kemungkinan kembali saja.”

“Aish,, Yul Unnie, kita tidak mungkin kembali kesini. Rumah saja sudah dijual.”

Dua gadis yang sejak tadi duduk santai di kursi belakang mobil Hyundai hitam itu mengobrol kecil saat Joohyun masuk ke dalam. “Merekakan temanku Unnie.” Balasnya sendu.

Gadis berkulit agak gelap menatap adiknya prihatin namun suara yang ditimbulkan mampu membuat semua pasang mata menggelengkan kepalanya. Kwon Yuri bukan gadis yang mudah tersentuh. “Daddy, Let’s Go.. Seoul I’m Coming.”

***

Tanpa ada matahari mungkin bulan tidak akan pernah mampu memancarkan sinar diwaktu malam. Bahkan mungkin sang raja malam itu tidak akan pernah ada menghiasi gelapnya langit malam.

Mungkin itu sedikit ungkapan untuk sosok dingin dan tak tersentuh pria muda bernama Cho Kyuhyun. Wajahnya yang tampan, kepandaiannya yang bisa disebut jenius dan latar belakang keluarga yang memiliki tingkat sosial yang tinggi. Belum mampu membuat charisma seorang Cho Kyuhyun terpancar penuh.

Atau memang bulan tidak pernah bisa mandiri memancarkan sinarnya??

Jika ditanya seperti apa kehidupan Cho Kyuhyun? Jawabannya terlalu mudah. Sempurna. Kata yang bisa menjelaskan semua yang ada di sekitar Kyuhyun.

Like Sun and MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang