Pantai🌴

1.1K 136 22
                                    

Keesokan harinya,
Alice berangkat pagi-pagi sekali ke perusahaan daddy nya itu. Dia ingin mempersiapkan barang barang yang akan dibawa ke tempat pemotretan dan dibantu oleh staff kantor.

"Phi, aku ingin barang barang ini dimasukkan ke mobil. Dan aku butuh seseorang untuk menjadi supirku." Ucap Alice pada salah satu staff.

"Apa tidak perlu membawa fotografer perusahaan ini Ms. Alice?" Tanya staff itu sopan.

"Tidak perlu phi, percayakan saja padaku. Kali ini hasilnya pasti akan sangat memuaskan." Ucap Alice bersemangat.

Staff itu pun melaksanakan apa yang diminta Alice, memasukkan barang barang seperti berbagai jenis kamera, laptop, dan lainnya kedalam sebuah mobil. Lalu meminta salah satu supir perusahaan mengantar atasan baru nya itu.

Setelah semua perlengkapan siap, Alice pun berpamitan pada para staff dan langsung ke tempat tujuan, yaitu sebuah pantai yang tidak terlalu ramai namun pemandangan dan penginapannya sangat indah di Thailand. Butuh waktu sekitar 3 jam jika menggunakan mobil.

Para phi Alice telah diberi tahu agar mereka langsung ke tempat pemotretan saja menyusulnya. Yang sebelumnya telah diberi tahu tempatnya tersebut.

--------------------♡♡♡---------------------

Disisi lain,
Saint, Plan, Gun dan Earth berkumpul dirumah Saint. Mereka menunggu dijemput para 'pangerannya' itu.

Awalnya orangtua mereka tak mengizinkan mereka pergi, namun Alice menelpon dan berbicara langsung dengan orangtua mereka. Entah apa yang dibicarakan hingga orangtua nya mengizinkan mereka pergi.

"Saint, apakah benar kita akan menjadi model?" Tanya Earth memecah keheningan. Earth sangat senang saat dirinya ditawarkan menjadi model majalah oleh Title.

"Ya, adiknya phi Perth tidak mungkin berbohong pada kita." Jawab Saint ringan.

Mereka sebenarnya bingung, mengapa harus mereka yang menjadi model di sebuah majalah? Padahal membayangkannya saja mereka tak pernah. Namun Alice dengan terus memaksa mereka agar mau membantunya menjadi model dengan mengatakan, "Apa phi tidak ingin membantuku? Akupun akan memberi kalian uang saku agar tak perlu merepotkan orangtua kalian lagi."

Sebenarnya orangtua mereka termasuk orang yang lumayan 'berada', mereka tak pernah kekurangan uang, hanya saja ini kesempatan agar mereka menjadi lebih mandiri lagi dengan tidak meminta uang saku pada orangtua mereka.

Setengah jam berlalu,
Suara bel rumah menyadarkan mereka bahwa 'pangeran' mereka telah datang.

Dengan langkah yang riang Plan membuka pintu berniat menyambut Mean. Dan benar saja Mean dengan teman temannya telah siap dengan style yang membuat Plan terpana.

"Masuklah phi, kita telah menunggu kalian." Ucap Plan. Dia sebenarnya sangat terpesona oleh ketampanan Mean. Dia memakai celana jeans hitam dan kemeja hitam namun membiarkan 2 kancing atasnya terbuka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because My Sister [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang